Analisis Data Kemometri HASIL DAN PEMBAHASAN
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.4 Nilai Absorbansi Spektroskopi FTIR pada Sampel Krim Pelembab Wajah
Gambar 4.8 Scores PCA Minyak Babi dan Minyak Inti Sawit Pada Formulasi Krim Pelembab Wajah
Formulasi
1 2
3 4
5 6
Konsentrasi Minyak Babi
0,2 0,4
0,6 0,8
1
Minyak Inti Sawit
1 0,8
0,6 0,4
0,2
Nilai Abso
rb an
si p
ad a
S p
ek tr
osk op
i FT IR
cm
-1
3009 0,19
0,7 0,69
0,67 0,66
0,66
2922 0,31
0,96 0,81
0,78 0,79
0,76
2852 0,24
0,81 0,73
0,7 0,7
0,69
1740 0,22
0,78 0,7
0,7 0,7
0,68
1465 0,16
0,66 0,65
0,65 0,64
0,63
1163 0,19
0,71 0,68
0,67 0,66
0,64
1117 0,17
0,68 0,67
0,65 0,65
0,63
1098 0,17
0,66 0,67
0,65 0,64
0,63
760
0,86 1,85
0,76 1,72
1,74 1,6
667 0,21
0,71 0,73
0,69 0,7
0,67
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil dari analisis PCA berupa score, loadings dan factor. Hasil score dari PCA dapat dilihat pada Gambar 4.8. Gambar tersebut menunjukkan adanya empat
kuadran permisalan yang dapat membedakan minyak babi dan minyak inti sawit. Pada gambar 4.8
“MB” ii y ratkan untuk minyak babi. Sampel krim pelembab wajah dengan konsenterasi minyak babi 0 terletak pada kuadran I, sedangkan
sampel krim pelembab wajah dengan konsenterasi minyak babi 20 terletak di daerah kuadran III dan sampel krim pelembab wajah lainnya yang telah
dikombinasikan dengan beberapa konsentrasi minyak babi terletak jauh secara berkelompok di daerah kuadran IV.Gambar tersebut dapat membuktikan bahwa
minyak inti sawit dan minyak babi dapat dibedakan secara berkelompok. Semakin tinggi konsentrasi minyak babi, maka akan semakin berkumpul pada satu titik di
dalam suatu kuadran dan menandakan bahwa kelompok tersebut merupakan kelompok minyak dengan jenis yang sama.
Gambar 4.9 Loadings PCA Minyak Babi dan Minyak Inti Sawit Pada Gambar 4.9 merupakan loadings yang berfungsi untuk mengetahui
nilai absorbansi pada FTIR yang sangat berpengaruh terhadap pengelompokan antara minyak babi dan minyak inti sawit. Nilai absorbansi dapat disimbolkan
dengan titik-titik biru yang menyebar di sekitar garis tengah. Semakin jauh jarak suatu titik dari garis tengah, maka semakin berpengaruhlah titik absorbansi
tersebut terhadap pengelompokan ini. Dilihat dari Gambar 4.9 bahwa nilai absorbansi yang sangat berpengaruh terhadap pengelompokan minyak babi dan
minyak kelapa sawit adalah 2922 cm
-1
dan 1098 cm
-1
.
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.10 Bi-Plot PCA Minyak Babi dan Minyak Inti Sawit Dalam Formulasi Krim Pelembab Wajah. Keterangan Gambar : scores dan
loading
Bi-Plot merupakan hubungan antara nilai scores dan loadings minyak babi dan minyak inti sawit Gambar 4.10. Semakin dekat jarak titik score dengan titik
loading maka kedua titik tersebut saling mempengaruhi. Seperti pada titik loadings 1163 cm
-1
, 1117 cm
-1
, 3009 cm
-1
, 1098 cm
-1
memiliki jarak yang sangat dekat dengan titik scores MB 100, MB 80, MB 60 dan MB 40, hal
tersebut dapat diartikan bahwa titik loadings 1163 cm
-1
, 1117 cm
-1
, 3009 cm
-1
, 1098 cm
-1
mempengaruhi pengelompokan pada titik scores MB 100, MB 80, MB 60 dan MB 40 dan juga perbedaan-perbedaan signifikan pada hasil
spektroskopi FTIR antara minyak babi dan minyak inti sawit terjadi pada daerah titik loadings tersebut.