Karakteristik Responden HASIL PENELITIAN

Tabel 5.6 Hubungan Antara Verbal Abuse Orang Tua Dengan Perilaku Agresif Pada Remaja di SMPN 129 Jakarta Tahun 2012 Verbal Abuse Orang Tua Perilaku Agresif Total OR P Perilaku agresif berat Perilaku agresif ringan N N N 10,133 1,138 – 90,209 0.024 Ada verbal abuse 19 55,9 15 44,1 34 100 Tidak ada verbal abuse 1 11,1 8 88,9 9 100 Total 20 46,5 23 53,5 43 100 Data pada tabel 5.6 menunjukan dari 9 responden yang tidak ada verbal abuse dari orang tua mereka didapatkan sebanyak 8 orang 88,9 yang berperilaku agresif ringan. Sedangkan dari 34 responden yang ada verbal abuse dari orang tua didapatkan sebanyak 19 responden 55,9 yang berperilaku agresif berat. Uji analisa secara statistik antara verbal abuse orang tua dengan perilaku agresif remaja menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kesalahan alpha 0,05. Dari hasil uji statistik didapat bahwa nilai p=0,024 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 sehingga hasil ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara verbal abuse orang tua dengan perilaku agresif pada remaja di SMPN 129 Jakarta. Dari hasil analisis perbandingan kemungkinan peristiwa yang terjadi dalam satu kelompok dengan kemungkinan hal yang sama terjadi di kelompok lain OR dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mendapatkan perilaku verbal abuse dari orang tuanya memiliki peluang 10,133 kali lebih besar untuk berperilaku agresif dibanding remaja yang tidak mendapatkan tindak verbal abuse dari orang tuanya. 65

BAB VI PEMBAHASAN

Penelitian ini seperti sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghubungkan antara verbal abuse orang tua dengan perilaku agresif pada remaja. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012 di Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN 129 Jakarta dengan pengumpulan data menggunakan angket yang dilakukan oleh peneliti kepada 43 responden. Berikut uraian keterbatasan penelitian serta pembahasan dari hasil penelitian yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.

A. Analisa Univariat

1. Gambaran karakteristik responden di SMPN 129 Jakarta Karakteristik dari responden dalam penelitian ini terdiri dari umur, jenis kelamin, dan kelas. Gambaran umur dari 43 responden penelitian ini sebagian besar berusia 13 tahun yaitu sebesar 24 responden 55,8. Hal ini sesuai dengan teori tumbuh kembang menurut Harlock 1999 bahwa usia 13 tahun merupakan usia remaja awal yang mempunyai salah satu ciri khas membenarkan perbuatan-perbuatan yang mereka ketahui sebagai perbuatan yang salah termasuk perilaku agresif. Hal ini berkaitan dengan beratnya tugas perkembangan remaja yang menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku anak. Dilain hal, beberapa remaja yang ingin mandiri, juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari ketergantungan emosi pada orang tua.