Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

35 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta antioxidant activity index dari masing-masing ekstrak. Nilai IC 50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi ekstrak ppm yang mampu menghambat proses oksidasi sebesar 50. Semakin kecil nilai IC 50 berarti semakin tinggi aktivitas antioksidan Zuhra, Tarigan sihotang, 2008, pp.10. Nilai IC 50 diperoleh dari persamaan regresi linier sedangkan nilai AAI antioxidant activity index ditentukan dengan membandingkan antara konsentrasi DPPH yang digunakan dalam uji ppm dengan nilai IC 50 yang diperoleh ppm dari masing- masing ekstrak. Nilai AAI perlu diketahui untuk menggolongkan sifat antioksidan ekstrak. Jika nilai AAI0,5 antioksidan bersifat lemah, AAI0,5-1 antioksidan bersifat sedang, AAI1-2 antioksidan bersifat kuat, dan AAI2 antioksidan sangat kuat Vasic et al, 2012, pp.211. Hasil optimasi panjang gelombang dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa serapan maksimum DPPH berada pada panjang gelombang 515,4 nm. Panjang gelombang maksimum dinyatakan sebagai analisis larutan DPPH yang dapat menghasilkan absorbansi DPPH secara maksimum Molyneux, 2004. Selanjutnya kemampuan antioksidan dari ekstrak Ocimum americanum Linn diukur pada panjang gelombang 515,4 nm. Mekanisme penangkapan radikal DPPH oleh senyawa antioksidan adalah melalui donasi atom hidrogen sehingga menyebabkan perubahan warna DPPH dari ungu menjadi kuning Hanani, Mun’im, Sekarini, 2005, pp. 130-131; Syukur, Alam, Mufidah, Rahim, Tayeb, 2011, pp. 64. Perubahan warna DPPH terjadi karena adanya senyawa yang dapat memberikan radikal hidrogen kepada radikal DPPH sehingga tereduksi menjadi DPPH-H 1,2-defenil-2-pikrilhidrazin Desmiaty, R.,R., 2008, pp. 72; Purwaningsih, 2012, pp. 41. Biasanya senyawa- senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan adalah senyawa fenol karena mempunyai gugus hidroksi yang terdistribusi pada pada posisi ortho dan para terhadap gugus -OH dan -OR Purwaningsih, 2012, pp. 41. Hasil uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif dari masing-masing ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak etanol E2 memiliki antioksidan yang kuat karena memiliki nilai AAI2 yaitu 1,8006. Ekstrak fase etanol E1 dan ekstrak fase etil asetat EA memiliki antioksidan yang sedang, karena masing-masing memiliki nilai AAI0,5-1 yaitu 0,9150 dan 0,8858. Sedangkan ekstrak fase n- 36 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta heksan NH memiliki antioksidan yang lemah karena memiliki nilai AAI0,5 yaitu 0,1117. Rutin dan vitamin C sebagai pembanding memiliki antioksidan yang sangat kuat karena masing-masing memiliki nilai AAI2 yaitu 8,7685 dan10,8775. Perbedaan nilai IC 50 dan AAI antara senyawa pembanding, baik rutin maupun vitamin C dengan ekstrak herba Ocimum americanum Linn dapat diakibatkan oleh kemampuan masing-masing senyawa dalam memberikan elektron kepada DPPH, semakin banyak elektron yang diberikan kepada DPPH akan mengakibatkan penurunan nilai absorbansinya yang berarti meningkatnya persen inhibisi dan menurunnya nilai IC 50 Syukur, Alam, Mufidah, Rahim, Tayeb, 2011, pp. 64. Ekstrak etanol herba Ocimum americanum Linn E2 yaitu ekstrak yang diperoleh dari hasil maserasi langsung dengan pelarut etanol, memiliki nilai IC 50 yang lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak fase n-heksan NH, etil asetat EA, dan etanol E1, yaitu ekstrak yang diperoleh dari maserasi bertingkat. Hal ini diduga karena adanya fungsi sinergis antara senyawa-senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol E2. