5 Program Kelas Teknologi
Tujuan: Mempersiapkan para siswa yang memiliki bakat dan minat yang tinggi
terhadap ternologi terutama teknologi informasi dan komputer. Capaian Hasil:
Menguasai teknologi informasi, siap bersaing di masa depan dan dapat menggapai kemandirian melalui teknologi informasi.
6 Program Tambahan
Program lab skill dimaksudkan agar para binaan memiliki semangat spirit dalam menjalani kehidupan, memiliki jiwa kreatif, sikap positif, jujur dan
inovatif. Pelatihan komputer, pelatihan teknisi HP, pelatihan automotif, menjahit, tataboga dan sablon adalah beberapa pelatihan yang bertujuan memberkali para
warga belajar untuk terjun dalam dunia usaha atau kerja. Beberapa pelatihan setiap tahun yang diselenggarakan oleh mitra PKBM Bina Insan Mandiri yang
melibatkan warga belajar PKBM Bina Insan Mandiri.
2. Program Pelayanan Rumah Singgah Master
Tahap-tahap pelayanan rumah singgah dan program pelayanan dapat dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 4.1 Tahap-Tahap dan Program Pelayanan
14
Tahap-Tahap Kondisi Anak
Pelayanan
Mengenai Program pelayanan Rumah Singgah Master menyesuaikan dengan program yang telah ditetapkan oleh Kementrian Sosial RI:
1. Penjangkauan
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mengadakan pendekatan dan menjalin persahabatan dengan anak-anak jalanan, agar dapat diperoleh
gambaran kultur mereka.
14
Standar Pelayanan Sosial Rumah Singgah, op.cit., h.20.
Tahap I Outreach
Penjangkauan
Tahap II Pengkajian
Masalah
Tahap III Persiapan
Pemberdayaan
Tahap IV Pemberdayaan
Tahap V Terminasi
Anak Masih di Jalanan
Masuk Rumah Singgah
Sikap dan Perilaku
Normatif
Proses Mandiri dan
Produktif
Anak Keluar dari Rumah
Singgah Kunjungan lapangan,
pemeliharaan hubungan, pembentukan kelompok,
konseling, advocacy, mendampingi anak.
Induksi peranan, pengisian file anak dan monitoring
kemajuan anak
Resosialisasi, bimbingan sosial, penyuluhan,
permainan dan rekreasi
Pemberdayaan anak: Beasiswa, modal usaha, pelatihan
keterampilan. Orang Tua: Modal Usaha
Mandiriproduktifalih kerja, menyatu dengan keluarga,
boarding housepanti, peningkatan pengahasilanortu
2. Pengkajian Masalah
Pada tahap ini mulai dilakukan pendekatan kepada anak-anak jalanan untuk diketahui profil keluarga dan dirinya
3. Resosialisasi
Melakukan bimbingan sosial dan keagamaan agar anak-anak memiliki perilaku positif terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungan,
membuat rumah singgah sebagai suatu keluarga yang terbuka dan mau mendengar nasehat, membuat peraturan yang menyenangkan dan tidak
memaksa anak, membuat jadwal pemeriksaan kesehatan setiap bulan mengadakan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan anak seperti
permainan, olahraga, kesenian, dll. 4.
Rujukan Pemberdayaan untuk Anak Jalanan Pendidikan melalui kegiatan:
Beasiswa Memberikan bantuan beasiswa bagi anak-anak jalanan yang
bersekolah dan berkeinginan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.
Kejar paket A, B, C dan ujian persamaan Latihan keterampilan
Memberikan bantuan pelatihan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat anak-anak jalanan yang berkerjasama dengan instansi terkait.
Bantuan modal dan bimbingan usaha bagi anak baik di daerah asal maupun di kota secara perorangan atau berkelompok
Membantu anak menemukan pekerjaan lain. Para pekerja sosial berhubungan dengan berbagi sumber dan membuka kesempatan
kepada anak untuk memperoleh pekerjaan. 5.
Pemberdayaan untuk Orang Tua Anak Jalanan Pelatihan untuk masyarakat sekitar yaitu, pelatihan lukisan gombal dan
batik pemberdayaan untuk ibu-ibu yang berada disekitar dan para siswi Yayasan Bina Insan Mandiri.
Pemberian modal dan bimbingan usaha.
6. Terminasi Pengakhiran Pelayanan
Terminasi dilakukan untuk mengakhiri proses penanganan anak jalanan setelah dapat di normalisasi di rumah singgah. Pelayanan lanjutan sesudah
terminasi yaitu dengan kunjungan rumah dengan tujuan berkenalan dengan orang tua anak, mengidentifikasikan mereka, pemantauan
terhadap anak yang masih mengikuti kursus keterampilan, anak yang bersekolah, anak yang alih kerja, anak yang melakukan usaha, Orang tua
yang telah memperoleh bantuan modal, memberikan modal usaha kepada anak dan orang tua jika diperlukan.
