Definisi Konseptual Variabel Definisi Operasional

3.2.1 Definisi Konseptual Variabel

Preferensi musik adalah kecenderungan untuk memilih dan menyukai salah satu jenis musik populer yang sedang berkembang sejajar dengan perkembangan media audio visual dari awal abad ini sampai sekarang. Risk taking behaviour adalah segala bentuk perilaku yang dilakukan, yang dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan konsekuensi negatif yang akan diterima seseorang lebih besar daripada konsekuensi positif.

3.2.2 Definisi Operasional

Variabel Operasional variabel artinya menerjemahkan konsep mengenai variabel yang bersangkutan ke dalam bentuk indikator perilaku Azwar, 2003. Preferensi musik adalah kecenderungan seseorang untuk menyukai salah satu jenis musik populer yang diukur menggunakan skor yang diperoleh berdasarkan kualitas musik yang disukai dan sering didengarkannya Finnas, dalam Scwartz Fouts, 2003, yaitu: Light music dan Heavy Music. Light music terdiri dari 4 kualitas musik, yaitu: 1. romantis, bergairah dan berkhayal, 2. damai, lembut dan santai, 3. merenung, serius dan berpikir, 4. tradisional, kebaikan dan kebijaksanaan pop, pop remaja, jazz, RB, country, nasyid, classic, dance, dangdut dll. Heavy music terdiri dari 3 kualitas musik, yaitu: 1. penuh kekecewaan dan protes, 2. kuat, bising dan keras, 3. liar dan dimainkan dalam tempo cepat rock, metal, punk, hardcore, emo, rap, ska dll. Cara mengukurnya, yaitu: subjek diberikan pernyataan tentang jenis musik apa yang sering mereka dengarkan, yang disukai, dan tidak disukai, dsb. Risk taking behaviour adalah suatu perilaku yang dilakukan sesorang dimana konsekusensi negatifnya lebih besar dibandingkan konsekuensi positifnya, yang diukur menggunakan skor yang diperoleh berdasarkan 4 tipe tingkah laku yang dilakukan seseorang Gullone dkk, 2000, yaitu: perilaku mencari tantangan thrill-seeking risk behaviour merupakan perilaku mencari sensasi yang intens dan diasosiasikan dengan perasaan naiknya kadar adrenalin di tubuhexcitement yang berupa perilaku mencari tantangan tetapi secara relatif masih dapat diterima sosial, biasanya berhubungan dengan olahraga ekstrem, seperti: skateboard, bmx, in-line skate, panjat tebing, dll. Perilaku berbahaya reckless behaviour merupakan perilaku yang kadar resikonya lebih tinggi karena akibat yang ditimbulkan biasanya juga dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat luas, misalnya: mabuk saat berkendara, kebut-kebutan, berkendara tidak menggunakan pengaman, mengkonsumsi narkoba, dsb. Perilaku memberontak rebellious behaviour yaitu perilaku melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, biasanya kerap dilakukan remaja antara lain: minum alkohol, merokok, mengutil, membolos, berkelahi, tawuran, vandalisme, dll. Yang terakhir adalah perilaku antisosial antisocial behaviour merupakan perilaku yang paling rendah konsekuensi negatifnya secara langsung, namun sama-sama tidak disukai, baik di kalangan dewasa atau remaja sekalipun, contohnya: rakus, berjudi, berlaku curang, mengganggu, menghina orang lain dsb. Cara mengukurnya, yaitu: subjek diberikan pernyataan tentang perilaku yang mereka anggap hal tersebut beresiko atau tidak beresiko.

3.3 Subyek Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

36 272 102

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruangan RB2 RSUP HAM.

15 115 59

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PRE OPERASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA KLIEN PRE OPERASI

2 3 7

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 2 28

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 2 13

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN W

0 3 11

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

0 0 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAM

2 3 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “DR. YAP” YOGYAKARTA

0 2 16

Hubungan Pengetahuan Operasi dengan Tingkat Kecemasan Pre Operasi Pasien dengan Tindakan Spinal AnestesI - Repository Poltekkesjogja

0 2 22