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol merupakan akumulasi dari senyawa polar, semi polar, dan non- polar. Ketika ekstrak dimaserasi secara bertingkat, maka fungsi sinergis antara senyawa-senyawanya akan berkurang karena komponen-komponen yang terdapat pada ekstrak telah dipisahkan, yaitu komponen kimia yang bersifat non-polar akan tersari dalam pelarut n-heksan, komponen kimia yang bersifat semi polar tersari dalam etil asetat, dan komponen kimia yang bersifat polar dapat tersari dalam pelarut etanol 70. Ekstrak etanol herba Ocimum americanum Linn E2 dapat digunakan sebagai sumber antioksidan alami karena memiliki nilai IC 50 yang lebih rendah dibandingkan ekstrak lainnya. Sedangkan ekstrak fase n-heksan NH, ekstrak fase etil asetat EA, dan ekstrak fase etanol E1 dapat digunakan untuk isolasi senyawa antioksidan herba kemangi, karena memiliki pemisahan yang lebih baik secara KLT dibandingkan ekstrak etanol E2. Pemisahan komponen-komponen NH, EA dan E1 terjadi melalui proses maserasi bertingkat yaitu berdasarkan sifat non-polar, semi polar, dan polar. Pemisahan ini dapat terlihat saat dilakukan uji 37 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta aktivitas antioksidan secara kualitatif dengan KLT seperti pada gambar 4.2 dan gambar 4.4. Dari gambar tersebut dapat dibandingkan antara bercak ekstrak herba Ocimum americanum Linn sebelum disemprot pereaksi DPPH dengan bercak yang telah disemprot dengan pereaksi DPPH. Pada ekstrak yang telah disemprot dengan pereaksi DPPH terdapat bercak berwarna kuning yang merupakan kompleks difenil pikrilhidrazin, yaitu kompleks antara senyawa antioksidan dengan radikal DPPH. Ekstrak yang diperoleh dari hasil maserasi bertingkat pemisahannya lebih baik sehingga bercak berwarna kuning yang timbul setelah disemprot pereaksi DPPH juga terlihat lebih jelas dari pada ekstrak yang diperoleh dari maserasi langsung, yaitu ekstrak etanol E2. Sebelum Sesudah [sinar biasa] [sinar UV 366 ] [sinar biasa] [sinar UV 366 ] Gambar 4.2. Profil KLT ekstrak Ocimum americanum Linn sebelum dan sesudah disemprot DPPH dengan eluen n-heksan : etil asetat 9:11 Sebelum Sesudah [sinar biasa] [sinar UV 366 ] [sinar biasa] [sinar UV 366 ] Gambar 4.3. Profil KLT ekstrak Ocimum americanum Linn sebelum dan sesudah disemprot DPPH dengan eluen n-heksan : etil asetat 3:1 38 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Ekstrak herba Ocimum americanum Linn memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Ekstrak fase n-heksan NH memiliki aktivitas antioksidan yang lemah, ekstrak fase etil asetat EA dan ekstrak fase etanol E1 memiliki aktivitas antioksidan sedang, dan ekstrak etanol E2 memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Sedangkan rutin dan vitamin C sebagai pembanding memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. 2. Nilai IC 50 inhibitory concentration dan nilai AAI antioxidant activity index dari ekstrak fase n-heksan, ekstrak fase etil asetat, ekstrak fase etanol dan ekstrak etanol herba Ocimum americanum Linn masing-masing secara berturut-turut adalah 352,8444 ppm AAI=0,1117; 44,5145 ppm AAI=0,8858; 43,0946 ppm AAI=0,9150 dan 21,8989 ppm AAI=1,8006. Sedangkan rutin dan vitamin C sebagai pembanding memiliki nilai IC 50 dan AAI sebesar 4,4970 AAI=8,7685 dan 3,6251 AAI=10,8775.

