atau tetangga dalam masyarakat. Setelah selesai melaksanakan proses persiapan lahan maka bibit sudah dapat ditanam dengan baik.
3. Pemupukan
Pupuk yang diberikan terbagi atas dua yaitu pupuk organik dengan anorganik. Pupuk organik yang berupa kompos diberikan sebanyak 2-3 kali dalam setahun
dengan dosis pemberian sesuai dengan kebutuhan dan luas lahan. Pupuk anorganik diberikan sebanyak 2-3 kali dalam setahun yang umumnya berupa urea,
NPK, TSP, KCL, dll, akan tetapi jarang diberikan yang disebabkan karena faktor keterbatasan modal dan ketidakmampuan petani dalam menerapkan dosis yang
sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan oleh petani kopi arabika di daerah penelitian hanya sebatas pembersihan lahan secara berkala, pemberantasan hama penyakit dengan
menggunakan obat - obatan yang diaplikasi oleh sebahagian kecil petani dan pemangkasan apabila terdapat daun yang tumbuh terlalu melebar sehingga
mengganggu tanaman yang lain.
5. Panen
Kegiatan panen pada umumnya dilakukan petani apabila tanaman kopi arabika telah berumur kurang lebih 2 tahun sejak masa penanaman. Panen pada umumnya
dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu bulan sehingga pengutipan buah tidak terlalu sering padahal jumlah buah masih sedikit oleh sebab itu panen
dilaksanakan 1 kali dalam 2 minggu dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan tenaga.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Ketersedian Lahan dan Sarana Produksi
5.2.1. Lahan
Ketersediaan lahan dalam usahatani adalah faktor yang sangat penting dalam suatu usahatani. Demikian juga dalam usahatani kopi Arabika ini, lahan juga
menjadi hal yang penting diperhatikan oleh petani kopi Arabika. Lahan untuk tanaman kopi Arabika ini adalah milik mereka sendiri tanah adat. Namun lokasi
dari tanaman kopi Arabika ini ada yang dekat dengan rumah petani namun ada juga yang jauh dari lokasi pemukiman warga. Lahan yang menjadi tempat
usahatani kopi Arabika ada yang dekat dengan rumah biasanya tumpang sari dengan tanaman cabai rawit, tanaman jahe atau tanaman pelindung lainnya seperti
tanaman cengkeh dan biasanya masyarakat menanamnya dalam jumlah kecil lebih kecil dari 50 pokok tanaman, sementara jika lokasi usahatani kopi Arabika
jauh dari pemukiman warga, jarak yang ditempuh petani ke tempat ini sekitar 15- 30 menit dengan menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki hingga ke kebun
masing - masing petani. Mengenai kesuburan tanah, daerah ini kurang subur, oleh karena itu perlu adanya penambahan pupuk.
5.2.2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam suatu usahatani karena tenaga kerja merupakan penunjang terhadap keberlangsungan dari usahatani di
daerah penelitian. Dalam pengelolaan usahatani terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan tenaga kerja luar keluarga TKLK yang berasal dari
masyarakat yang tinggal di daerah penelitian dengan upah harian sebesar Rp 70.000hari 8 jam Kerja. Petani kopi Arabika pada umumnya tidak banyak
mempergunakan TKLK karena masih cukup tersedia tenaga kerja dalam keluarga
Universitas Sumatera Utara