Dalam sistem produksi, pekerja adalah salah satu faktor produksi, perlindungan dan penanganan terhadap faktor produksi harus dilakukan dengan baik
agar semua faktor produksi dapat berfungsi dengan baik dan memberikan hasil atau produk sesuai dengan yang direncanakan. Penanganan pekerja tentu tidak sama
dengan penanganan faktor produksi lainnya atau komponen sistem kerja lainnya seperti penanganan bahan atau fasilitas dan lingkungan kerja. Pekerja adalah
manusia, disamping sebagai pekerja atau sebagai operator atau sebagai mesin, juga berfungsi sebagai pengatur dan pengendali semua sistem yang ada, maka
penanganannya harus sesuai dengan fungsinya dalam perusahaan. Pekerja harus dilindungi dari hal yang membahayakan keselamatannya, baik fisik maupun mental,
dan perlu dilakukan pengembangan kompetensinya agar pekerja tersebut dapat menjadi tenaga yang profesional.
2.3.1. Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab timbulnya kecelakaan kerja menurut Sedarmayanti 1996, yaitu:
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Manusia
a. Faktor fisik dan mental
1 Kurang penglihatanpendengaran
2 Otot lemah
3 Reaksi mental lambat
Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008
4 Lemah jantung atau lemah organ lain
5 Emosi dan syaraf tidak stabil
6 Lemah badan
b. Pengetahuan keterampilan
1 Kurang memperhatikan metode kerja
2 Kebiasaan yang salah
3 Kurang pengalaman
c. Sikap
1 Kurang minat perhatian
2 Kurang teliti
3 Malas
4 Sombong
5 Tidak peduli akan suatu akibat
6 Hubungan yang yang kurang baik
3. Faktor mesin alat
a. Penerangan yang kurang
b. Mesin yang tidak dijaga
c. Kerusakan teknis
Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008
2.3.2. Tindakan Pencegahan Kecelakaan Kerja
Tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja sangat tergantung dari keadaan masing-masing kegiatan atau kejadian. Ada tiga faktor yang dapat
digunakan untuk melakukan pencegahan kecelakaan kerja, menurut Sedarmayanti 1996, yaitu;
1. Teknik Enginering
Teknik enginering artinya adalah mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan melengkapi semua mesin alat dengan alat pencegah kecelakaan
safety guard misalnya tombol untuk menghentikan bekerjanya mesinalat cut of switches serta alat lainya.
2. Pendidikan Education
Pendidikan artinya memberikan pendidikan atau pelatihan kepada para pegawai atau karyawan untuk menambah kemampuan bekerja dengan baik
dan tepat. 3.
Pelaksanaan Enforcement Pelaksanaan Enforcement artinya pelaksanaan kerja yang memberikan
jaminan bahwa peraturan pengendalian kecelakaan dilakasanakan.
2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Kerja
Keberhasilan melakukan suatu perkerjaan dapat diukur dari total produksi dan juga nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Untuk memperoleh keberhasilan suatu
Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008
perkerjaan sesuai yang diharapkan ini, menurut Sutalaksana, Iftikar Z, et al 2006 ada dua faktor yang mempengaruhinya . yaitu:
Kelompok Faktor Diri Individu dan Faktor Situasional, seperti diuraikan sebagai berikut :
Faktor individu
a. Aptitude
b. Sifat
c. Sistem nilai
d. Karakteristik fisik
e. Minat
f. Motivasi
g. Usia
h. Jenis kelamin
i. Pendidikan
j. Pengalaman
Faktor-faktor sosial - organisasi antara lain ;
a. Karakteristik perusahaan
b. Pendididkan dan pelatihan
c. Pengawasan
d. Perupahan
e. Lingkungan sosial
Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008
Sedangkan faktor-faktor fisik pekerjaan adalah:
a. Mesin
b. Peralatan
c. Bahan
d. Lingkungan fisik
e. Metode kerja
Faktor diri atau individual adalah faktor yang mempengaruhi keberhasilan kerja yang berasal dari dalam diri pekerja sendiri, faktor ini sudah ada pada diri
individu seseorang sebelum dia melakukan pekerjaan tersebut, sebagian faktor diri ini sulit dirubah.
Diantara faktor individu ini, faktor pendidikan dan pengalaman dapat dirubah atau ditingkatkan, sedangkan faktor yang lain adalah faktor yang sudah ada
dalam diri pekerja tersebut yang harus dapat atau rela untuk diterima. Sedangkan faktor kelompok kedua adalah faktor situasional, yaitu faktor yang sepenuhnya
berada diluar diri pekerja dan umumnya berada dibawah penguasaan manajemen atau pimpinan, faktor ini hampir semua mudah dirubah atau diatur oleh manajemen
perusahaan atau organisasi. Faktor situasional ini dibagi dua sub-kelompok yaitu faktor-faktor sosial - organisasi dan faktor-faktor fisik pekerjaan.
Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008
2.4. Produktivitas.