Tujuan Pengelolaan Pengelolaan Rumah Singgah

2 Monitoring Monitoring adalah pengawasan secara terus menerus terhadap pelaksanaan suatu kegiatan yang berusaha menjamin bahwa penyediaan input, jadwal kerja, output yang ditargetkan dan hal-hal lain yang diperlukan berjalan sesuai rencana. 33 Hasil monitoring dimaksudkan untuk memperingatkan manajemen akan masalah-masalah dalam pelaksanaan proyek, khususnya yang bersifat fisik. 34 Dengan demikian monitoring memberikan gambaran tentang perkembangan baik dalam pelaksanaan program maupun kemajuan anak jalanan dan membuat prediksi sejauhmana program tersebut dilaksanakan. 4 Evaluasi Evaluasi adalah suatu proses menetapkan atau menilai secara sistematis dan subjektif mungkin relevansi, efektivitas dan dampak dari kegiatan-kegiatan. Evaluasi adalah suatu proses belajar dan alat manajemen yang berorientasi pada tindakan dan merupakan proses dalam organisasi untuk memperbaiki kegiatan- kegiatan yang masih dalam proses atau untuk perencanaan di masa mendatang atau untuk keperluan pengambilan keputusan. 35 Evaluasi merupakan kegiatan penting untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai, apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana, dan atau dampak apa yang terjadi setelah program dilaksanakan. Tujuan penilaian program berfungsi sebagai pengarah kegiatan penilaian dan sebagai acuan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas kegiatan penilaian program. 36 33 Modul Pelayanan Sosial Anak Jalanan Berbasis Panti, Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Departemen Sosial RI, 2006, h. 20. 34 Ibid,.h. 21. 35 D. Sudjana, op. cit.,h. 20. 36 Ibid., h. 270. Setiap pelayanan yang diberikan perlu diadakan evaluasi agar dapat diketahui hasil yang telah dicapai, dan untuk selanjutnya dapat disusun rencana tindak lanjut. Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka evaluasi adalah: 37 1 Menyusun rencana evaluasi, termasuk menyusun format evaluasi. 2 Melaksanakan evaluasi sesuai rencana dari segi waktu, pelaksanaan maupun cakupannya. 3 Merumuskan hasil evaluasi dan membahasnya dengan semua unsur yang terlibat dalam upaya pelayanan, guna merumuskan rencana tindak lanjut.

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan mengenai rumah singgah, yaitu sebagai berikut: Pertama, dalam penelitian yang dilakukan oleh Abdul Malik yang berjudul Manajemen Sosial Rumah Singgah. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa pengelolaan Rumah Singgah dipengaruhi beberapa unsur yang saling terkait satu sama lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi: latar belakang LSK sebagai lembaga yang mendirikan Rumah Singgah, model manajemen yang dikembangkan, tenaga pengelola sebagai pelaksana, komunitas dan sumber-sumber setempat, serta pedoman atau petunjuk teknis yang ditetapkan. Berdasarkan hasil dan temuan penelitian tersebut penulis mengajukan suatu model pengembangan Rumah Singgah yang berbasis komunitas lokal. Komunitas lokal dapat terlibat mulai dari gagasan pendirian Rumah Singgah, persiapan-persiapan pelaksanaan sampai pada tahap pengawasan dan pengendalian, serta ikut bertanggung jawab akan kelangsungan dimasa yang akan datang. Diharapkan dengan model ini rumah singgah mempunyai basis yang kuat untuk melaksanakan misinya dan tidak terbatas pada proyek yang bersifat jangka pendek. 38 Kedua, dalam penelitian yang dilakukan oleh Alwi Alimuddin yang berjudul Peranan Rumah Singgah dalam Membina Anak Jalanan di DKI Jakarta. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa berdasarkan pembentukannya, 37 Modul Pelayanan Sosial Anak Jalanan Berbasis Panti, op.cit., h. 11. 38 Abdul Malik, op. cit., h. iii.