Tahapan dan Tugas Perkembangan Remaja

sesuai dengan kultur budaya yang ada dimasyarakat kita. Menurutnya remaja Indonesia adalah individu yang berada pada usia 11-24 tahun, dan belum menikah. Usia 11 tahun adalah saat seseorang mulai mengalami perubahan seksual yang umumnya berakhir pada usia 24 tahun. Sedangkan dalam masyarakat Indonesia, seseorang yang sudah menikah berapapun usianya akan dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa.

2.2.2 Tahapan dan Tugas Perkembangan Remaja

Menurut Sarwono 2010, dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, setiap remaja harus melewati tiga tahapan perkembangan, yaitu: 1. Remaja Awal early adolescence, remaja pada tahap ini masih terheran- heran akan perubahan yang terjadi pada dirinya dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mulai mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. 2. Remaja Madya middle adolescence, pada tahap ini remaja sangat tergantung pada teman dan senang kalau mempunyai banyak teman. Terdapat kecenderungan “narcistic”, menyukai teman-teman yang mempunyai sifat dan minat yang sama. Selain itu remaja dalam tahap ini berada dalam kondisi bingung untuk memilih, antara peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis. 3. Remaja Akhir late adolescence, tahap ini adalah masa konsolidasi remaja menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu: a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam pengalaman baru. c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. d. Egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya private self dan masyarakat umum the public. Sedangkan, menurut Havighurst dalam Hurlock, 1999, semua tugas perkembangan remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapai masa dewasa, antara lain: 1. Mencapai hubungan yang baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria atau wanita. 2. Mencapai peran sosial pria dan wanita. 3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. 4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. 5. Mempersiapkan karir ekonomi untuk masa yang akan datang. 6. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. 7. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideologi.

2.2.3 Kebutuhan Khas dan Bahaya pada Masa Remaja

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

36 272 102

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruangan RB2 RSUP HAM.

15 115 59

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PRE OPERASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA KLIEN PRE OPERASI

2 3 7

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 2 28

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 2 13

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN W

0 3 11

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

0 0 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAM

2 3 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “DR. YAP” YOGYAKARTA

0 2 16

Hubungan Pengetahuan Operasi dengan Tingkat Kecemasan Pre Operasi Pasien dengan Tindakan Spinal AnestesI - Repository Poltekkesjogja

0 2 22