Pemikiran M. Syuhudi Ismail tentang hadis pertama ini diawali dengan menyampaikan sebuah hadis dan mendudukan hadis tersebut pada porsinya, yang
di dalam hadis tersebut mengandung asbâb al-wurûd hadis itu. Setelah itu, ia memberikan kesimpulan bahwa hadis itu merupakan
Jawami„ al-Kalim, yaitu ungkapan yang singkat namun padat dengan makna. Lebih jauh, jika hadis ini
difahami secara tekstual, maka hadis ini mengandung petunjuk yang bersifat universal. Pemikiran M. Syuhudi Ismail dipengaruhi oleh asbâb al-wurûd hadis
ini dan pendapat al-Nawawî yang menyatakan bahwa hadis ini bersifat umum, berlaku tanpa batas waktu dan tempat.
10
Menurut penulis, pemikiran
M. Syuhudi Ismail dalam memahami hadis ini adalah menitikberatkan pada keterangan dari asbâb al-wurûd. Selain itu, metode
yang digunakannya dalam meneliti hadis diatas juga tidak jauh berbeda dengan ulama hadis kebanyakan.
B. Hadis Tentang Urusan Dunia
1. Kritik Sanad
Hadis tentang urusan dunia
Kamu sekalian lebih mengetahui tentang urusan duniamu HR Muslim
Hadis tentang urusan dunia hanya terdapat dalam kitab Shahih Muslim,
yaitu al- Jami„ al-Sahîh al-Musamma Sahîh Muslim karya Abû al-Husain Muslim
10
M. Syuhudi Ismail, Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: T ela‟ah Ma‟ani al-
Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal Buku, Bulan Bintang, Jakarta,
1994. h. 54-55.
bin al-Hujjaj bin Muslim al-Qusyairî al-Nîsâburî. Informasi tersebut penulis kutip dari kitab Kanzu al-
„Umâl Fî Sunan al-Aqwâl wa al-Af„âl karya „Alî bin Hisyâm al-Dîn al-Mutaqî al-Hindî, di dalam bukunya terdapat keterangan Mim
„An Anas Wa „Aisyah.
12
Perlu diketahui, mengenai hadis tentang urusan dunia. Ada beberapa hadis dengan tema yang sama, tetapi berbeda dari sisi sanad dan matan. Di antara hadis
tersebut adalah: Kitab Sunan Ibn Mâjah
Rangkaian sanad-sanadnya adalah Muhammad bin Yah yâ, „Affân,
H immâd, Tsâbit, Anas bin Mâlik dan Hisyâm bin „Urwah, dari bapaknya dari
„Âisyah. Rangkaian sanad hadis dengan tema yang sama ini hampir serupa dengan sanad-sanad hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hemat penulis
hadis di atas sesuai dengan kriteria kesahihan sanad hadis. Jadi penulis, berkesimpulan bahwa hadis ini berkualitas sahih.
11
al-Nîsâbûrî, al-Jâ mi„ al-Sahîh al-Musammâ Sahîh Muslim, bab Wujub al-Imtitsal ma
qalahu Syar „an Duna. Jilid VII h. 95.
12
„Alî bin Hisyâm al-Dîn al-Mutaqî al-Hindî, Kanzu al-„Umal Fî Sunan al-Aqwâl wa al- Af„âl Tarqîm al-Kitâb Muwâfiq Li al-Matbu„ juz XI h. 465.
13
Muhammad bin Yazîd Abû „Abdullâh al-Quzwînî, Sunan Ibn Mâjah Dar al-Fikr:
Beirut. Juz II. h. 825.
Kitab Musnad Ahmad bin Hanbal
Dalam kitabnya, Ahmad bin Hanbal mengemukakan sanad-sanad hadis dari berbagai jalur. Namun, penulis mengambil sebuah hadis yang sanad-sanadnya
adalah „Abdullâh, Abî Ahmad bin Hanbal, „Abd al-Samad, Hammad, Tsâbit,
dari Anas.
14
Seperti halnya kualitas hadis di atas, penulis berkesimpulan bahwa status hadis tersebut berkualitas sahih karena sesuai dengan kriteria kesahihan
sanad hadis. Hadis-hadis di atas memiliki rangkaian sanad yang sahih. Baik itu melalui
penelitian yang telah dilakukan oleh perawi hadis maupun para pengkritik hadis. Dengan demikian, penulis berkesimpulan bahwa hadis mengenai urusan dunia
sanad-sanadnya sahih.
2. Kritik Matan