3. Pemikiran M. Syuhudi Ismail Tentang Hadis Urusan Dunia
Dalam hadis kedua tentang urusan dunia, M. Syuhudi Ismail mengemukakan hadis dan mendudukan hadis tersebut pada porsinya lalu
mengemukakan asbâb al-wurûd hadis itu dengan mengutip kitab Sahîh Muslim bi Syarh al-Nawawî
karya Abû Zakaria Yahyâ bin Syarafuddîn al-Nawawî, setelah dikemukakan asbâb al-wurûd hadis itu. Ia menyimpulkan bahwa hadis tersebut
tidak dapat difahami secara tekstual, karena masalah pertanian bukanlah bidang Nabi saw. Tetapi ia lebih mengedepankan kehidupan akhirat, walaupun di sisi lain
ia juga ahli dalam beberapa hal urusan dunia. Hadis ini harus difahami secara kontekstual, karena menunjukkan penghargaan kepada petani yang melakukan
pekerjaannya secara profesional, yaitu sesuai dengan bidangnya.
17
Seperti hadis sebelumnya, pemikiran M. Syuhudi Ismail terhadap hadis ini bertolak dari pemahamannya terhadap asbâb al-wurûd yang mengiringi hadis
tersebut. Begitu juga dengan metodologi penelitiannya, tidak berbeda dengan hadis sebelumnya.
C. Hadis Tentang Mandi Pada Hari Jumat
1. Kritik Sanad
Hadisnya adalah,
.
Apabila kamu sekalian hendak datang menunaikan shalat jumat, maka hendaklah terlebih dahulu mandi
HR. al-Bukhârî, Muslim, dan lain-lain
17
Ismail, Hadis Nabi y ang Tekstual dan Kontekstual: Tela‟ah Ma‟ani al-Hadits tentang
Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal, h. 56-58.
Di dalam kitab al- Mu„jam al-Mufahrâs Li Alfâz al-Hadîst al-Nabawî
terdapat isyarat yang menyatakan bahwa hadis tersebut terdapat dalam kitab-kitab hadis. Di antaranya K
ha, jum„ah di dalam kitab Sahîh al-Bukhârî kitab Jumat 2, 3, 5, 6, 12, dan 26, adzan 161, dan syahadah 185. Mim Sahîh Muslim Musafirin
26 dan 27, Jum„ah 1, 2, 3, dan 6-8. Dal Sunan Abî Dâwud Taharah 127 dan 128.
Ta Sunan al-Tirmidzî
Jum„ah 29. Nun Sunan al-Nasâ‟î Jum„ah 7, 8, 11, dan 25, dan Siyam 81. Jah Sunan Ibn Mâjah Iqamah 78, 80, dan 83. Di Sunan al-
Dârimî Salat 190. T al-Muwatta
Jum„ah 2 dan 4. Hamim Musnad Ahmad bin Hanbal
1, 51, 46 dan 365.
18
Kitab Sunan al-Dârimî
Selain al-Dârimî, terdapat pula matan hadis yang serupa dengan sanad yang juga hampir serupa, adapun rangkaian sanad-sanadnya adalah Khalid bin
Mukhallid, Mâlik, Nâfi„ dari Ibn „Umar ra. Pada hadis yang diriwayatkan oleh al-Dârimî ini memiliki sanad-sanad yang kuat, terhindar dari syaz dan illat, di sisi
lain sanad-sanadnya juga memiliki ketersabungan hubungan antara guru dan murid dengan demikian penulis simpulkan bahwa kualitas hadis al-Dârimî sahih.
Kitab Sunan al- Nasâ‟î
18
Weinsinck, Mu‟jam al-Mufahras li alfâz al-Hadîs al-Nabawiyah. Jilid I h. 370.
19
al-Dârimî, Sunan al-Dârimî, bab al-Ghuslu Yaum al- Jumu„ah juz I h. 423.