5.2. Saran

Disarankan supaya penelitian ini dilanjutkan sampai pada tahap isolasi dan analisis instrumen dengan tujuan untuk mengetahui struktur senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dari ekstrak herba kemangi Ocimum americanum Linn. 39 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR REFERENSI Aluko, B. T., Oloyede, O. I., Afolayan, A. J.. 2012. Phytochemical and nutrient compositions of the leaves of Ocimum canum Sims. African Journal of Biotechnology. ISSN 1684 –5315. Vol. 1163, pp. 12697-12701. Online. 30 Januari 2013, 15:13. Amadi, J. E., Salami, S. O., Eze, C.S. 2010. Antifungal properties and phytochemical screening of extracts of African basil Ocimum gratissimum L.. Agriculture and Biology Journal of North America. ISSN : 2151-7517. pp. 2151-7525. Online. 11 April 2012, 14:01. Amelia, P. 2011. Isolasi, elusidasi struktur dan uji aktivitas antioksidan senyawa kimia dari daun Garcinia benthami Pierre. Tesis Universitas Indonesia. Online. 23 Oktober 2012, 10:45. Arifin, H., Anggraini, N., Handayani, D., Rasyid, R. 2006. Standarisasi Ekstrak Etanol Daun Eugenia cumini Merr. J. Sains Tek. Far., 112. Asih, I. A. R. A. 2009. Isolasi dan identifikasi senyawa isoflavon dari kacang kedelai Glycine max. Jurnal Kimia. ISSN : 1907-9850. 31: 33-40. Online. 15 Mei 2012, 14:17. Asih, I. A. R. A., Ratnayani, K., Swardana, I. B. 2012. Isolasi dan identifikasi senyawa golongan flavonoid dari madu Kelengkeng Nephelium longata L.. Jurnal Kimia. ISSN : 1907-9850. 61: 72-78. Online. 23 Juli 2012, 14:38.. Behera, S. 2012. Evaluation of antioxidant activity of Ocimum canum hydroalcoholic leaf extract in the prevention of hepatic ischaemia. Research Article. ISSN : 2046-1690. Online. 11 April 2012, 08:48. Bihari, C. G., Shankar, N. B. 2010. Phytochemical investigation and screening for anthelmintic activity of leafy extracts of various Ocimum Tulsi species. Journal of Pharmacy Research. ISSN: 0974-6943. 39: 2140- 2141.Online. 02 Mei 2012, 17:05. Bunratep, S., Palanuvej, C., Ruangrungsi, N. 2007. Chemical composition and antioxidative activities of essential oils from four Ocimum species endemic to Thailand. Journal Health Research. 213: 201-206. Online. 11 April 2012, 13:01. Cavalcanti, E. S. B, Morais, M. S. D., Lima, M. A. A, Santana, E. W. P. 2004. Larvicidal activity of essential oils from Brazilian plants against Aedesa egypti L. Mem Inst Oswaldo Cruz. 995: 541-544. Online. 11 April 2012, 14:01. 40 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cholisoh, Z., Utami, W. 2008. Aktivitas penangkap radikal ekstrak etanol 70 biji Jengkol Archidendron jiringa. Pharmacon. 91: 33-40. Online. 09 Mei 2012, 14:40. Daniel, M. 2006. Medicinal Plants: Chemistry and properties. pp. 76. University of Baroda India. USA : Science Publisher. Darmawan, A. Artanti, N. 2007. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif antioksidan dari ekstrak air daun Benalu yang tumbuh pada Cemara. Online. 01 Mei 2012, 09:58. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Materia medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Jilid IV. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta. Devi, K., Devi G. K., Thirumaran, G., Arumugam, R., Anantharaman, P. 2010. Antibacterial activity of selected medicinal plants from Parangipettai coastal regions southeast coast of India. Academic Journal of Plant Sciences. 33: 122-125. Online. 11 April 2012, 08:52. Dhale, D.A., Birari, A. R., Dhulgande, G. S. 2010. Preliminary Screening of antibacterial and phytochemical studies of Ocimum americanum Linn. Journal of Ecobiotechnology. ISSN : 2077-0464. 28: 11-13. Online. 11 April 2012, 03:03. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid III. Diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan Jakarta. Fajriah, S., Darmawan, A., Sundowo, A., Artanti, N. 2007. Isolasi senyawa antioksidan dari ekstrak etil asetat daun Benalu Dendrophthoe pentandra L. Miq yang tumbuh pada Inang Lobi-lobi. Jurnal Kimia Indonesia. 