Akibat verbal abuse Verbal Abuse

berlaku kejam pula pada anaknya. Orang tua yang agresif akan melahirkan anak-anak yang agresif, yang pada gilirannya akan menjadi orang dewasa yang agresif pula. Gangguan mental mental disorder ada hubungannya dengan perlakuan buruk yang diterima manusia ketika dia masih kecil Rahmat, 2007. 2 Faktor Ekstern a. Faktor ekonomi Sebagian besar kekerasan rumah tangga dipicu faktor kemiskinan, dan tekanan hidup atau ekonomi Sirotnak Krugman, 2002. Pengangguran, PHK, dan beban hidup lain kian memperparah kondisi itu. Faktor kemiskinan dan tekanan hidup yang selalu meningkat, disertai dengan kemarahan atau kekecewaan pada pasangan karena ketidakberdayaan dalam mengatasi masalah ekonomi menyebabkan orang tua mudah sekali melimpahkan emosi kepada orang sekitarnya. Anak sebagai makhluk lemah, rentan, dan dianggap sepenuhnya milik orang tua, sehingga menjadikan anak paling mudah menjadi sasaran dalam meluapkan kemarahannya. Kemiskinan sangat berhubungan dengan penyebab kekerasan pada anak karena bertambahnya jumlah krisis dalam hidupnya dan disebabkan mereka mempunyai jalan yang terbatas dalam mencari sumber ekonomi untuk mendukung saat stres Charles dalam Behrman et al 2000. Hal- hal seperti diatas itulah yang dapat menyebabkan terjadinya verbal abuse terhadap anak. b. Faktor lingkungan Faktor lingkungan juga mempengaruhi tindakan kekerasan pada anak Anderson, 2011. Munculnya masalah lingkungan yang mendadak juga turut berperan untuk timbulnya kekerasan verbal Soetjiningsih,1999. Orang tua menjadi memiliki masalah berat dalam hubungannya dengan anak-anak mereka. Orang tua menjadi memiliki konsep-konsep yang kuat dan kaku mengenai apa yang benar dan apa yang salah bagi anak-anak mereka. Semakin yakin orang tua atas kebenaran dan nilai-nilai keyakinannya, semakin cenderung orang tua memaksakan kepada anaknya Stuart dan Sundeen, 2006. c. Faktor sosial budaya Faktor sosial budaya ini meliputi nilainorma yang ada dimasyarakat, hubungan antar manusia, kemajuan zaman yaitu pendidikan, hiburan, olah raga, kesehatan, dan hukum Soetjiningsih, 1999. Norma sosial mempengaruhi tindakan orang tua melakukan verbal abuse karena pada masyarakat tidak ada kontrol sosial pada tindakan kekerasan anak-anak. Sedang nilai- nilai sosial disini adalah dalam artian hubungan anak dengan orang dewasa berlaku seperti hierarki sosial di masyarakat. Atasan tidak boleh dibantah. Orang tua tentu saja wajib ditaati dengan sendirinya. Dalam hierarki seperti itu anak-anak berada dalam anak tangga terbawah. Mereka tidak punya hak apa pun. Orang dewasa dapat berlaku apa pun kepada anak-anak termasuk verbal abuse Rakhmat, 2007.

D. Penelitian Terkait

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu Arsih 2010 pada remaja SMP dengan usia 13 – 15 tahun yang pernah mendapatkan verbal abuse menunjukkan bahwa saat mereka mendapatkan verbal abuse timbul perasaan sedih, dendam dan ingin membalas. Hal itu mengakibatkan respon ingin menghiraukan orang yang melakukan verbal abuse dan ingin membantah. Adapun dampak psikis yang timbul yaitu perasaan kecewa dan sakit hati. Dampak tersebut dapat terus terbawa hingga mereka dewasa kelak. Penelitian Suryaningsih dan Anggaraini 2004 pada siswa SMP Negeri 2 Ungaran menunjukkan hasil bahwa semakin tinggi kekerasan orang tua terhadap anak maka semakin tinggi pula perilaku agresif siswa. Penelitian Manalu 2011 pada 50 remaja dengan usia 15 – 18 tahun tentang pola asuh orang tua dan perilaku agresif pada remaja di STM Raksana Medan menunjukkan bahwa 86,0 tindakan otoriter yang paling banyak disebabkan oleh orang tua karena tidak pernah bersikap sabar dan ramah pada anaknya dan 100 anak berperilaku agresif. Penelitian Vissing et al. 1991 pada 3.346 orang tua yang memiliki anak di bawah usia 18 tahun yang tinggal satu rumah menemukan 63 pernah melakukan verbal abuse yang mengakibatkan agresif pada anak dan masalah interpersonal.

E. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari teori: Santrock 2003, Sukmono 2011, Pedoman Kesehatan Jiwa Remaja 2008, Susilowati 2008, Isselbacher dkk 2000, Wong 2002, Krahe 2005, Sudarsono 2004, Mutadin 2002, Davidoff 1991 dalam Mutadin, 2002, Videveck 2008, Anderson et al. 1997, Tambunan 1997, Monks et al 2004, Behrman et al 2000, Gunarsa 2003, Cristianti 2008 Masalah pada remaja: 1. Alkohol dan obat-obatan terlarang 2. Kenakalan remaja perilaku agresif 3. Depresi dan bunuh diri Bentuk-bentuk perilaku agresif: 1. Agresif di ruang publik a. Bullying b. Agresif kolektif c. Pembunuhan 2. Agresif seksual Penyebab perilaku agresif: 1. Faktor biologis 2. Faktor Psikologis 3. Faktor situasional 4. Faktor sosial a. Keluarga verbal abuse b. Masyarakat Bentuk-bentuk verbal abuse: 1. Tidak sayang dan dingin 2. Intimidasi 3. Mengecilkan atau mempermalukan anak 4. Mencela anak 5. Menolak anak 6. Hukuman ekstrim