27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.8.4. Pembuatan Larutan Pembanding
a. Pembuatan larutan induk konsentrasi 1000 ppm Rutin dan vitamin C sebagai pembanding, masing-masing ditimbang 50
mg, dilarutkan dengan metanol p.a lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL, volume dicukupkan dengan metanol p.a sampai tanda batas.
b. Pembuatan larutan uji seri konsentrasi 1, 2, 4, 5, 6, 8, dan 10 ppm Larutan induk rutin dan vitamin C, masing-masing dipipet 10, 20, 40, 50,
60, 80, dan 100 µL, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, volume dicukupkan dengan metanol p.a sampai tanda batas.
c. Pengukuran serapan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis Larutan uji pembanding sebanyak 2 mL dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, ditambahkan larutan DPPH 0,1 mM sebanyak 2 mL, dikocok dengan vortex hingga homogen, diinkubasi dalam ruang gelap selama 30 menit
Molyneux, 2004, pp. 216. Selanjutnya, serapan diukur pada panjang gelombang 515,4 nm.
3.4.8.5. Pembuatan Larutan Ekstrak Ocimum americanum Linn
a. Pembuatan larutan induk konsentrasi 1000 ppm Ekstrak Ocimum americanum Linn [ekstrak fase n-heksan NH, ekstrak
fase etil asetat EA, ekstrak fase etanol E1, dan ekstrak etanol E2], masing- masing ditimbang 50 mg, dilarutkan dengan metanol p.a lalu dimasukkan ke
dalam labu ukur 50 mL, volume dicukupkan dengan metanol p.a sampai tanda batas.
b. Pembuatan larutan uji seri konsentrasi 2, 5, 10, 20, 40, 80, dan 160 ppm Larutan induk ekstrak Ocimum americanum Linn masing-masing dipipet
20, 50, 100, 200, 400, 800, dan 1600 µL, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, volume dicukupkan dengan metanol p.a sampai tanda batas.
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Pengukuran serapan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis Larutan uji ekstrak Ocimum americanum Linn sebanyak 2 mL dimasukkan
ke dalam tabung reaksi, ditambahkan larutan DPPH 0,1 mM sebanyak 2 mL, dikocok dengan vortex hingga homogen, diinkubasi dalam ruang gelap selama 30
menit Molyneux, 2004, pp. 216. Selanjutnya, serapan diukur pada panjang gelombang 515,4 nm.
3.4.8.6. Penentuan Persen Inhibisi
Aktivitas penangkal radikal diekspresikan sebagai persen inhibisi yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
inhibisi radikal DPPH =
−
x 100 Ghosal Mandal, 2012, pp.568
3.4.8.7. Penentuan Nilai IC
50
Inhibitory Concentration
Konsentrasi sampel dan persen inhibisinya diplot masing-masing pada sumbu x dan y pada persamaan regresi linear. Persamaan tersebut digunakan
untuk menentukan nilai IC
50
dari masing-masing sampel dinyatakan dengan nilai y sebesar 50 dan nilai x yang akan diperoleh sebagai IC
50
Nurjanah, Izzati, Abdullah, 2011.
3.4.8.8. Penentuan Nilai AAI Antioxidant Activity Index
Konsentrasi DPPH yang digunakan dalam uji ppm dibagi dengan nilai IC
50
yang diperoleh ppm. Nilai AAI 0,5 adalah antioksidan lemah, AAI 0,5- 1 adalah antioksidan sedang, AAI 1-2 adalah antioksidan kuat, dan AAI 2
adalah antioksidan sangat kuat Vasic, Stefanovic, Licina, Radojevic Comic, 2012, pp.211