Rangkaian sanadnya adalah Katsîr bin „Ubaid al-Huasî, Muhammad bin
Harb Humasî, al-Zubaidî, al- Zuhrî, Salîm dari „Abdullâh bin „Umar bin al-
Khattab. Kitab Musnad Ahmad bin Hanbal
Dan yang ketujuh yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin H
anbal. „Abdullâh, Abî Ahmad bin Hanbal, Sufyân, al-Zuhrî, dari Salîm dari bapaknya, Abî al-
Ja„d. Yahyâ, „Ubaidillâh, Nâfi„ dari Ibn „Umar ra. Rangkaian sanad-sanad hadis yang berbeda matan tetapi temanya sama,
menurut sebagian pakar dan pengkritik sanad hadis semuanya berkualitas sahih, dengan demikian penulis berkesimpulan bahwa sanad-sanad dari matan hadis
yang berbeda tetapi temanya sama berkualitas sahih karena sesuai dengan kriteria kesahihan sanad hadis.
2. Kritik Matan
Mengacu pada kriteria kesahihan matan, penulis melakukan langkah- langkah sebagai berikut. Pertama, penulis akan meneliti dari sisi bahasa Arab
yang sesuai dengan bahasa kenabian. Melalui pendekatan bahasa, penulis mengambil sebuah kata yang dianggap penting, yaitu al-
Jumu„ah. Kata al- Jumu„ah merupakan isim „alam yang berarti kumpul, kata tersebut merupakan
25
al-Nasâ ‟î, Sunan al-Nasâ‟î al-Kubrâ, bab Ijab al-Ghusli Yaum al-Jum„ah juz I h. 520
dan 521. Pada bab Hasu al-Imam Fi Khutbatihi „Ala Ghusli Yaum al-Jum„ah, Juz III h. 93, 105,
106.
26
Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal. juz II h. 9, 35, 37, 41, 42, 48, 53, 55, dll.
sebutan hari suci pada hari keenam, yaitu hari berkumpulnya umat Islam di Masjid untuk mendirikan shalat berjama‟ah di siang hari. Kata tersebut sering
digunakan terutama ketika membicarakan keutamaan-keutamaan maupun kegiatan yang ada pada hari jumat.
27
Kedua , penulis mengemukakan melalui pendekatan pendapat para ulama.
Menurut al- „Ainî, hadis ini menunjukkan kewajiban terhadap laki-laki dewasa
agar melakukan mandi tatkala mendatangi masjid, terutama pada hari jumat.
28
Selain itu, ia mengatakan bahwa hadis ini menunjukkan anjuran mensucikan badannya dengan mandi ketika berpergian dan tidak dianjurkan bagi yang tidak.
29
Kebersihan, keindahan, dan kerapihan bagi seorang muslim sangat dianjurkan, terlebih ketika hendak shalat jumat.
Ketiga , penulis mengemukakan dengan pendekatan sejarah. al-Husainî di
dalam bukunya, al-Bayân wa al-Ta „rîf mengatakan bahwa ia mengutip hadis dari
Imam Mâlik, al-Syaikhânî, Ashâb al-Sunan selain Abî Dâwud riwayat yang bersumber dari Ibn „Umar mengatakan bahwa hadis ini berkaitan dengan prilaku
sahabat yang memakai baju wol yang jarang dicuci sehingga menyebabkan bau yang sangat menyengat ketika Rasulullah saw. khutbah jumat. Nabi merasakan
seusana yang kurang meyenangkan sehingga bau tak sedap itu mengganggu keberlangsungan aktivitas shalat jumat. Ketika itulah Rasulullah saw. bersabda
perihal mandi sebelum shalat jumat.
30
27
Jamâl al-Dîn Muhammad Min Mukrâm Ibn Manzûr, Lisân al- ‟Arab Dâr al-Fikr:
Libanon. Juz II h. 36.
28
al- „Ainî al-Hanafî, „Umdat al-Qâri Syarh Sahîh al-Bukhârî, Juz IX h. 497.
29
al- „Ainî al-Hanafî, „Umdat al-Qâri Syarh Sahîh al-Bukhârî, Juz X h. 65.
30
al-Sayyid al-Syarîf Ibrâhîm bin Muhammad ibn Hamzah al-Husainî, al-Bâyan al-Ta „rîf
Fî Asbâb al-Wurûd al-Hadîts al-Syarîf Dar al-Turats al-
„Arabi: Kairo h. 50.
Keempat , kesesuaian dengan prinsip agama. Kesucian, kebersihan, dan
keindahan merupakan salah satu hal yang disenangi dan sesuai dengan fitrah manusia juga sejalan dengan syariat Islam. Oleh karena itu, hadis ini tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Dengan demikian setelah dikemukakan empat macam pendekatan kesahihan matan hadis, dapat penulis
simpulkan bahwa matan hadis tersebut sahih.
3. Pemikiran M. Syuhudi Ismail tentang Hadis : Mandi Pada Hari Jumat