Pengertian Risk Taking Behaviour

Secara perilaku moral, remaja cenderung terlibat dalam kenakalan remaja hingga penggunaan obat terlarang. Dalam hubungan dengan keluarga, remaja yang memiliki hubungan keluarga kurang baik dapat mengakibatkan terjadinya hubungan yang buruk diluar lingkungan keluarganya.

2.3 Risk Taking Behaviour

2.3.1 Pengertian Risk Taking Behaviour

Menurut Steinberg 1999 tingkah laku adalah hasil dari rangkaian proses: a. Identifikasi alternatif pilihan b. Identifikasi konsekuensi dari tiap pilihan c. Evaluasi terhadap kemungkinan dari tiap konsekuensi d. Mengecek segala sesuatu yang biasa terjadi pada tiap konsekuensi e. Mengkombinasikan seluruh informasi yang didapat untuk membuat keputusan Menurut Hillson dan Murray 2005 risk atau resiko didefinisikan sebagai ketidakpastian terhadap sesuatu yang dapat berdampak positif atau negatif. Fischoff dkk. dalam Yates, 1992, menyebutkan risk sebagai adanya ancaman terhadap nyawa atau kesehatan seseorang. Yates 1992 menyatakan bahwa risk itu subyektif karena setiap individu mempunyai persepsi berbeda mengenai hal- hal yang mereka anggap beresiko. Misalnya, ketika kita melihat pengendara motor yang ugal-ugalan, ada yang berpendapat hal tersebut sangat membahayakan baik untuk dirinya juga orang lain. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang riskan karena mereka menganggap pengendara tersebut tentu sudah terampil atau sedang terburu-buru. Gullone dkk 2000 mendefinisikan risk sebagai akibat tidak pasti dari suatu tingkah laku yang diasosiasikan dengan kemungkinan terjadinya konsekuensi negatif, akan tetapi persepsi kemungkinan terjadinya kosekuensi positif juga ada, sehingga keadaan menjadi seimbang dan jika konsekuensi negatif melebihi konsekuensi positif maka tingkah laku itu dianggap sebagai risk taking behaviour. Risk taking behaviour menurut The Encyclopedic Dictionary dalam Christia, 2001 adalah jika seseorang menempatkan sesuatu dengan taruhan atau resiko, dimana resiko itu sendiri menimbulkan konsekuensi positif dan negatif. Remaja adalah individu yang paling banyak dan sering melakukannya karena mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa, unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko Duffy, 2005 Jadi dapat disimpulkan bahwa risk taking behaviour adalah segala bentuk perilaku yang dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan konsekuensi negatif yang akan diterimanya lebih besar daripada konsekuensi positif.

2.3.2 Tipe-Tipe Risk Taking Behaviour

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

36 272 102

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruangan RB2 RSUP HAM.

15 115 59

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PRE OPERASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA KLIEN PRE OPERASI

2 3 7

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 2 28

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 2 13

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN W

0 3 11

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

0 0 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAM

2 3 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “DR. YAP” YOGYAKARTA

0 2 16

Hubungan Pengetahuan Operasi dengan Tingkat Kecemasan Pre Operasi Pasien dengan Tindakan Spinal AnestesI - Repository Poltekkesjogja

0 2 22