Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

Pace dan Sidomulyo terhadap pendapatan total keluarga petani kopi rakyatHasil peneltian menunjukkan 1 Usahatani kopi rakyat di Desa Pace dan Sidomulyo secara finansial layak diusahakan, 2 Hasil analisis sensitifitas usahatani kopi rakyat di Desa Pace dan Sidomulyo tidak peka terhadap peningkatan biaya pupuk 20 dan penurunan harga jual 10, 3 Kontribusi usahatani kopi rakyat di Desa Pace dan Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember terhadap total pendapatan keluarga petani kopi adalah tinggi.

2.4 Kerangka Pemikiran

Usahatani kopi merupakan salah satu jenis usahatani yang banyak diusahakan. Adapun jenis kopi yang paling umum dibudidayakan oleh petani adalah kopi Arabika. Dalam melakukan usahataninya, petani membutuhkan input produksi atau faktor produksi seperti lahan, modal, tenaga kerja dan sarana produksi lainnya yang mendukung kegiatan usahatani sehingga menghasilkan output yang memuaskan. Lahan sebagai salah satu input atau faktor produksi merupakan pabriknya hasil- hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana hasil produksi tersebut keluar. Luas penguasaan lahan pertanian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses produksi atau usaha pertanian. Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja mengahsilkan barang-barang baru yaitu dalam hal ini hasil pertanian. Modal petani yang berupa barang diluar tanah adalah cangkul, bajak, ternak beserta kandangnya dan alat-alat pertanian lainnnya. Universitas Sumatera Utara Tenaga kerja adalah orang yang bersedia dan sanggup bekerja baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, dengan tidak atau menerima upah. Tenaga kerja ini merupakan faktor yang penting dalam usahatani, khususnya tenaga kerja petani dan anggota keluarganya. Sarana produksi adalah sarana yang dibutuhkan dalam proses produksi. Sarana produksi terdiri dari lahan, bibit, pupuk, Pestisida dan tenaga kerja. Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan sarana produksi dan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi merupakan biaya produksi. Biaya produksi yang dikeluarkan petani dipengaruhi oleh harga input produksi . Pendapatan bersih suatu usahatani diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan total biaya yang dikorbankan. Petani memperoleh penerimaan usahatani kopi yang merupakan hasil perkalian antara produksi dengan harga produksi. Penerimaan yang diterima oleh petani dipengaruhi oleh harga jual kopi yang tidak dapat dipastikan nilainya. Pendapatan yang diperoleh petani akan mempengaruhi pendapatan keluarga, konsumsi keluarga serta pengeluaran lainnya, dimana semakin besar pendapatan maka konsumsi akan semakin banyak dan sebaliknya. Selanjutnya, pendapatan tersebut juga akan mempengaruhi modal usahatani berikutnya. Dari pendapatan bersih tersebut akan dilakukan analisis finansial yang digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha dilihat dari arus kasnya. Adapun kriteria investasi yang dipakai dalam analisis ini yakni BC ratio, NPV, dan IRR. Bila kriteria tersebut terpenuhi maka dapat dikatakan usaha tersebut layak untuk diusahakan. Universitas Sumatera Utara Usahatani tersebut dikatakan layak apabila menguntungkan dan dikatakan tidak layak apabila usahatani yang di jalankan mengalami kerugian atau pendapatan besih yang diperoleh lebih kecil dari total biaya produksi yang dikeluarkan dalam menjalan usahatani tersebut. Usahatani kopi tidak terlepas dari hambatan – hambatan teknis baik internal maupun eksternal. Adanya ketidakpastian dalam berusahatani tidak dapat dipastikan seberapa besar output yang dihasilkan. Hambatan – hambatan tersebut akan mempengaruhi produksi dan produktivitas usahatani kopi Arabika. Secara sistematis kerangka pemikiran tersebut diatas digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Keterangan : : Menyatakan Hubungan : Menyatakan Pengaruh Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Usahatani Kopi Arabika Input Produksi :  Lahan  Modal  Tenaga Kerja  Sarana lainnya Output Produksi Produktivitas Penerimaan Biaya Produksi Konsumsi keluarga Pendapatan Analisis Finansial  NPV  BC  IRR Layak Tidak Layak Proses produksi Harga Input Harga Output Modal Usahatani Petani Hambatan Teknis Universitas Sumatera Utara

2.5 Hipotesis Penelitian