dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya. Adapun rata-rata total pendapatan petani sampel dari usahatani kopi Arabika, usahatani non Kopi Arabika, serta dari
kegiatan produktif lain diluar usahatani selama tahun 2015 ialah Rp. 22.097.099.93tahun. Pendapatan inilah yang digunakan petani sampel untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya serta modal untuk melanjutkan berbagai bidang pekerjaan yang ditekuni oleh petani sampel. Untuk lebih jelasnya lagi
mengenai kontribusi masing-masing sumber pendapatan petani dapat kita amati pada Tabel 25 :
Tabel 25. Kontribusi Masing-Masing Sumber Pendapatan Petani Sampel Terhadap Total Pendapatan Petani Sampel Selama Tahun 2015
Di Desa Paraduan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir.
No. Jenis Mata Pencaharian
Rata-Rata Pendapatan Rp.
Persentase 1.
Usahatani kopi Arabika Rp. 6.234.051
50 2
. Usahatani Non-Kopi Arabika
a. Usahatani Cabai Rawit
b. Usahatani Cengkeh
c. Usahatani Jahe
d. Usahatani Aren
e. Beternak
f. Usahatani Pisang
Rp. 3.558.571
Rp. 183.392 Rp. 566.071
Rp. 46.428 Rp. 1.754.107
Rp. 105.000 Rp. 903.571
15,24 0,82
2,56 0,04
7,27 5,84
0,47
3. Kegiatan Produktif Diluar
Usahatani a.
Buruh tani b.
Berdagang c.
Usaha Jasa
Rp. 2.727.660
Rp. 546.428 Rp. 466.946
Rp. 1.1714.285
7,34 2,03
0,85 4,45
Jumlah Rp. 12.520.383,26
100
Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 14
Dari Tabel 25 dapat disimpulkan bahwa sumber pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total pendapatan keluarga petani sampel berasal dari
usahatani kopi Arabika, yakni, sebesar 50 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 6.234.051. Sedangkan sumber pendapatan diluar usahatani kopi Arabika
hanya mampu memberikan kontribusi terhadap total pendapatan keluarga petani
Universitas Sumatera Utara
sampel sebesar 22,58 . Sumber pendapatan diluar usahatani kopi Arabika ini terbagi atas dua kategori yakni dari usahatani nonkopi Arabika yang mampu
memberikan kontribusi sebesar 15,24 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 3.558.571 dan dari kegiatan produktif diluar usahatani yang memberikan
kontribusi sebesar 7,34 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 2.727.660. Dengan demikian, hipotesis yang kedua menyatakan bahwa pendapatan usahatani
kopi Arabika mampu memberikan kontribusi lebih dari 50 terhadap total
pendapatan keluarga petani kopi Arabika di daerah penelitian dapat diterima. 5.6.
Hambatan-Hambatan Teknis Dalam Usahatani Kopi I.
Masalah Internal
Kekurangan modal yang menyebabkan petani tidak maksimal dalam
melaksanakan teknik pemeliharaan dan pemupukan sehingga tidak dapat mencapat produksi yang maksimal sedangkan masih terdapat lembaga
perbankan yang dapat memberikan bantuan pinjaman dengan bunga yang rendah sehingga dapat digunakan sebagai modal dalam melakukan kegiatan
usaha.
Petani pasrah dengan apa yang dilakukan sekarang walaupun hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak adanya bantuan yang
konkrit baik dari lembaga penyuluhan mengenai teknik budidaya yang baik ataupun dari pemerintah yang terkesan menunggu datangnya perubahan.
II. Masalah Eksternal
Kurangnya perhatian dan peran serta dari pemerintah untuk terjun langsung
kelapangan melihat kondisi real yang sedang dihadapi oleh petani dalam menghadapi roda kehidupan yang semakin berat dan penuh tantangan oleh
Universitas Sumatera Utara
sebab itu perlunya uluran tangan dari seluruh elemen pemerintah untuk bersama-sama membicarakan penyelesaian yang terbaik dimana dapat
memberikan keuntungan yang positif bagi semua pihak yang ikut dalam mengembangkan dan memberdayakan sumber-sumber daya yang ada di
daerah tersebut untuk kepentingan bersama. Misalnya memberikan wewenang kepada pemerintah desa untuk menggunakan tenaga penyuluhan
sesuai dengan keperluan, membentuk koperasi pertanian disetiap desa, melakukan kerjasama dengan pihak-pihak cendikiawan untuk melaksanakan
percobaan ilmiah seputar wilayah tersebut dan kegiatan-kegiatan lainnya. Berdasarkan pengamatan dilapangan ditemukan bahwa petani sudah dapat
melaksanakan usahatani dengan teknik yang sederhana seperti pengolahan lahan, penanaman, pengaturan jarak tanam, pemupukan walaupun tidak
teratur, membersihkan gulma dan mencegah datangnya hama sehingga relatif jarang ditemui lahan yang tidak terawat dengan baik. Walaupun dengan
segala keterbatasannya petani tetap bersemangat dalam menjalankan usahataninya.
Harga Jual Kopi Yang Rendah
Masalah lain yang dihadapi petani adalah mengenai harga jual yang terkadang terkesan tidak stabil bahkan kalau pada suatu daerah hanya
dimonopoli oleh satu agen harga yang ditawarkan bisa jauh lebih rendah lagi. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para petani, dengan harga jual
hanya Rp 20.000Kg masih tergolong rendah dan belum memberikan keuntungan yang signifikan bagi para petani sementara harga jual kopi
Universitas Sumatera Utara
tersebut sedikit banyak mempengaruhi pendapatan keluarga petani.Tinggi rendahnya harga penjualan kopi yang dilakukan oleh petani sangat
mempengaruhi kesejahteraan petani. Fluktuasi harga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kualitas dari biji kopi dan pengeringan yang baik
yang sering kali diabaikan oleh para petani.
Universitas Sumatera Utara
73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1 Usahatani Kopi Arabika di Desa Paraduan , Kecamatan Ronggur Nihuta
,Kabupaten Samosir layak diusahakan secara finansial dengan NPV sebesar Rp 2.113.081 dan Net BC sebesar 1546 dan IRR sebesar 4,9.
2 Selain menjadikan usahatani kopi Arabika sebagai sumber mata pencaharian,
petani sampel juga menekuni berbagai cabang usaha tani lain sebagai sumber mata pencaharian tambahan diluar usahatani kopi Arabika. Adapun jenis
usahatani kopi Arabika yang diusahakan petani sampel antara lain, usahatani cabai rawit, jahe, cengkeh, aren dan pisang. Sedangkan kegiatan produktif lain
diluar usahatani yang ditekuni petani sampel meliputi, beternak,buruh tani , berdagang dan usaha jasa. Pendapatan petani sampel dari usahatani kopi
Arabika mampu memberikan kontribusi terbesar terhadap total pendapatan petani selama tahun 2015, yaitu sebesar 50 . Sedangkan pendapatan dari
usahatani non kopi Arabika hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 15,24 dan pendapatan dari kegiatan produktif lain diluar usahatani mampu
memberikan kontribusi sebesar 7,34. 3
Hambatan-hambatan teknis usahatani kopi Arabika dalam upaya peningkatan produktivitas normal di Desa Paraduan, Kecamatan Ronggur Nihuta,
Kabupaten Samosir adalah masalah internal dan masalah eksternal.
Universitas Sumatera Utara