BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Sistem Kerja.
Untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang baik perlu dilakukan perbaikan sistem kerja, perbaikan ini dapat berupa perancangan atau design atau re-design
terhadap suatu sistem kerja yang sudah ada. Perusahaaan yang mempunyai sistem kerja yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya.
Menurut Sutalaksana, Iftikar Z, et.al 2006 sistem kerja terdiri atas: Pekerja atau Manusia, Bahan, Mesin Peralatan dan Lingkungan Kerja. Sedangkan menurut
Wignyosoebroto, Sritomo 1995 yang dimaksudkan dengan sistem kerja adalah suatu sistem dimana komponen-komponen kerja seperti manusia operator, mesin
atau fasilitas kerja lainya, material atau bahan serta lingkungan kerja fisik akan berintegrasi, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Sistem kerja Pekerja
Bahan Mesinperalatan
lingkungan Analisis metode kerja
Alternatif-Alternatif Alternatif
Sistem Kerja
Gambar 2.1 langkah-langkah dalam telaah metode kerja
Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008
Dari gambar 2.1 di atas terdapat empat komponen sistem kerja yang harus dipelajari dan dianalisa untuk merancang suatu sistem kerja yang efisien dan efektif
yang dapat meningkatkan produktivitas. Komponen material disini adalah bahan baku, supplies komponen, part, dan
lain-lain, produk dan limbah. Pengaturan material ini menyangkut bagaimana menempatkan material, jenis material yang mudah diproses dan lain-lainnya
berkaitan dengan proses kegiatan perusahaan. Komponen manusia atau pekerja, menyangkut bagaimana menentukan posisi
kerja yang baik saat proses berlangsung agar mampu memberikan gerakan-gerakan yang efektif dan efisien dalam berbagai posisi seperti duduk, berdiri,
jongkok,merunduk dan lain-lain. Komponen mesin, menyangkut design mesin dan fasilitas kerja lainya, apakah
sesuai dengan perinsip-perinsip ergonomi, dan komponen lingkungan kerja fisik, menentukan bagaimana kondisi lingkungan kerja fisik tempat operasi kerja, berkaitan
dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan dan lainya. Untuk melakukan perancangan sistem kerja diperlukan informasi dari
aktivitas pekerjaan mulai dari tahap awal sampai tahap akhir, pengumpulan informasi ini dilakukan dengan menggunakan peta kerja. Sutalaksana, Iftikar Z, et,al 2006
menjelaskan bahwa peta kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kegiatan yaitu: 1.
Peta kerja keseluruhan, terdiri dari; a.
Peta proses operasi b.
Peta aliran proses
Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008
c. Peta proses kelompok kerja
d. Diagram aliran
2. Peta kerja setempat terdiri dari :
a. Peta pekerja-mesin
b. Peta tangan kiri dan tangan kanan
Sedangkan Lambang-lambang yang digunakan dalam peta analisa kerja ini adalah : Opersasi
Pemeriksaan Transportasi
Menunggu Penyimpanan
Aktivitas gabungan pemeriksaan dan operasi Peta aliran proses digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang jalannya
suatu proses secara keseluruhan dan terperinci, sehingga dapat menggambarkan semua rangkaian aktivitas seperti operasi pemeriksaan, transportasi, menunggu,
menyimpan. Peta aliran proses ada dua type yaitu; peta aliran proses type bahan dan peta
aliran proses type orang. Peta aliran proses type bahan menggambarkan kejadian yang dialami bahan dalam suatu proses operasi, sedangkan peta aliran proses type
orang adalah peta yang menggambarkan proses aktivitas manusianya. Kegunaan peta aliran proses adalah sebagai berikut;
Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008
a. Untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai masuk dalam
proses sampai keluar proses . b.
Memberikan informasi tentang waktu penyelesaian suatu proses. c.
Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau tahap kegiatan yang dilakukan oleh pekerja selama proses berlangsung.
d. Untuk melakukan perbaikan metode kerja
2.2. Perancangan Sistem Kerja