D. Pengelolaan Rumah Singgah Master
Pengelolaan pembinaan rumah singgah sebagai bagian dari manajemen pendidikan secara keseluruhan dan kajian administrasi yang harus direncanakan,
diorganisasikan, dikendalikan, dan dievaluasi dengan baik sehingga memberikan layanan pendidikan yang memuaskan.
Pengelolaan yang diterapkan dalam Rumah Singgah Master menggunakan manajemen terbuka dan bersifat partisipatif, jadi semua mengetahui tentang
pengelolaan disini. Semua unsur yang ada pada organisasi ini diharapkan dapat bersifat pastisipatif, baik mulai dari jajaran kepengurusan paling tinggi sampai
jajaran paling bawah termasuk sasaran binaan Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri. Pengelolaan meliputi unsur-unsur manajemen yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian pengawasan dan monitoring dan evaluasi.
a. Perencanaan
Perencanaan dapat dikatakan sebagai kunci sukses dalam pelaksanaan berbagai aktivitas kegiatan, karena dalam pelaksanaan inilah ditetapkan tujuan-
tujuan yang hendak di capai serta ditetapkan berbagai kebijakan yang akan menjadi arah pelaksanaan dalam program pembinaan anak jalanan di rumah
singgah. Dengan adanya perencanaan yang lebih matang, diharapkan nantinya setiap unsur yang terlibat di dalamnya dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan
secara konsisten, dengan berbagai tujuan dan prosedur pilihan. Perencanaan program pembinaan di rumah singgah telah disusun oleh kepala rumah singgah
bersama para pembina agar memperoleh hasil yang maksimal. Perencanaan sebagai tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang akan
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya.
15
Setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya dalam proses perencanaan. Ketiga kegiatan itu adalah:
1 Perumusan tujuan yang ingin dicapai
2 Pemilihan program untuk mencapai tujuan itu
3 Identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.
16
Saat merancang program biasanya disusun bersama dalam Raker Rapat kerja yang dilaksanakan secara terbuka. Berbagai pihak yang dilibatkan dalam
penyusunan program pembinaan adalah kepala rumah singgah, dan seluruh pembina rumah singah Master.
Perencanaan kegiatan ini merupakan tahap awal sebelum program pembinaan anak jalanan dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan sekolah
dalam penyusunan rencana atau program antara lain berkaitan dengan: 1 Perumusan tujuan dan sasaran program,
2 Proses penyusunan program, 3 Perencanaan pembina dan pengelola,
4 Perencanaan waktu kegiatan, 5 Perencanaan fasilitas dan anggaran program pembinaan.
1 Merumuskan Tujuan dan Sasaran Yayasan Bina Insan Mandiri
Berikut ini akan dipaparkan hasil temuan yang berkaitan dengan perumusan tujuan, sasaran, dan strategi program pembinaan anak jalanan.
Sebelum menyusun perencanaan program pembinaan, langkah awal yang
15
Nanang Fattah, op.cit., h. 49.
16
Ibid
dilakukan oleh pihak Yayasan Bina Insan Mandiri adalah merumuskan tujuan
terlebih dahulu. Adapun tujuan dari Yayasan Bina Insan Mandiri adalah:
a
Tujuan Pelayanan Tujuan Umum
Meningkatkan kecerdasan bangsa menuju masyarakat yang mandiri dan berbudi pekerti
Tujuan Khusus
1
Menyiapkan masyarakat yang mandiri
2 Menyiapkan insan yang handal melalui keterampilan tepat guna
dan berhasil.
b
Sasaran Pelayanan
1
Para pemuda potensial yang memiliki keinginan untuk belajar
2 Masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah yang belum tersentuh
dan sadar akan pentingnya pendidikan baik formal mapupun non
formal.
3 Para kaum dhu’afa yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan yang baik, kegiatan ekonomi yang memadai serta kebutuhan sosial yang menyangkut hajat umat islam.
17
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Yayasan Bina Insan Mandiri, tujuan dari didirikannya Yayasan Bina Insan Mandiri adalah memberikan layanan
pendidikan gratis yang Insyaallah berkualitas agar bisa menampung orang-orang yang tidak bisa sekolah. Yayasan ini melayani yang tidak terlayani, menjangkau
yang tidak terjangkau, jadi kita sebagai fasilitator kaum marginal, membantu orang-orang yang tidak bisa mengakses layanan pendidikan dan kesehatan.
18
17
Profil Yayasan Bina Insan Mandiri
18
Wawancara dengan Nurrohim, Hasil wawancara lengkap lihat lampiran 12, h.123.