Sumber Daya Alam TERNATE DALAM LINTASAN SEJARAH

14 dari Filipina. Kepulauan kecil ini yang memiliki jumlah daratan tidak kurang dari 200 mil 2 pada zaman dahulu dihuni oleh 25.000 jiwa dibandingkan dengan 50.000 jiwa dewasa ini. Pemegang peranan di kepulauan ini adalah pulau kembar Ternate dan Tidore yang masing-masing luasnya sekitar 40 mil 2 . Kedua pulau tersebut merupakan gunung berapi yang menyembul dari dasar laut sampai ketinggian lebih dari satu mil di atas permukaan laut. Secara alamiah kedua pulau ini pada awalnya merupakan sumber penghasil cengkeh dunia. Pulau-pulau ini merupakan kedudukan dari para kaicil yaitu pemimpin-pemimpin tertinggi atau raja-raja kecil yang menguasai kawasan yang membentang ke Barat sampai ke Sulawesi, Mindanao di Utara, Papua di Timur, Seram, serta Ambon di Selatan.

B. Sumber Daya Alam

Maluku sebagai daerah yang mendapat julukan “emas hijau” mempunyai hasil utama dalam bidang pertanian yaitu jagung, sagu, dan padi. Hasil utama perkebunan berupa kelapa, pala, cengkeh, dan kopi, dalam bidang kehutanan yaitu kayu putih. Hasil utama perikanan berupa ikan laut, rumput laut, dan mutiara. Dalam bidang industri antara lain; minyak pala, minyak kelapa, kayu lapis, dan kayu olahan; bidang pertambangan; minyak bumi, mangaan, batu perhiasan, dan lain-lain. 15 Julukan “emas hijau” ini karena komoditi berupa rempah-rempah, seperti tulisan Tomé Pires dalam bukunya The Suma Oriental of Tomé Pires, 21 yang menjelaskan bahwa cengkeh, pala dan bunga pala fuli hanya terdapat di Indonesia bagian Timur dan terdapat dalam jumlah besar, oleh karena itu cengkeh dapat diupayakan menjadi barang ekspor guna memenuhi kebutuhan yang selalu berubah, terutama di pasaran Eropa. Orang-orang Maluku memanfaatkan rempah-rempah sebagai bumbu penyedap masakan dan untuk pengobatan. Ketika Francis Drake mengunjungi Ternate, ia dijamu Sultan Baabullah dengan berbagai jenis masakan yang semuanya diramu dengan aroma cengkeh. Orang-orang Cina, pada zaman dahulu, menggunakan cengkeh untuk pengobatan dan stimulasi selera makan. Bahkan, mereka percaya bahwa cengkeh dapat meningkatkan kemampuan seksual manusia. Pada zaman pemerintahan dinasti Han di Cina, cengkeh digunakan para hakim untuk melegakan tenggorokan sebelum mengucapkan putusan atau mejatuhkan hukuman kepada seorang terdakwa. Para punggawa juga diharuskan mengunyah cengkeh untuk mengharumkan suasana audiensi mereka atau ketika menghadap kaisar menerima titah, supaya mereka bisa berbicara dengan suara bagus dan lancar. Di Eropa, selain untuk pengobatan dan penyedap masakan, cengkeh juga digunakan sebagai parfum. Bubuk cengkeh dipakai sebagai obat hirup yang biasanya merupakan asesori kalangan 21 Tome Pires, The Suma Oriental of Tome Pires 1512-1515, terj. Armando Cortesao London: Hakluyt Society, 1944 h. 204. 16 menengah ke atas. Tetapi, karena harganya sangat mahal, ia hanya dapat dinikmati oleh golongan berduit. 22

C. Iklim