a. Remaja yang berusia antara 12 tahun – 14 tahun.
b. Remaja yang mempunyai gangguan tingkah laku setidaknya selama 12 bulan terakhir baik tercatat atau tidak didalam buku
kasus sekolah. c. Remaja merupakan rekomendasi dari guru badan penyuluhan BP
atau wali kelas. d. Remaja yang masih mempunyai kedua orang tua.
e. Remaja yang tinggal bersama dengan orang tua danatau masih berkomunikasi lancar dengan orang tua mereka.
f. Remaja yang bersedia dan menandatangani surat persetujuan menjadi responden.
2 Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian
tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian Hidayat, 2007. Kriteria eksklusi dalam penelitian
ini adalah subjek penelitian yang menolak berpartisipasi. 3 Besar sampel
Besar sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel Nursalam, 2001. Besar sampel yang didapatkan dalam penelitian ini
adalah 43 sampel.
D. Instrumen Penelitian
Dalam pengumpulan data, terdapat dua sumber data yang diperoleh yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah laporan dan catatan
resmi yang ada baik data dari instansi yang terkait, internet, maupun literatur
yang relevan dan sumber lain yang dapat mendukung. Sedangkan data primer adalah data dengan pengisian kuesioner oleh siswa SMPN 129 Jakarta dengan
perilaku agresif untuk mendapatkan jawaban yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti mengajukan izin terlebih dahulu kepada guru bagian kesiswaan SMPN 129 Jakarta untuk diproses ke
kepala sekolah kemudian diserahkan tanggung jawab kepada guru badan penyuluhan BP. Setelah itu peneliti meminta data remaja yang melakukan
pelanggaran tata tertib sekolah. Kemudian dari data tersebut peneliti memilih remaja yang berperilaku agresif. Selain itu peneliti juga melakukan
pendekatan kepada guru BP dan wali kelas di sekolahan tersebut untuk mencari data tambahan yang diperlukan oleh peneliti.
Setelah mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, peneliti mengumpulkan calon responden dalam satu ruangan untuk
menjelaskan tujuan, manfaat, dan peran serta selama penelitian, agar selama penelitian dan proses pengambilan data dapat dengan mudah dilaksanakan.
Peneliti juga menjelaskan bahwa peneliti menjamin kerahasiaan responden dan responden berhak untuk menolak berpartisipasi dalam penelitian ini. Bila
responden menyetujui
maka peneliti
meminta responden
untuk manandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
Kemudian responden diberi kuesioner untuk diisi sendiri. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan menginformasikan agar kuesioner
diisi semua. Setelah terisi, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan
diperiksa kembali kelengkapannya. Bila ada yang kurang lengkap diselesaikan saat itu.
Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner atau angket yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu pada kerangka
konsep yang telah dibuat. Instrumen pengumpulan data terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. Data personal responden Identitas siswa meliputi nama inisial, umur, jenis kelamin, kelas,
alamat, dan pekerjaan orang tua. b. Kuesioner perilaku verbal abuse orang tua
Kuesioner perilaku verbal abuse orang tua bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman perilaku verbal abuse yang pernah dilakukan
oleh orang tua remaja sehingga dapat menyebabkan perilaku agresif dan kusioner ini pernah digunakan sebelumnya dalam penelitian Munawati
2011 dengan judul “Hubungan Verbal Abuse Dengan Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Prasekolah Di RW 04 Kelurahan Rangkapan
Jaya Baru Depok Tahun 2011”. Pada kuesioner perilaku verbal abuse orang tua menggunakan Skala Guttman dengan sebelas pertanyaan dengan
pilihan ya yang bernilai satu, dan tidak yang bernilai nol. Nilai tertinggi yang diperoleh dari pertanyaan tersebut adalah sebelas dan nilai terendah
adalah nol.