Strategi Pengelolaan Pengelolaan Rumah Singgah

Setiap pelayanan yang diberikan perlu diadakan evaluasi agar dapat diketahui hasil yang telah dicapai, dan untuk selanjutnya dapat disusun rencana tindak lanjut. Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka evaluasi adalah: 37 1 Menyusun rencana evaluasi, termasuk menyusun format evaluasi. 2 Melaksanakan evaluasi sesuai rencana dari segi waktu, pelaksanaan maupun cakupannya. 3 Merumuskan hasil evaluasi dan membahasnya dengan semua unsur yang terlibat dalam upaya pelayanan, guna merumuskan rencana tindak lanjut.

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan mengenai rumah singgah, yaitu sebagai berikut: Pertama, dalam penelitian yang dilakukan oleh Abdul Malik yang berjudul Manajemen Sosial Rumah Singgah. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa pengelolaan Rumah Singgah dipengaruhi beberapa unsur yang saling terkait satu sama lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi: latar belakang LSK sebagai lembaga yang mendirikan Rumah Singgah, model manajemen yang dikembangkan, tenaga pengelola sebagai pelaksana, komunitas dan sumber-sumber setempat, serta pedoman atau petunjuk teknis yang ditetapkan. Berdasarkan hasil dan temuan penelitian tersebut penulis mengajukan suatu model pengembangan Rumah Singgah yang berbasis komunitas lokal. Komunitas lokal dapat terlibat mulai dari gagasan pendirian Rumah Singgah, persiapan-persiapan pelaksanaan sampai pada tahap pengawasan dan pengendalian, serta ikut bertanggung jawab akan kelangsungan dimasa yang akan datang. Diharapkan dengan model ini rumah singgah mempunyai basis yang kuat untuk melaksanakan misinya dan tidak terbatas pada proyek yang bersifat jangka pendek. 38 Kedua, dalam penelitian yang dilakukan oleh Alwi Alimuddin yang berjudul Peranan Rumah Singgah dalam Membina Anak Jalanan di DKI Jakarta. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa berdasarkan pembentukannya, 37 Modul Pelayanan Sosial Anak Jalanan Berbasis Panti, op.cit., h. 11. 38 Abdul Malik, op. cit., h. iii. Rumah Singgah Insan Mandiri telah berhasil mencapai tujuan dari apa yang diharapkan dalam rangka pembinaan anak jalanan, 26 orang sudah tidak dijalan lagi, ada 5 orang dibina ke panti sosial Bambu Apus, 4 orang dibina ke Panti Sosial Asuhan Anak PSAA Putra Utama Lima Duren Sawit, 34 orang sedang mengikuti pelatihan. Keberadaan Rumah Singgah Insan Mandiri dapat mendidik dan mengembangkan moral anak jalanan menjadi warga masyarakat yang produktif dan berguna sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap ketahanan wilayah DKI Jakarta. 39 Ketiga, dalam penelitian yan dilakukan oleh Siti Aminatun Istianah yang berjudul Pendidikan Nonformal Sebagai Alternatif Pembinaan Anak Jalanan Studi Kasus di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa: pertama, terdapat tiga cara atau strategi yang digunakan oleh YABIM dalam pembinan anak jalanan, yaitu: Melalui Rumah Singgah, Turun langsung ke jalan dan melibatkan masyarakat dala menyelenggarakan program pendidikan dan keterampilan. Kedua, program pendidikan yang diselenggarakan di YABIM, yaitu jalur pendidikan formal terdapat jenjang SMP dan SMA dan jalur pendidikan nonformal dengan mengusung Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM sebagai satuan pendidikannya menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, pendidikan kesetaraan Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA. Selain itu, pendidikan kecakapan hidupnatau lifeskill seperti: sablon, elktro dan service handphone. Ketiga, tingkat keberhasilan YABIM dalam melakukan pembinaan terhadap anak jalanan tidak hanya dapat dilihat melalui study lanjut, jumlah prestasi yang pernah diraih dan keterserapan di dunia kerja melainkan perubahan tingkah laku kea rah yang lebih baik, seperti: melakukan sholat 5 waktu, pola hidup bersih dan mengurangi 39 Alwi Alimuddin, “Peranan Rumah Singgah dalam Membina Anak Jalanan di DKI Jakarta ”. Tesis pada Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta, 2007, h. i, Tidak dipublikasikan. aktivitas di jalan, karena itu merupakan tujuan YABIM dalam melakukan pembinaan terhadap anak jalanan. 40 Ketiga, dalam penelitian yang dilakukan oleh E. Sri Nurhilmi yang berjudul Manajemen Rumah Singgah dalam Membina Anak Jalanan.Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa pelaksanaan manajemen Rumah Singgah Akur Kurnia menjalankan unsur-unsur perencanaan, pengorganisasian, penggerakanmotivasi, pembinaan, penilaianevaluasi dan pengembangan.Terdapat faktor pendukung yaitu dedikasi dari Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Pelaksanaan pembinaan anak jalanan di Rumah Singgah Akur Kurnia meliputi; Pendidikan nonformal Pendidikan kesetaraan Paket A, B dan C, Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, pendidikan agama Baca tulis Al- qur’an, keterampilan Las, Komputer dan Wirausaha, Persatuan sepak bola Akur Kurnia. 41

