24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.5.2 Pembuatan Standar Minyak Babi
Standar dibuat dengan mencampurkan minyak babi dan minyak inti sawit murni dalam perbandingan beberapa konsentrasi.
Tabel 3.1 Perbandingan Minyak BabiMinyak Inti Sawit pada Standar
Minyak Babi Minyak Inti Sawit
F1 F2
F3 F4
F5 F6
Minyak Babi 20
40 60
80 100
Minyak Inti Sawit 100
80 60
40 20
3.5.3 Penentuan Formulasi Krim
Setiap 50 gram krim terdiri dari minyak babi minyak inti sawit 14 g, gliserin 0,5 g, asam stearat 2 g, TEA 0,5 g, air destilasi 33 g. Formulasi tersebut di
buat berdasarkan Formularium Kosmetik Indonesia. Perbandingan minyak kelapa sawit dan minyak babi dalam formulasi krim sebagai berikut :
Tabel 3.2 Perbandingan Formulasi Minyak BabiMinyak Inti Sawit dalam Krim Pelembab Wajah
Formulasi Minyak Babi Minyak Inti Sawit
F1 F2
F3 F4
F5 F6
Minyak Babi 20
40 60
80 100
Minyak Inti Sawit 100
80 60
40 20
3.5.4 Pembuatan Krim Pelembab Wajah
Pembuatan krim pelembab wajah dilakukan dengan meleburkan fase air yang terdiri dari trietanolamin TEA, gliserin dan air pada suhu 70°C . Fase
minyak yang terdiri dari asam stearat dan minyak babiminyak inti kelapa sawit dileburkan pula pada suhu 70°C. Fasa minyak yang telah melebur, ditambahkan
ke dalam fase air dan diaduk dengan pengaduk magnetik selama 30 menit hingga mencapai suhu ruang. Krim yang diperoleh selanjutnya dilakukan ekstraksi cair-
cair untuk mengekstrak minyak dari formulasi krim.
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.5.5 Evaluasi Homogenitas Krim Pelembab Wajah
Evaluasi homogenitas dilakukan dengan mengoleskan tipis krim pelembab wajah diatas kaca objek dan ditutup dengan penutup kaca.
3.5.6 Ekstraksi Lemak
Rohman, 2011 10 gram sampel krim ditambahkan 1 ml HCl pekat dan 9 ml air
kemudian dikocok kuat. Hasil filtrat dipindahkan ke dalam corong pemisah dan diekstraksi menggunakan 3 x 15 ml kloroform. Ekstrak kloroform yang telah
tercampur, diuapkan dengan memasukkan ke dalam labu evaporator 250 ml untuk diuapkan dengan rotari evaporator pada suhu 40°C hingga kloroform habis
sempurna. Ekstraksi minyak yang dihasilkan dimasukkan ke dalam vial dan ditambahkan kloroform hingga mencapai volume 25 ml. Kandungan minyak babi
selanjutnya ditentukan dengan menggunakan FTIR spektrometer.
3.5.7 Pengujian Sampel dengan Spektroskopi FTIR
Sampel ditempatkan pada plat dengan suhu lingkungan yang terkontrol. Analisis dibuat pada frekuensi 4000
– 400 cm
-1
dengan resolusi 4 cm
-1
dan 32 scanning. Setiap selesai pengukuran, plat dibersihkan dengan n-heksan sebanyak
dua kali dan aseton hingga tidak ada minyak yang tertinggal, lalu dikeringkan dengan tissu. Setelah proses scan, spektrum udara diambil. Pengukuran dilakukan
sebanyak tiga kali.
3.5.8 Analisis Data
Analisa menggunakan sofware The Unscramble®X versi 10.3 CAMO Software AS. Nekre Vollgate 8 dan Minitab® 15.1.30.0.