21: 17-20. Online. 01 Mei 2012, 23:41. Farnsworth, N. R. 1966. Biological and phytochemical screening of plants. Journal of Pharmaceutical Sciences. 55: 225-276. Fessenden, R. J. Fessenden, J. S. 1986. Kimia Organik. Diterjemahkan oleh A.H. Pudjaaymaka. Institut Teknologi Bandung: Bandung Ghosal, M. Mandal, P. 2012. Phytochemical screening and antioxidant activities of two selected ‘Bihi’ fruits used as vegetables in Darjeeling Himalaya. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. ISSN : 0975-1491. 42. Online. 02 Mei 2012, 17:42. 41 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hadipoentyanti, E. Wahyuni, S. 2008. Keragaman selasih Ocimum spp. berdasarkan karakter morfologi, produksi dan mutu herba. Jurnal Littri. ISSN : 085388212. 144: 141 –148. Online. 4 April 2012, 11:06. Hakkim, F. L., Arivazhagan, G. Boopathy, R. 2008. Antioxidant property of selected Ocimum species and their secondary metabolite content. Journal of Medicinal Plants Research. ISSN : 1996-0875. 29: 250-257. Online. 16 Mei 2012, 03:19. Hanani, E., Mun’im, A. Sekarini, R. 2005. Identifikasi senyawa antioksidan dalam spons Callyspongia sp. dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian. ISSN : 1693-9883. Vol. II. No. 3 : 127. Online. 15 Mei 2012, 14:08. . Isnindar, Wahyuono, S., Setyowati, E. P. 2011. Isolasi dan identifikasi senyawa antioksidan daun kesemek Diospyros kaki Thunb. dengan metode DPPH 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil. Majalah Obat Tradisional. 163, 157 – 164. Online. 21 Januari 2013, 17:16. Kardinan, A. 2003. Selasih tanaman keramat multimanfaat. Jakarta : Agromedia Pustaka. Kath, R. K. Gupta, R. K. 2006. Antioxidant activity of hydroalcoholic leaf extract of Ocimum sanctum in animal models of peptic ulcer. Indian Journal Physiol Pharmacol. 504: 391 –396. Online. 11 April 2012, 12:42. Kumalaningsih, S. 2008. Antioksidan, sumber dan manfaatnya. Online. 11 April 2012, 14:05. Kuntorini, E. M. Astuti, M. D. 2010. Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak etanol Bulbus Bawang Dayak Eleutherine americana Merr.. Sains dan Terapan Kimia. 41: 15 –22. Online. 19 Juni 2012, 13:56. Kuncahyo, I. Sunardi. 2007. Uji aktivitas antioksidan ekstrak belimbing wuluh Averrhoa bilimbi, L. terhadap 1,1-diphenyl-2-Picrylhidrazyl DPPH. Seminar Nasional Teknologi. ISSN : 1978 – 9777. Online. 5 Februari 2013, 14:04. Meera, R., Devi, P., Kameswari, B., Madhumitha, B., Merlin, N. J. 2009. Antioxidant and hepatoprotective activities of Ocimum basilicum Linn and Trigonellafoenum-graecum Linn against H 2 O 2 and CCl 4 induced hepatotoxicity in Goat liver. Indian Journal of Experimental Biology. Vol. 47: 584-590. Online. 11 April 2012, 13:10. Mikail, B. Anna, L. K. 2011. 7 Antioksidan Super: Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat. Online. 26 Februari 2013, 15:48.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium lappaceum Linn) dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

16 96 83

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

2 24 100

Uji Aktivitas Ekstrak Air Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenesis Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

4 13 96

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

Isolasi senyawa aktif antioksidan dari ekstrak Etil Asetat Herba Kemangi (Ocimum americanum L.)

2 14 90

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

1 12 100

Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn.) Terhadap Udem Pada Telapak Kaki Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Karagenan

7 64 91

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium Lappaceum Linn) Dengan Metode Dpph (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

6 22 83

PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI HASIL SITESIS DARI RISINOLEATMINYAK JARAK DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL).

2 6 18