Nama asing Herba Kemangi Ocimum americanum Linn

8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sayur tertentu dan lalapan dengan bau yang khas Kardinan, 2005. Bagian daunnya mengandung asam ursolat yang merupakan senyawa penting yang berpotensi sebagai antiinflamasi, antioksidan, antirematik, antivirus, dan antitumor Silva et al., 2008, juga mengandung mineral berupa kalsium yang merupakan unsur penting pada pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi penderita osteoporosis. Serat kasar Ocimum americanum Linn dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah serta menurunkan resiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular Aluko, Ologede, Afolayan, 2012, pp. 12699. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa minyak atsiri yang berasal dari daun segar Ocimum americanum Linn dapat berfungsi sebagai repellen terhadap nyamuk Aedes aegypti, Anopheles dirus, dan Culex quinquefasciatus Tawatsin, Wratten, Scott, Thavara, Techadamrongsin 2001, sebagai antibakteri terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Proteus mirabilis, dan Candida albicans Wungsintaweekul, Sitthithaworn, Putalun, Pfeifhofer, Brantner, 2010, sebagai larvasida terhadap A. aegypti dengan LC 50 sebesar 67 ppm Cavalcanti, Morais, Lima, Santana, 2004, sebagai antihelmintik yaitu tiga kali lebih aktif dibandingkan dengan albendazol Bihari Shankar, 2010, sebagai antijamur terhadap toksinogenik strain Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus dengan MIC minimal inhibitory concentration masing-masing 1,5 µgml dan 2 µgml juga memiliki MFC minimal fungicidal concentration masing-masing 2 µgml dan 2,5 µgml S., Sandrine, Edwige, K., M., 2012, memiliki toksisitas yang tinggi terhadap jamur Aspergilus sp. dan Mucor sp. yaitu pada konsentrasi 500 ppm dapat menghambat 100 pertumbuhan miselium jamur. Persen penghambatannya lebih efektif dibandingkan fungisida jenis etilen dibromida dan posfin Singh, Pandey, Sonker, Tripathi, 2011, pp. 408. Aktivitas antioksidan daun Ocimum americanum Linn telah dievaluasi untuk mencegah iskemia hepatik Behera, 2012. 9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4. Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan zat aktif yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Simplisia yang diekstrak mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein, dan lain-lain Depkes, 2000.

2.4.1. Metode Ekstraksi

a. Cara dingin Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinu. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya Depkes, 2000. Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahapan maserat antara, tahap perkolasi sebenarnya penampungan ekstrak, terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan Depkes, 2000. b. Cara panas Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sanpai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna Depkes, 2000. Soxhlet adalah proses ekstraksi yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Depkes, 2000. Digesti adalah maserasi kinetik pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 o C Depkes, 2000.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium lappaceum Linn) dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

16 96 83

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

2 24 100

Uji Aktivitas Ekstrak Air Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenesis Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

4 13 96

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

Isolasi senyawa aktif antioksidan dari ekstrak Etil Asetat Herba Kemangi (Ocimum americanum L.)

2 14 90

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

1 12 100

Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn.) Terhadap Udem Pada Telapak Kaki Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Karagenan

7 64 91

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium Lappaceum Linn) Dengan Metode Dpph (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

6 22 83

PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI HASIL SITESIS DARI RISINOLEATMINYAK JARAK DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL).

2 6 18