7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terdapat di bagian kontinental Indonesia dan Papua New Guinea. Herba ini juga terdapat di Filipina dan Amerika Kardinan, 2003.
2.3.7. Kandungan Kimia
Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak Ocimum americanum Linn mengandung senyawa kimia golongan alkaloid, senyawa fenol, tanin, lignin,
amilum, saponin, flavonoid, fitosterol, minyak atsiri, antrakuinon dan terpenoid Dhale, Birari, Dhulgande, 2010; Sarma Babu, 2011.
Simon et al. 1990 menyatakan bahwa kandungan utama minyak atsiri Ocimum americanum Linn adalah kamfor, limonen, metil sinamat, dan linalol
Hadipoentyanti Wahyuni, 2008, sedangkan komponen minyak atsiri lainnya adalah geraniol, geranial, metil eugenol, neral, dan sitral Dhale, Birari,
Dhulgande, 2010; Sarma dan Babu, 2011; Wossa, Rali, Leach, 2008; Bunrathep, Palanuvej, Ruangrungsi, 2007. Minyak yang didestilasi dari
Ocimum americanum Linn diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu metil sinamat 29-80, kamfor 25-66, dan sitral mengandung68 aldehid. Dari bagian
aldehid dapat diisolasi sejumlah kecil metil heptenon dan sitronelal, bersama- sama dengan sitral dalam jumlah besar. Dari bagian yang bukan aldehid dapat
diisolasi linalool, geraniol, sitronelol, dan ester-ester dari alkohol-alkohol. Di India, minyak jenis ini dinamakan
“miniri oil” Sait, 1983. Biji Ocimum americanum Linn mengandung planteose dan asam lemak
seperti asam palmitat, asam oleat, asam stearat, dan asam linoleat serta polisakarida yang terdiri dari xilosa, arabinosa, ramnosa, dan asam galakturonik
Sarma Babu, 2011, sedangkan bagian daunnya mengandung asam ursolat yang merupakan senyawa penting karena memiliki potensi sebagai antiinflamasi,
antioksidan, antirematik, antivirus, dan antitumor Silva et al., 2008.
2.3.8. Manfaat Tanaman
Ocimum americanum Linn merupakan rempah-rempah. Di Afrika herba ini biasanya digunakan untuk membumbui ikan, karena aroma yang berasal dari
daun kemangi mampu mengurangi bau anyir pada ikan Sulianti, 2008, pp.237. Sedangkan di Indonesia herba ini lebih dikenal sebagai sayuran atau campuran
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sayur tertentu dan lalapan dengan bau yang khas Kardinan, 2005. Bagian daunnya mengandung asam ursolat yang merupakan senyawa penting yang
berpotensi sebagai antiinflamasi, antioksidan, antirematik, antivirus, dan antitumor Silva et al., 2008, juga mengandung mineral berupa kalsium yang
merupakan unsur penting pada pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi penderita osteoporosis.
Serat kasar Ocimum americanum Linn dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah serta menurunkan resiko hipertensi dan penyakit
kardiovaskular Aluko, Ologede, Afolayan, 2012, pp. 12699. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa minyak atsiri yang berasal
dari daun segar Ocimum americanum Linn dapat berfungsi sebagai repellen terhadap nyamuk Aedes aegypti, Anopheles dirus, dan Culex quinquefasciatus
Tawatsin, Wratten, Scott, Thavara, Techadamrongsin 2001, sebagai antibakteri terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli,
Proteus mirabilis, dan Candida albicans Wungsintaweekul, Sitthithaworn, Putalun, Pfeifhofer, Brantner, 2010, sebagai larvasida terhadap A. aegypti
dengan LC
50
sebesar 67 ppm Cavalcanti, Morais, Lima, Santana, 2004, sebagai antihelmintik yaitu tiga kali lebih aktif dibandingkan dengan albendazol
Bihari Shankar, 2010, sebagai antijamur terhadap toksinogenik strain Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus dengan MIC minimal inhibitory
concentration masing-masing 1,5 µgml dan 2 µgml juga memiliki MFC minimal fungicidal concentration masing-masing 2 µgml dan 2,5 µgml S.,
Sandrine, Edwige, K., M., 2012, memiliki toksisitas yang tinggi terhadap jamur Aspergilus sp. dan Mucor sp. yaitu pada konsentrasi 500 ppm dapat
menghambat 100 pertumbuhan miselium jamur. Persen penghambatannya lebih efektif dibandingkan fungisida jenis etilen dibromida dan posfin Singh, Pandey,
Sonker, Tripathi, 2011, pp. 408. Aktivitas antioksidan daun Ocimum americanum Linn telah dievaluasi untuk mencegah iskemia hepatik Behera,
2012.