29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sehingga minyak dapat mudah larut di dalam kloroform dan mudah dipisahkan kembali pada proses penguapan dengan menggunakan rotary evaporator.
4.3 Pengujian Sampel dan Analisis Spektrum FTIR
Minyak hasil ekstraksi diuji dengan menggunakan spektroskopi FTIR. Spektroskopi FTIR dapat mendeteksi minyak babi secara cepat dengan hasil
konsisten karena FTIR dapat memberikan hasil analisa asam lemak dari minyak babi yang tercampur dengan minyak lainnya Irwandi, 2003.
Tabel 4.1 Gugus Fungsi Dari Puncak Absorbsi Dalam Spektrum FTIR dari Minyak Babi dan Minyak Inti Kelapa Sawit
Frekuensi Gugus Fungsi
Jenis Vibrasi
a 3007 cm
-1
=C-H cis Stretching
b 2922 cm
-1
-CH-H CH
2
Stretching asymetric c
2852 cm
-1
-C-H CH
3
Stretching symetric d
1740 cm
-1
-C=O ester Stretching
e 1465 cm
-1
-C=H CH
2
Bending f
1375 cm
-1
-C-H CH
3
Bending symetric g
1235 cm
-1
C-O ester stretching h
1160 cm
-1
-C-O -CH
2
- Stretching
Bending i
1117 cm
-1
C-O Stretching
j 1098 cm
-1
C-O Stretching
k 721 cm
-1
-CH=CH- cis Bending
Sumber : Guillen dan Cabo, 1997
Suatu molekul akan menyerap sinar Inframerah pada frekuensi tertentu jika di dalam molekul terdapat transisi tenaga. Transisi yang terjadi di dalam
serapan infra merah berkaitan dengan perubahan-perubahan vibrasi di dalam molekul. Seperti pada Tabel 4.1 pita daerah 3000 cm
-1
mempunyai frekuensi yang tepat sama dengan ikatan C
–H yang mengalami vibrasi stretchingrentangan. Itulah sebabnya pita daerah tersebut disebut dengan serapan C
–H stretching.
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ikatan terisolasi C –H hanya mempunyai satu frekuensi stretching, tetapi
vibrasi dari ikatan-ikatan C –H dalam gugus CH
2
bergabung bersama-sama untuk menghasilkan dua vibrasi gabungan yaitu frekuensi berbeda dari anti simetri
asymetric dan simetri. Hal tersebut terjadi pada metilen –CH
2
dan metil –CH
3
di daerah 2922 cm
-1
asymetric - 2852 symetric cm
-1
. Metilen dan metil terlihat pula pada serapan di daerah 1465 cm
-1
dan 1375 cm
-1
dengan vibrasi bending Pavia, et al, 2001.
Absorbsi gugus karbonil terlihat dengan adanya pita kuat pada 1700 cm
-1
dan dihubungkan dengan vibrasi rentangan stretching dari ikatan C=O sehingga dapat dinyatakan C=O muncul pada daerah 1700 cm
-1
. Pita sekitar 1400 cm
-1
sesuai dengan frekuensi vibrasi bending dari ikatan-ikatan C –H dan disebut
serapan-serapan bending. Pita pada daerah 1235, 1160, 1117, 1098 dan 721 cm
-1
dihasilkan dari overlapping metilen dengan vibrasi rocking dan vibrasi bending dari olefin cis disubtitusi Guillen dan Cabo, 1997.
Gambar 4.4 Perbedaan Spektrum FTIR dari Standar Minyak Babi dan Minyak Inti Sawit. a dan d serapan pada daerah 3009 cm
-1
, sedangkan b, c, dan d serapan pada daerah 1117
– 1099 cm
-1
Berdasarkan hasil serapan spektroskopi FTIR, terlihat bahwa spektra FTIR dari minyak secara umum menunjukkan perbedaan signifikan pada serapan 3009
cm
-1
dan 1117-1099 cm
-1
Gambar 4.4. Minyak babi memiliki bilangan iodin lebih tinggi dari pada minyak inti sawit Tabel 4.2. Semakin tinggi bilangan iodin
suatu minyak, maka semakin tinggi pula kandungan asam lemak unsaturasiasam
4 00 0.0 3 00 0
2 00 0 1 50 0
1 00 0 8 00 .0
cm-1 A
MS 100 : LD 0 MS 0 : LD 100
Minyak Babi
Minyak Inti Sawit
a b
e
d c
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
lemak tak jenuh di dalam minyak tersebut sehingga menunjukkan serapan pada C- H stretching dari cis double bound C=H di daerah 3009 cm
-1
. Tabel 4.2 Komposisi Asam Lemak dari Minyak Babi dan Minyak Inti Sawit
Asam Lemak Minyak Babi
1
Minyak Inti Sawit
2
Bilangan Iodin 45
21,0 Asam Lemak Jenuh
Asam Laurat C
12
0,1 45,0
Asam Miristat C
14
1,5 13,0
Asam Palmitat C
16
26 9,0
Asam Stearat C
18
13,5 3,0
Asam Lemak Tak Jenuh Asam Oleat C
18:1
43,9 19,0
Asam Linoleat C
18:2
9,5 2,0
Asam Linolenat C
18:3
0,4
Sumber :
1
O’Brien, 2009 dan
2
Ketaren, 1986
Gambar 4.5 Perbedaan Spektrum FTIR Standar Minyak Babi dan Minyak Inti Sawit Pada Beberapa Konsenterasi.
Minyak babi kaya akan asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat, asam linolenat dan asam oleat sehingga serapan minyak babi pada daerah 3009 cm
-1
lebih tinggi dibandingkan dengan minyak inti sawit yang hanya memiliki
4 00 0.0 3 00 0
2 00 0 1 50 0
1 00 0 8 00 .0
cm-1 A
MS 100 : LD 0 MS 80 : LD 20
MS 60 : LD 40 MS 40 : LD 60
MS 20 : LD 80 MS 0 : LD 100
MB 100 : MIS 0 MB 80 : MIS 20
MB 60 : MIS 40 MB 40 : MIS 60
MB 20 : MIS 80 MB 0 : MIS 100