Preparasi Minyak Babi HASIL DAN PEMBAHASAN

28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 60 : 40 Homogen 80 : 20 Homogen 100 : 0 Homogen Gambar 4.3 Evaluasi Homogenitas pada Krim Pelembab Wajah Gambar di atas adalah hasil evaluasi krim pelembab wajah yang meliputi pemeriksaan homogenitas. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui homogenitas pencampuran komponen di dalam krim pelembab wajah. Semakin homogen pencampuran bahan dalam krim, maka akan semakin homogen pula minyak yang terkandung di dalam cuplikan sampel krim yang digunakan untuk proses ekstraksi. Terlihat dari gambar 4.3 di atas bahwa setiap komponen dalam krim pelembab wajah telah tersebar secara merata atau homogen. Proses ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi cair-cair karena zat yang diekstraksi terdapat di dalam campuran yang berbentuk cair dan pelarut yang digunakan adalah pelarut cair. Krim ditambahkan 1 ml HCl pekat dan 9 ml air. Fungsi dari HCl dalam perlakuan ini adalah untuk memutus ikatan emulsifier yang terdapat di dalam krim membentuk tegangan permukaan antara fase minyak dan fase air, sehingga kedua fase tersebut dapat terpisahkan. Proses ekstraksi cair- cair terdiri dari dua tahap. Tahap pertama pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan tahap kedua pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin. Pelarut yang digunakan dalam mengekstraksi minyak adalah kloroform. Kloroform bersifat semi polar dan minyak bersifat non polar, 29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga minyak dapat mudah larut di dalam kloroform dan mudah dipisahkan kembali pada proses penguapan dengan menggunakan rotary evaporator.

4.3 Pengujian Sampel dan Analisis Spektrum FTIR

Minyak hasil ekstraksi diuji dengan menggunakan spektroskopi FTIR. Spektroskopi FTIR dapat mendeteksi minyak babi secara cepat dengan hasil konsisten karena FTIR dapat memberikan hasil analisa asam lemak dari minyak babi yang tercampur dengan minyak lainnya Irwandi, 2003. Tabel 4.1 Gugus Fungsi Dari Puncak Absorbsi Dalam Spektrum FTIR dari Minyak Babi dan Minyak Inti Kelapa Sawit Frekuensi Gugus Fungsi Jenis Vibrasi a 3007 cm -1 =C-H cis Stretching b 2922 cm -1 -CH-H CH 2 Stretching asymetric c 2852 cm -1 -C-H CH 3 Stretching symetric d 1740 cm -1 -C=O ester Stretching e 1465 cm -1 -C=H CH 2 Bending f 1375 cm -1 -C-H CH 3 Bending symetric g 1235 cm -1 C-O ester stretching h 1160 cm -1 -C-O -CH 2 - Stretching Bending i 1117 cm -1 C-O Stretching j 1098 cm -1 C-O Stretching k 721 cm -1 -CH=CH- cis Bending Sumber : Guillen dan Cabo, 1997 Suatu molekul akan menyerap sinar Inframerah pada frekuensi tertentu jika di dalam molekul terdapat transisi tenaga. Transisi yang terjadi di dalam serapan infra merah berkaitan dengan perubahan-perubahan vibrasi di dalam molekul. Seperti pada Tabel 4.1 pita daerah 3000 cm -1 mempunyai frekuensi yang tepat sama dengan ikatan C –H yang mengalami vibrasi stretchingrentangan. Itulah sebabnya pita daerah tersebut disebut dengan serapan C –H stretching.