Penelitian Metode Kerja Perancangan Sistem Kerja

2.2.1 Penelitian Metode Kerja

Penelitian tentang metode kerja adalah penelitian tentang perinsip-perinsip pengaturan komponen-komponen sistem kerja untuk memperoleh beberapa alternatif sistem kerja yang baik. Komponen sistem kerja ini diatur dan secara bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang baik, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha. Beberapa pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan pengaturan terhadap komponen sistem kerja ini antara lain : Ergonomi Human Enginering, Studi Gerak motion study dan Studi Tentang Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerak Motion Economy. Gerakan yang dilakukan oleh seorang pekerja ada kalanya sudah tepat dan sesuai dengan gerakan yang diperlukan, tetapi ada juga gerakan yang tidak sesuai dilakukan oleh pekerja, gerakan yang tidak sesuai ini akan menimbulkan berbagai masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan pekerja. Ergonomi atau human Enginering menurut Tarwaka, et,al 2004 merupakan suatu ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyeimbangkan antara alat atau fasilitas kerja, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan dan keterbatasan baik fisik maupun mental manusia, sehingga manusia dapat bekerja secara optimal tanpa pengaruh buruk dari pekerjaanya. Sedangan menurut Wignyosoebroto, Sritomo 1995 ergonomi adalah suatu pengetahuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja, sehingga orang dapat hidup dan bekerja dalam sistem kerja tersebut dengan baik. Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 Sedangkan studi gerak menurut Sutalaksana, Iftikar Z, et al 2006 adalah suatu analisa yang dilakukan terhadap gerakan dari bagian badan pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan melakukan analisa gerakan ini diharapkan agar semua gerakan yang dilakukan oleh pekerja akan lebih efektif sehingga dapat menghilangkan gerakan yang tidak diperlukan . Lebih lanjut Sutalaksana, Iftikar Z, et al l992 menjelaskan bahwa untuk memudahkan suatu analisa gerakan, seorang peneliti terkenal Frank B. Gilbreth telah mengklasifikasikan 17 gerakan dasar yang disebut dengan gerakan therblig. Klasifikasi gerakan ini di uraikan dalam lampiran: 1 Dalam perancangan sistem kerja, studi tentang ekonomi gerak perlu dipahami, gerakan yang tidak diperlukan justru akan menimbulkan pemborosan karena waktu kerja menjadi lama dan juga berpotensi menimbul kecelakaan kerja. Berkaitan dengan ini Sutalaksana, Iftikar Z, et al 2006 menjelaskan prinsip- prinsip ekonomi gerak yang dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakannya, pengaturan tata letak tempat kerja, dan perancangan peralatan. Hubungan prinsip ekonomi gerak dengan tubuh manusia, tempat kerja dan perancangan peralatan dapat dilihat dalam lampiran: 2 Dengan pemahaman tentang ergonomi dan studi gerak akan dapat dicapai suatu keseimbangan antara tuntutan tugas dengan kemampuan kerja yang akan menciptakan performance pekerja yang baik. Tarwaka, et al 2004 menggambarkan kosep keseimbangan antara kapasitas kerja dan tuntutan tugas dalam konsep dasar ergonomi seperti di bawah ini: Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 Material TaskWork place Charateristitcs Characteristic Organizational Environmental Characteristics Characteristics TASK DEMAND TASK DEMAND Personal Physicology capacity capacity Psycological Biomecanical Capacity Capacity WORK CAPACITY Performance Quality Stress Fatique Accident Disconfort Diseases Injury Productivity Gambar: 2.3 Kosep Dasar Ergonomi Kemampuan kerja sesorang sangat ditentukan oleh: 1. Personal capacity karakteristik pribadi; meliputi faktor usia, jenis kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman, status sosial, agama dan kepercayaan, status kesehatan, kesegaran tubuh, dsb. 2. Physiological capacity kemampuan fisiologis; meliputi kemampuan dan daya tahan cardio-vaskuler, syaraf otot, panca indra, dsb. 3. Psycological capacity kemampuan psikologis; berhubungan dengan kemampuan mental, waktu reaksi, kemampuan adaptasi, stabilitas emosi, Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 4. Biomechanical capacity kemampuan bio-mekanik berkaitan dengan kemampuan dan daya tahan sendi, persendian, tendon dan jalinan tulang. Tuntutan tugas pekerjaan atau aktivitas tergantung pada 1. Task and material characteristics karakteristik tugas dan material; ditentukan oleh karakteristik peralatan dan mesin, type, kecepatan, irama kerja, dsb. 2. Organization characteristics; berhubungan dengan jam kerja dan jam istirahat, kerja malam dan bergilir, cuti dan libur, manajemen, dsb 3. Environmental charactrisrics; berkaitan dengan manusia, teman tugas, suhu dan kelembaban, kebisingan dan getaran, penerangan, sosio-budaya, norma, adat dan kebiasaan, bahan-bahan pencemar, dsb. Performance atau tampilan pekerja tergantung kepada rasio dari besarnya tuntutan tugas dan besarnya kemampuan yang bersangkutan, dengan demikian apabila: 1. Bila rasio tuntutan tugas lebih besar dari pada kemampuan seseorang atau kapasitas kerjanya, maka akan terjadi penampilan akhir berupa: ketidaknyamanan, overstress, kelelahan, kecelakaan, cedera, rasa sakit, penyakit, dan tidak produktif. 2. Sebaliknya, bila tuntutan tugas lebih rendah dari kemampuan seseorang atau kapasitas kerjanya, maka akan terjadi penampilan akhir berupa understress, kebosanan, kejemuan, kelesuan, sakit dan tidak produktif. Arisman : Perancagan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber…, 2007 USU e-Repository © 2008 3. Agar penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan dinamis antara tuntutan tugas dengan kemampuan yang dimiliki sehingga tercapai kondisi dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan produktif.

2.2.2. Penelitian Pengukuran Kerja