c. Meneliti kandungan matan. Dalam hal ini peneliti membandingkan
kandungan matan yang sejalan atau tidak bertentangan dengan kandungan matan yang tidak sejalan atau bertentangan.
d. Menyimpulkan hasil penelitian matan hadis.
C. Pemikiran M. Syuhudi Ismail Pada Suatu Hadis
Pemikiran berasal dari kata pikir. Menurut bahasa, maknanya adalah akal budi, ingatan, dan angan-angan. Dalam makna lainnya, pikir bisa juga berarti kata
dalam hati atau pendapat. Sedangkan menurut istilah, pemikiran adalah proses, cara, perbuatan memikir seseorang atau problem yang memerlukan pemecahan.
12
Selain itu, dapat juga dikemukakan bahwa pemikiran adalah cara pandang seseorang yang hasil dari pemikirannya dapat dimanfaatkan oleh orang lain.
Dalam hal ini penulis akan menelusuri pemikiran M. Syuhudi Ismail dalam memahami hadis Nabi.
Pemikiran M. Syuhudi Ismail dalam kaitannya dengan hadis-hadis yang penulis bahas, dapat dipahami sebagai berikut:
1. Dalam memahami hadis, terlebih dahulu ia mendudukan hadis tersebut
pada porsinya. Yaitu dengan mengemukakan perbedaan dan kekhususan yang disebabkan oleh perbedaan waktu dan tempat. Dengan cara ini, maka
tampaklah hadis yang menunjukkan bahwa ajaran Islam bersifat universal, temporal dan lokal.
11
Idraj menurut bahasa adalah memasukan atau menghimpun. Kaitannya dengan matan hadis adalah memasukan pernyataan yang berasal dari periwayat ke dalam suatu matan hadis yang
diriwayatkannya sehingga menimbulkan dugaan bahwa pernyataan itu berasal dari Nabi karena tidak adanya penjelasan dalam matan hadis tersebut.
12
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005 cet. 4. h. 872-873.
2. Setelah itu, ia mengemukakan segi-segi yang berkaitan erat dengan diri
Nabi Muhammad saw. dan memahami situasi dan kondisi yang melatar belakangi atau yang menyebabkan terjadinya hadis tersebut. Dalam hal ini,
ia menggunakan asbâb al-wurûd. Dengan pendekatan tersebut, bisa jadi suatu hadis dipahami secara tersurat tekstual dan dipahami secara tersirat
kontekstual.
13
3. Selanjutnya ia akan menjelaskan makna hadis dengan merujuk pada
kitab-kitab syarah hadis. Setelah itu, menyimpulkan makna hadis sebenarnya dan menjelaskan kemungkinan hadis tersebut untuk dipahami
secara universal, temporal atau lokal. Setelah penulis pahami, ternyata metode yang digunakan M. Syuhudi
Ismail untuk meneliti suatu hadis, tidak jauh berbeda dengan para ulama hadis terdahulu. Hanya saja, ia berusaha mengemasnya dengan susunan yang dibuat
semenarik mungkin dan berusaha mengaitkannya dengan berbagai disiplin ilmu yang terus berkembang.
13
M. Syuhudi Ismail, Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Tela‟ah Ma‟ani al-
Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal Buku, Bulan Bintang, Jakarta,
1994. M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi Buku, Bulan Bintang, Jakarta, 2007 h. 3-7.
38
BAB IV STUDI KRITIS SANAD, MATAN, DAN
PEMIKIRAN M. SYUHUDI ISMAIL
Sebelum membahas lebih jauh, terlebih dahulu penulis menggaris bawahi bahwa pada bab IV ini penulis hanya mengkritisi sanad dan matan hadis yang
terdapat dalam kitab hadis selain Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Karena kedua perawi tersebut telah disepakati oleh para ulama akan kesahihan hadisnya.
A. Hadis Tentang Yang Tidak Menyayangi Tidak Disayangi
1. Kritik Sanad
Di dalam buku Hadis Nabi y ang Tekstual dan Kontekstual: Tela‟ah
Ma‟ani al-Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal pada bab Hadis yang Mempunyai Sebab Secara Khusus karya M. Syuhudi Ismail,
tercantum potongan hadis:
Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka tidak disayangi HR. al-Bukhârî, Muslim, dan lain-lain. Dari Abû Hurairah
M. Syuhudi Ismail dalam bukunya menyatakan bahwa hadis tersebut berstatus sahih, namun pada buku itu tidak disebutkan rangkaian sanad yang
menunjukkan bahwa hadis tersebut sahih. Di sisi lain, ia juga tidak menyampaikan secara sempurna terdapat di kitab mana saja ia berada. Setelah
penulis lacak, hadis tersebut memiliki banyak perawi yang meriwayatkannya. Di dalam kitab al-
Mu„jam al-Mufahrâs Li Alfâz al-Hadîst al-Nabawî karya Arnold