20
Ah mad bin Syu„aib Abû „Abd al-Rahmân al-Nasâ‟î, Sunan al-Nasâ‟î al-Kubrâ Dar al-
Kutub Ilmiyyah: Beirut bab Ijab al-Ghusli Yaum al- Jum„ah juz I h. 521.
Adapun al- Nasâ‟î dalam kitabnya mengeluaran hadis mengenai mandi
pada hari jumat dengan sanad-sanad sebagai berikut, Qutaibah bin Sa„îd, Mâlik,
Nâfi„ dari Ibn „Umar ra. Rangkaian sanad al-Nasâ‟î hampir serupa dengan rangkaian sanad yang diriwayatkan oleh al-Dârimî.
Kitab Musnad Ahmad bin Hanbal
Hadis pada kitab Musnad Imam Ahamd bin Hanbal, rangkaian sanadnya adalah
„Abdullâh, Abî Ahmad bin Hanbal, Yahyâ, „Ubaidillâh, Nâfi„ dari Ibn „Umar ra.
21
Pada hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad ini, penulis menyimpulkan bahwa hadis ini berkualitas sahih, karena sesuai dengan kriteria kesahihan sanad
hadis. Sejauh penelusuran penulis, mengenai hadis mandi pada hari jumat
terdapat sanad dan matan yang berbeda, hadis-hadis tersebut adalah: Kitab Sunan Abî Dâwud
21
Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, juz II h. 55.
Sanad-sanadnya adalah Abû Taubah al- Rabî„ bin Nâfi„, Mu„âwiyah,
Yah yâ, Abû Salamah bin „Abd al-Rahmân dari Abû Hurairah ra. dan bersumber
dari Ibn „Umar ra. Kitab Sunan Ibn Mâjah
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Mâjah, rangkaian sanadnya adalah Muh
ammad bin „Abdullâh bin Namir, „Umar bin „Ubaid, Abî Ishaq, Nâfi„ dari Ibn „Umar ra.
Kitab Sunan al-Tirmidzî
Rangkaian sanadnya adalah Ah mad bin Munî„, Sufyân bin „Uyainah, al-
Zuhrî, Salîm dari bapaknya, Abî al- Ja„d.
Kitab Sunan al- Nasâ‟î
22
al-Sijistanî, Sunan Abî Dâwud, bab Fi Ghusli Yaum al- Jum„ah juz I h. 134.
23
al-Quzwini, Sunan Ibn Mâjah, Bab Ma Ja‟a Fi al-Ghusli Yaum al-Jum„ah Juz I. h. 346.
Pada bab lain terdapat tema yang sama yaitu pada bab Ma Ja‟a Fi Zinati Yaum al-Jum„ah juz I h.
349.
24
al-Tirmidzî, Sunan al-Tirmidzî, Bab al-Ightisalu yaum al- Jum„ah juz 2 h. 364.
Rangkaian sanadnya adalah Katsîr bin „Ubaid al-Huasî, Muhammad bin
Harb Humasî, al-Zubaidî, al- Zuhrî, Salîm dari „Abdullâh bin „Umar bin al-
Khattab. Kitab Musnad Ahmad bin Hanbal
Dan yang ketujuh yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin H
anbal. „Abdullâh, Abî Ahmad bin Hanbal, Sufyân, al-Zuhrî, dari Salîm dari bapaknya, Abî al-
Ja„d. Yahyâ, „Ubaidillâh, Nâfi„ dari Ibn „Umar ra. Rangkaian sanad-sanad hadis yang berbeda matan tetapi temanya sama,
menurut sebagian pakar dan pengkritik sanad hadis semuanya berkualitas sahih, dengan demikian penulis berkesimpulan bahwa sanad-sanad dari matan hadis
yang berbeda tetapi temanya sama berkualitas sahih karena sesuai dengan kriteria kesahihan sanad hadis.
2. Kritik Matan