31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Analisis aktivitas antioksidan ekstrak herba Ocimum americanum Linn Tabel 4.5. Nilai IC
50
inhibitory concentration dan AAI antioxidant activity index ekstrak herba Ocimum americanum Linn.
No. Nama Sampel
Persamaan linier IC
50
ppm AAI
1 Ekstrak fase n-heksan
NH y = 0,135x + 2,366
r = 0,997 352,8444
0,1117
2 Ekstrak fase etil asetat
EA y = 1,032x + 4,061
r = 0,999 44,5145
0,8858
3 Ekstrak fase etanol
E1 y = 1,152x + 0,355
r = 0,998 43,0946
0,9150
4 Ekstrak etanol
E2 y = 2,276x - 0,158
r = 0,999 21,8989
1,8006
5 Rutin
y = 10,88x + 1,073 r = 0,998
4,4970 8,7685
6 Vitamin C
y = 9,641x + 15,05 r = 0,999
3,6251 10,8775
Gambar 4.1. Profil perbandingan nilai IC
50
ekstrak herba Ocimum americanum Linn dengan rutin dan vitamin C
50 100
150 200
250 300
350 400
4.497 3.6251
352.84444
44.5145 43.0946
21.8989
N il
ai I
C
50
Sampel uji
Rutin Vitamin C
Ekstrak NH Ekstrak EA
Ekstrak E1 Ekstrak E2
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2. Pembahasan
Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah Ocimum americanum Linn. Herba ini dikumpulkan pada bulan Mei 2012 dari kebun kemangi Grogol
Depok sebanyak 34 kg berupa herba segar. Herba yang telah dikumpulkan dilakukan sortasi basah yaitu proses pemilahan herba yang masih segar. Sortasi
dilakukan terhadap tanah, kerikil, rumput-rumputan, bagian tanaman yang rusak, serta bagian tanaman lain yang tidak digunakan dalam penelitian, sehingga dapat
mengurangi pengotor yang terbawa. Kemudian dicuci sampai bersih dengan air mengalir kemudian dirajang selanjutnya dikeringanginkan. Proses pengeringan
bertujuan untuk menghentikan reaksi enzimatik, dimana enzim menjadi tidak aktif sehingga tidak terjadi penguraian bahan kimia. Selain itu, proses pengeringan juga
berguna untuk mengurangi kandungan air dari simplisia, sehingga tidak dapat ditumbuhi jamur. Pengeringan dilakukan dengan menghindari terpaparnya
simplisia dari panas matahari langsung. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi rusaknya simplisia akibat pemanasan Suhendi, Nurcahyanti,
Muhtadi, Sutrisna, 2007. Simplisia yang telah kering dilakukan sortasi kering dari kotoran-kotoran yang tertinggal saat dilakukan sortasi basah kemudian
dihaluskan dengan blender dan diperoleh serbuk sebanyak 4,830 kg. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi bertingkat dan maserasi langsung.
Pada maserasi bertingkat, simplisia diekstraksi dengan menggunakan pelarut dengan kepolaran bertingkat yaitu pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol 70.
Ekstraksi dengan cara bertingkat dilakukan supaya komponen-komponen yang bersifat non-polar diharapkan tersari dalam pelarut n-heksan, komponen kimia
yang bersifat semi polar tersari dalam etil asetat dan komponen kimia yang bersifat polar dapat tersari dalam etanol 70. Sedangkan pada maserasi langsung,
simplisia hanya diekstraksi dengan pelarut etanol 70. Maserasi langsung dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak yang tersari dalam
etanol 70. Pada maserasi langsung, semua komponen ekstrak akan tersari dalam etanol 70.
Hasil penapisan fitokimia pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Ocimum americanum Linn fase n-heksan NH mengandung senyawa golongan
steroid, ekstrak fase etil asetat EA mengandung senyawa golongan saponin dan