Analisa Gerak Pengukuran Waktu

tempat kerja Suhu udara Normal Kebisingan Normal Limbah berbahaya Tidak ada Siklus udara Normal Bau Bau Khas karet getah Sanitasi Air limbah dikumpulakan dan diolah pada unit pengolahan limbah

5.1.5 Analisa Gerak

Berdasarkan analisa gerak yang dilakukan untuk 2 orang pekerja yang berada pada posisi kiri dan kanan mesin misalkan pada posisi kiri adalah pekerja A dan posisi kanan adalah pekerja B, maka gerakan pekerja ini adalah sebagai berikut: 1. Menjangkau bahan ke arah tumpukan bahan 2. Mengambil bahan dengan gancu 3. Membawa dengan gancu ke atas meja mesin potong 4. Melepaskan bahan di atas meja mesin potong pada bagian depan pisau 5. Menjangkau bahan dengan gancu 6. Mengambil bahan dengan gangu 7. Membawa menarik bahan ke arah pisau 8. Melepaskan bahan yang sudah terpotong ke belakang mesin Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 Gerakan yang dilakukan oleh pekerja ini kemudian diukur waktu kerjannya atau waktu siklus, pengukuran waktu kerja ini dilakukan dengan metoda jam henti atau stopwatch, dan pengukuran dihitung mulai gerakan pertama sampai gerakan terakhir yaitu melepas bahan yang terpotong. Proses pemotongan bokar ini dapat dilakukan 2 orang atau 4 orang, dengan posisi saling berhadapan di antara mesin potong yang digunakan, apabila pekerjaan dilakukan oleh 4 orang, maka gerakan nomor 5 sampai dengan 8 dilakukan oleh 2 orang pekerja yang berdiri pada posisi tengah mesin atau sejajar pisau. Proses sortasi yang dilakukan oleh 4 orang pekerja sesungguhnya terdiri dari 2 siklus kegiatan, yaitu: siklus pertama terdiri dari gerakan 1 sampai dengan gerakan ke 4, sedangkan siklus kedua terdiri dari gerakan ke 5 sampai dengan gerakan ke 8.

5.1.6. Pengukuran Waktu

Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu kerja yang diperlukan oleh pekerja dalam menyelesaikan satu siklus pekerjaan, pengukuran waktu ini dilakukan dengan metode jam henti stopwatch. Untuk menentukan jumlah pengukuran yang baik, terlebih dahulu dilakukan pengukuran pendahuluan, pengukuran ini dilakukan sebanyak 10 kali pengukuran, data hasil pengukurannya adalah seperti pada tabel 5.6 di bawah ini: Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 Tabel .5.6. : Data Lamanya Waktu Kerja Yang Dibutuhkan Dalam Proses Pemotongan Bokar Pada pengukuran awal dalam detik Jumlah Pekerja No 2 orang 4 orang 1 4.5 2.2 2 7.0 3.0 3 4.0 3.3 4 5.5 2.7 5 5.0 2.5 6 5.7 2.5 7 4.0 2.5 8 6.5 3.0 9 6.0 2.4 10 5.0 2.7 Jumlah 53.2 26.8 Rata-rata 53.210 atau 5.3 dt 2 orang 26.810=2.68 dt 4 org atau 2.68x2=5.36 dt 2 org Untuk perhitungan penentuan jumlah pengukuran yang sebenarnya, data pengukuran di atas yang akan diolah adalah salah satu saja, yaitu data pengukuran Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 yang dilakukan oleh 2 orang pekerja. Untuk memudahkan perhitungan dari 10 data pengukuran diambil 9 data, yaitu : Pengukuaran ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Waktudetik 4.5 7.0 4.0 5.5 5.5 5.7 4.0 6.5 6.0 Data pengukuran di atas dikelompokan dalam 3 sub-grup, kemudian dihitung rata-rata nya. Sub-Grup Waktu Penyelesaian Nilai rata-rata 1 4.5 7.0 4.0 5.2 2 5.5 5.0 5.7 5.4 3 4.0 6.5 6.0 5.5 Jumlah 16.1 Rata-rata dari harga rata-rata sub-grup adalah X = ∑Xi k = 16.1 3 =5.4 Hitung standar deviasi dari waktu penyelesaian, yaitu: Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 = √ ∑Xi-X N-1 √ 9.12 8 = 1.07 Untuk menentukan keseragaman data di analisa dengan batas kendali atas BKA dan batas kendali bawah BKB, yaitu: Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata sub-grup dengan x = √ n = 1.07 2 = 0.53 BKA = X+ 2 x =5.4 + 0.53 =6.46 BKA = X - 2 x =5.4 – 2 0.53 = 3.34 Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 Berdasarkan perhitungan batas kendali atas dan batas kendali bawah, terlihat bahwa hampir semua data pengukuran berada dalam batas kendali, dengan demikian data pengukuran dapat dinyatakan seragam. Penentuan jumlah pengkuran yang sebenarnya harus dilakukan dihitung dengan rumus. 40 √ N . Σxi – Σxi 2 N’ = Σxi ] [ 40 √ 9. 267.24 – 48.2 2 N’ = 48.2 ] [ 40 √ 2405.16 – 2323.24 2 N’ = [ ] 48.2 Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 40 √ 81.92 2 N’ = [ ] 48.2 40 .9.05 2 N’ = 48.2 ] [ 362.04 2 N’ = 48.2 ] [ N’ = 56 kali Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 Artinya pengukuran minimal dilakukan sebanyak 56 kali Berdasarkan perhitungan diatas, maka dilakukan tambahan pengukuran, hasil pengukuran tersebut adalah seperti dalam tabel : 5.11 pada lampiran 6

5.1.7. Penentuan Waktu Baku.