Keadaan Guru Keadaan Guru dan Siswa

terkait dalam pelaksanaan program kegiatan. Dalam hal ini rumah singgah menjalin hubungan dengan pihak-pihak tertentu dalam upaya pemberdayaan anak- anak jalanan sesuai dengan keadaan yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung di rumah singgah Master yang menjadi lokasi penelitian, selanjutnya dapat dikemukakan bahwa kehidupan nyata sehari-hari dalam sebuah rumah singgah, digambarkan ibarat sebuah keluarga dimana para tutor bertindak sebagai orang tua atau kakak bagi para anak jalanan yang menjadi binaannya. Dalam sebuah keluarga, hubungan yang terjadi bersifat informal dimana satu dengan lainnya bersikap saling mengasihi dan memperhatikan. Dilain pihak sebagai orang tua, tutor membimbing anak-anak jalanan kearah perilaku sehari-hari sesuai dengan norma. Berdasarkan hasil wawancara dengan Nurrohim, keberhasilan pembinaan bukan dari banyaknya yang kita tampung, tapi berapa banyak anak-anak bisa di normalisasi, di rehabilitasi kembali kehabitatnya masing-masing. Artinya kembali ke lingkungan keluarga, ke lingkungan masyarakat dan dan di dunia kerja pun bisa diterima punya daya saing dan skill, normal kehidupannya, seperti keluarga- keluarga yang lain. Fungsi pembinaan di sekolah Master ini, anak-anak dari jalanan dikembalikan ke sekolah. Sekolah ini sesuai dengan model karakteristik anak- anak jalanan yang tidak di bikin ribet segala macamnya, seperti akta kelahiran dan sebagainya.

C. Program Rumah Singgah Master

Adapun program-program rumah singgah Master yang di selenggarakan Yayasan Bina Insan Mandiri meliputi program pembinaan dan program pelayanan. Adapun uraian dari program-program tersebut adalah:

1. Program Pembinaan Rumah Singgah Master

1 Program Akademis Divisi pendidikan Yayasan Bina Insan Mandiri mengusung dua jalur pendidikan yaitu jalur pendidikan formal dan nonformal. a Program Jalur Pendidikan Formal Program jalur pendidikan formal atau pendidikan terbuka di Yayasan Bina Insan Mandiri berbeda dengan pendidikan formal pada umumnya. Anak-anak yang belajar tidak diwajibkan untuk memakai seragam. Peraturan yang dimilikipun tidak ketat seperti sekolah pada umumnya. Program ini dikhususkan bagi siswa siswi SMP dan SMA yang dapat beradaptasi dengan sekolah formal sebagaimana mestinya. Pada jalur pendidikan formal di Yayasan Bina Insan Mandiri bekerjasama dengan SMP dan SMA Negeri yang berada di kota Depok. Hal tersebut diungkapkan oleh Nurrohim, bahwa: “Program dari divisi pendidikan seperti PAUD, SD, SMP, SMA, baik jalur terbuka maupun paket atau pendidikan kesetaraan paket A setara SD, paket B setara SMP, dan paket C setara SMA. Jalur SMP dan SMA terbuka menginduk ke SMP Negeri 10 Depok dan SMA Negeri 05 Depok.” 12 Dari pernyataan informan diatas, dapat diketahui dari divisi pendidikan Yayasan Bina Insan Mandiri mengadakan program pendidikan formal dan nonformal. Pada jalur pendidikan formal sekolah terbuka memiliki jenjang SMP dan SMA. Program ini menginduk kepada SMP Negeri 10 dan SMA Negeri 05 Depok sebagai acuan absensi kehadiran, administrasi kesiswaan, Standar Kompetensi Kelulusan dan tempat untuk melaksanakan Ujian Nasional. Dengan kerjasama ini diharapkan kualitas pendidikan SMP dan SMA terbuka di Yayasan Bina Insan Mandiri dapat bersaing dengan SMP dan SMA formal lainnya di kota Depok. selain itu dapat membantu mengembalikan kehidupan anak jalanan ke kehidupan normal seperti anak-anak lainnya dan tidak kembali ke jalanan lagi. b Program Jalur Pendidikan Nonformal Program ini merupakan program sekolah layaknya sekolah umum biasa, dimana siswa didik kami dapat belajar sama seperti anak-anak lain yang walupun 12 Wawancara dengan Nurrohim, Hasil wawancara lengkap lihat lampiran 12, h.124. dengan keterbatasan yang ada. Program ini merupakan pendidikan kesetaraan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Nonformal dan Informal PNFI. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa didik kami agar melanjutkan kejenjang perguruan tinggi. Jalur pendidikan nonformal mengusung satuan pendidikan PKBM yang lebih menekankan pada pemberian wadah bagi masyarakat untuk tetap mengenyam pendidikan dan pemberian keterampilan agar dapat digunakan sebagai bekal dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik. Program ini dibagi sesuai batasan usia. Adapun program pendidikan nonformal yang diterapkan di Yayasan Bina Insan Mandiri adalah sebagai berikut: 13 a. PAUD Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan anak usia dini merupakan wadah yang strategis dalam pembinaan anak yang berumur 0 sampai 5 tahun. Teori psikologi perkembangan menerangkan bahwa pendidikan yang ditanamkan pada usia dini akan mempengaruhi kepribadian anak usia selanjutnya, kesalahan mendidik anak pada usia dini menyebabkan timbulnya benih kepribadian yang negatif. b. Pendidikan Paket A setara SD Pendidikan Sekolah Dasar adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam jenjang pendidikan nasional, dasar-dasar kecakapan hidup sehari-hari mulai diajarkan pada jenjang pendidikan dasar. Sehingga setiap anak usia 6-12 tahun harus dapat mengenyam pendidikan sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental mereka. Namun demikina, masih banyak anak- anak terlantar, anak jalanann dan para dhu’afa yang belum mendapatkan pendidikan pada tingkat dasar, faktor kemiskinan merupakan penyebab utama dari ketidakberdayaan mereka dalam mendapatkan hak-ahak pendidikannya. PKBM Bina Insan Mandiri sebagai lembaga yang concern dalam pendidikan masyarakat marginal sampai saat ini mampu memfasilitasi sekiar 13 Tim penyusun proposal YABIM, Proposal Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok: Yayasan Bina Insan Mandiri, 2012