IMM Integrated Mosquito Management

19 untuk membuka jalur masuk untuk ion Na+ atau Ca++, menyebabkan depolarisasi saraf nyamuk. Impuls elektrik yang dihasilkan selanjutnya ditransmisikan ke lobus antena nyamuk untuk memunculkan respon berupa tingkah laku yang tepat, apakah nyamuk akan menghindari atau mendekati bau tersebut Paluch, 2009.

2.2 IMM Integrated Mosquito Management

Integrated Mosquito Management atau pengendalian nyamuk terpadu merupakan strategi komprehensif dalam pengendalian nyamuk dengan mengkombinasikan atau mengaplikasikan metode pengendalian nyamuk yang tersedia secara terpisah. Tujuan IMM adalah melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit yang ditransmisi oleh nyamuk, menciptakan lingkungan yang sehat melalui rasionalisasi pemanfaatan pestisida yang sesuai aturan, dan meningkatkan kualitas hidup melalui penerapan strategi pengendalian vektor yang efektif dan efisien Ghost, 2012. IMM dikembangkan dengan memperhatikan faktor ekologi, ekonomi, sosial dan teknologi pengendalian nyamuk terpadu yang praktis dan efektif; dengan pendekatan utama mencakup kegiatan surveilans, pemetaan, reduksi sumber dan pengelolaan lingkungan hidup, pengendalian biologi, edukasi publik, dan penggunaan Mosquitocide larvasida dan adultisida Environmental Health Directorate, 2006; American Mosquito Control Association, 2009; Gosh, 2012. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan pendekatan tidak langsung dengan tujuan meminimalisasi kontak antara nyamuk dan manusia dilakukan melalui reduksi sumber resiko pemajanan dengan membuat semacam pembatas di daerah habitat 20 nyamuk. Selain itu, bekerja sama dengan komunitas di masyarakat untuk melakukan modifikasi fisik tempat yang berpotensi sebagai tempat ideal perkembangbiakan nyamuk, serta melakukan edukasi publik untuk menghindari habitat dan interaksi dengan nyamuk juga dapat dilakukan Environmental Health Directorate, 2006. Intervensi langsung dalam upaya pengendalian nyamuk dapat dilakukan dengan menerapkan program reduksi sumber, yaitu berupa pembasmian habitat perkembangbiakan nyamuk. Pengendalian biologi dengan memanfaatkan predator dalam mengurangi kuantitas nyamuk di lingkungan ke skala yang dapat ditolerir, serta pengaplikasian insekstisida larvasida dan adultisida dengan tata cara penggunaan yang benar juga dapat dilakukan sebagai upaya intervensi langsung dalam mengendalikan nyamuk Environmental Health Directorate, 2006. Meskipun reduksi sumber dan pengendalian biologi juga digunakan dalam IMM, namun efisiensi dan efektifitas kedua program tersebut dalam mencapai pengendalian yang optimal tidaklah sebanding dengnan pemakaian Mosquitocides Rose, 2001. Penggunaan perlindungan diri seperti repellent merupakan salah satu bagian dari pengendalian nyamuk fase dewasa adeulticide yang dianggap efisien, tepat sasaran, dan memiliki probabilitas keberhasilan pengendalian berupa minimalisasi kontak dengan nyamuk.

2.3 Repellent