Penentuan Waktu Baku. Analisa Sistem Kerja Manusia- Mesin Potong

Artinya pengukuran minimal dilakukan sebanyak 56 kali Berdasarkan perhitungan diatas, maka dilakukan tambahan pengukuran, hasil pengukuran tersebut adalah seperti dalam tabel : 5.11 pada lampiran 6

5.1.7. Penentuan Waktu Baku.

Setelah dilakukan pengukuran waktu yang sebenarnya, selanjutnya dihitung waktu baku, penentuan waktu baku adalah sebagai berikut: 1. Tentukan waktu siklus, yaitu waktu rata yang diperlukan oleh pekerja dalam menyelesaikan pekerjaanya. Σxi Ws = N 411 = 56 = 7.33 detik Setelah waktu siklus diketahui, maka selanjutnya dihitung waktu normal dengan. Wn = Ws X p Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 Dengan pertimbangan faktor p menurut metode westinghouse dan pekerja melakukan pekerjaan dengan keterampilan yang baik , dengan usaha yang baik, dan kondisi kerja yang baik serta konsistensi pekerjaan baik. Maka besarnya faktor penyesuaian adalah sebagai berikut: Keterampilan : Good C1 = + 0.06 Usaha : Good C1 = + 0.05 Kondisi kerja : Good C = + 0.02 Konsistensi : Good C = + 0.01 Jumlah = + 0.12 Jadi P = 1+0.12 = 1.12 Maka waktu normal adalah Wn = Ws x p = 7.33 x 1.12 = 8.21 detik Setelah waktu normal diketahui, maka selanjutnya dihitung waktu baku, perhitung waktu baku, dilakukan dengan menambahkan faktor kelonggaran atau allowence kepada waktu normal. Untuk kegiatan proses sortasi ini faktor kelonggaran diperhitungan sebagai berikut: Kebutuhan pribadi adalah = 0.25 Mehilangkan rasa fatique dan hamatan yang tak terhindarkan yaitu: Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 a. Tenaga yang dikeluarka = berat = 20 b. Sikap kerja = berdiri di atas dua kaki = 2 c. Gerakan kerja = agak terbatas = 3 d. Kelelaha mata = pandangan terus-menerus = 7 e. Keadaan suhu tempak kerja = normal = 0 f. Keadaan atmosfer = normal = 0 g. Keadaan lingkungan = kerja berulang = 1 ___________________________________________________ Jumlah = 33 Maka waktu baku adalah: Wb = Wn 1+L = 8.21+8.21x.0.33 = 10.9 detik

5.1.8. Analisa Sistem Kerja Manusia- Mesin Potong

Interaksi antara pekerja dan mesin potong karet terjadi pada saat pekerja sedang melakukan proses pemotongan bokar mulai dari mengambil bahan dari lantai atau tumpukan bahan dan diangkat ke atas meja serta menarik bahan ke pisau dan memotong bahan. Jarak antara pekerja dengan pisau kira-kira 35 cm dan jarak antara pekerja dengan meja mesin potong antara 0 cm sampai 9.5 cm, dengan jarak 0 cm berarti pekerja menempel ke meja. Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 Jarak antara pisau dangan badan pekerja terjauh saat memotong bahan adalah jarak pekerja dengan meja ditambah setengah lebar meja yaitu 9.5+50 cm =59,5 cm. Sedang tinggi mesin pada saat pisau baru adalah tinggi meja ditambah setengah diameter pisau yaitu 70 cm+50 cm =120 cm, sedangkan pada saat pisau akan diganti ukuran minimal 70 cm +30 cm=100 cm atau tinggi mesin rata-rata adalah 110 cm. Bila kita asumsikan rata-rata tinggi pekerja adalah 165 cm, maka dengan jarak berdiri 59.5 cm ke pisau dengan tinggi 110 cm, maka jarak ini adalah jarak yang berbahaya bila pekerja jatuh ke arah pisau. Jarak antara pekerja dengan mesin yang diukur dari jarak badan pekerja dengan meja mesin potong dan jarak antara badan pekerja dengan pisau dapat di lihat dalam tabel 5.7 di bawah ini. Tabel 5.7 : Data Jarak Antara Pekerja Dengan Mesin Potong Pada Saat Memotong Bokar Jarak Pekerja –Pisau cm Jarak Pekerja- Meja cm Pengukuran Pekerja - Kr Pekerja - Kn Pekerja – Kr Pekerja –Kn 1 37 40 10 0 2 20 25 5 3 40 38 0 5 4 45 30 15 0 Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 5 25 30 0 5 6 50 45 20 10 7 40 25 15 10 8 35 30 10 15 9 42 30 10 0 10 30 40 10 Jumlah 364 339 95 65 Rata-rata 36.4 33.9 9.5 6.5 Keterangan : Jarak=0 cm artinya tidak ada jarak posisi pinggul pekerja menempel ke meja kerja

5.1.9 Organisasi Dan Manajemen