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang pernah dilakukan, membina anak jalanan merupakan usaha yang cukup berat.Banyak faktor eksternal yang cukup dominan mempengaruhi tingkah laku mereka seperti teman- teman, tuntutan ekonomi dan lain sebagainya.Usaha-usaha dalam membina anak jalanan ini yang pernah dilakukan tidak pernah maksimaldan belum sesuai dengan yang diharapkan oleh lembaga-lembaga yang kompeten, sebab banyak faktor eksternal dan internalyang mempengaruhi terhadap keberhasilan dalam membina anak jalanan ini. Rumah SinggahMaster Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM merupakan Lembaga Sosial Masyarakat LSM yang sudah cukup lama berpartisipasi dalam 40 Siti Aminatun Istianah, “Pendidikan Nonformal Sebagai Alternatif Pembinaan Anak Jalanan Studi Kasus di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, h.i, tidak dipublikasikan. 41 E. Sri Nurhilmi, “Manajemen Rumah Singgah dalam Membina Anak Jalanan Studi Rumah Singgah Akur Kurnia Kramat Jati Jakarta Timur”, SkripsiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2009, h.iii, tidak dipublikasikan. menangani anak-anak yang kurang beruntung seperti anak jalanan, pengamen, anak-anak pemulung, tukang semir sepatu dan polisi cepe. Rumah SinggahMaster Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak- anak pada umumnya dan mengembalikan anak-anak jalanan itu kembali pada kehidupan normal seperti anak-anak lain yang sebaya dengan mereka. Apakah aktivitas yang dilakukan oleh Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM sesuai dengan harapan yang mereka cita-citakan atau tidak?Untuk itu perlu adanya penelitian.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ada di Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM? 2. Bagaimana tipe-tipekarakteristik anak jalanan yang tinggal di Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM? 3. Bentuk-bentuk aktivitas apa saja yang Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM dalam membina anak jalanan? 4. Potensi, kelemahan, peluang dan hambatan apa saja yang dihadapi Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM dalam membina anak jalanan? 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri yang terletak di Jalan Margonda Raya No.58 Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Terminal Terpadu Kota Depok.

2. Waktu Penelitian

Proses penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari pengajuan judul, pengajuan proposal, perencanaan dan persiapan instrumen, uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian. Dan retang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan sampai terselesaikan skripsi ini selama 14 empat belas bulan, mulai pada bulan Desember 2012 sampai bulan Januari 2014. Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penelitian No Jenis Kegiatan Waktu Des Jan Feb Mar Apr- Agust Sept Okt Nov Des Jan 1 Observasi Awal Tempat Penelitian 2 Pengajuan Proposal 3 Seminar Proposal 4 Acc Proposal Skripsi 5 Bimbingan dan konsultasi I 6 Pencarian Referensi 7 Bimbingan Skripsi Bab 1-3 8 Pelaksanaan Penelitian 9 Mengolah Data 10 Bimbingan Skripsi Bab 4-5 11 Uji Referensi 12 Sidang Skripsi Munaqosah

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi. 1 Penggunaan metodologi ini dimaksudkan untuk menentukan data valid, akurat, dan signifikan dengan permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang diteliti. Dilihat dari tujuan penelitian, fokus penelitian ini adalah mengamati, dan melihat bagaimana pengelolaan program rumah singgah di Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM. Dengan demikian penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang relevan. Dalam penelitian ini, sasaran yang hendak dicapai adalah untuk mendeskripsikan, memahami dan memaknai sistem pengelolaan program rumah singgah di Master Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah sebagai lawannya adalah eksperimen melalui pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen. 2 Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan 1 Adi Prastowo. Memahami Metode-Metode Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.h.8. 2 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta, 2010, cet X. h.15.