6 Iler merupakan salah satu spesies dari famili labiatae yang banyak ditemukan di
Indonesia dan masuk dalam daftar 66 komoditas tanaman biofarmaka berdasarkan KepMenPer No. 511 tahun 2006 Ridwan et al, 2010. Iler diketahui memiliki
kandungan saponin, flavonoid, eugenol, steroid, tanin, karvakol, etil salisilat, alkaloid, metil eugenol, rosmarinic acid, timol, dan kamfor yang diketahui memiliki
aktivitas repellent dan insektisida Shiga, 2008; Nugroho, 2009; Kalita, 2013. Terlihat adanya similaritas antara senyawa yang terkandung pada daun Iler
dengan beberapa senyawa dari beberapa tanaman yang memiliki bioaktivitas repellent seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Oleh sebab itu, diasumsikan
bahwa daun Iler berpotensi memiliki aktivitas repellent terhadap famili Culicidae atau nyamuk. Namun sejauh ini belum ada penelitian yang memperkuat asumsi
tersebut. Hal tersebutlah yang mendorong peneliti untuk mengetahui lebih jauh terkait aktivitas dan potensi ekstrak daun iler sebagai plant-based repellent terhadap
nyamuk, terutama spesies Aedes aegypti.
1.2 Rumusan Masalah
Nyamuk mentransmisi penyakit seperti demam berdarah dengue DBD, Malaria, chikungunya, demam kuning yellow fever dan virus West Nile yang merupakan
penyebab masalah utama kesehatan di dunia. Untuk itu, perlu dilakukan upaya pengendalian nyamuk yang efisien, efektif dan aman, seperti yang tertuang dalam
IMM. Salah satunya adalah dengan aplikasi senyawa repellent sebagai perlindungan
diri yang bertujuan untuk minimalisasi kontak dengan nyamuk.
7 Diketahuinya efek negatif dari repellent berbahan DEET yang beredar di
pasaran, mendorong terjadinya peningkatan usaha pencarian repellent alami plant- based repellent. Iler adalah salah satu tumbuhan yang diduga berpotensi sebagai
repellent karena mengandung senyawa seperti saponin, flavonoid, eugenol, polifenol, steroid, tanin, karvakrol, etil salisilat, alkaloid, metil eugenol, rosmarinic acid, timol,
dan kamfor yang diketahui memberi aktivitas repellent terhadap nyamuk, seperti yang dijumpai pada Kenanga, Rosmary, dan Babadotan. Adanya senyawa tersebut,
serta distribusi daun Iler yang merata di Indonesia, memungkinkan untuk dikembangkannya pemanfaatan daun Iler sebagai kearifan lokal dalam hal
pengendalian nyamuk.
Namun, penelitian terkait pemanfaatan daun Iler sebagai repellent belum dapat ditemukan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui secara pasti ada
atau tidaknya aktivitas repellent pada daun Iler terhadap serangga, khususnya pada famili Culicidae atau nyamuk. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dirumuskan
permasalahan penelitian ini adalah “Uji Efikasi Ekstrak Daun Iler Coleus scutellarioides Linn. Benth Sebagai Plant-Based Repellent terhadap Aedes aegypti”.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1 Bagaimana daya proteksi dari ekstrak daun Iler Coleus scutellarioides Linn. Benth sebagai plant-based repellent terhadap Aedes aegypti pada variasi
konsentrasi uji?
8 2 Berapa nilai EC
50
effective concentration 50 ekstrak daun Iler Coleus scutellarioides Linn. Benth sebagai plant-based repellent terhadap Aedes
aegypti?
3 Bagaimana hubungan antara variasi konsentrasi dengan daya proteksi ekstrak daun Iler Coleus scutellarioides Linn. Benth sebagai plant-based repellent
terhadap Aedes aegypti?
4 Bagaimana hubungan antara interval waktu pengujian dengan daya proteksi ekstrak daun Iler Coleus scutellarioides Linn. Benth sebagai plant-based
repellent terhadap Aedes aegypti?
1.4 Tujuan Penelitian: