Pendapat Bardawi Umar mengenai tujuan dakwah dengan mengacu kepada firman Allah SWT yang tertera di dalam surat Ali-Imran ayat 110 :
P : ﺥ
. ﻡ 4 :ﺥ
F :ﻡHﺕ
I : ﺏ ﺕ
: ﻡSﺕ
+ ﺏ ﻡ T
U 9: ﺥ
ﻡ ﻡS
:VP 6 K
Artinya : “Kami adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, dan
beriman kepada Allah SWT”. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka : di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Berdasarkan ayat di atas, umat Islam mendapat perintah dari Allah SWT, untuk melaksanakan dakwah sebaik mungkin. Jika kewajiban ini
telah dilaksanakan secara sempurna, maka umat Islam akan menempati kedudukan umat terbaik di permukaan bumi dan dapat menjadi contoh
yang baik untuk masyarakat luas. Selain itu untuk melanjutkan tersiarnya syari’at ajaran Islam, dan juga bagian hidup dari umat beragama.
Dari penjelasan
tujuan dakwah di atas maka penulis
mengemukakan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai juru dakwah harus berusaha semaksimal mungkin untuk membawa dan menyampaikan
dakwahnya sehingga dapat membawa kebaikan bagi manusia, meningkatkan spiritualitas manusia agar manusia itu dapat memotivasi
dirinya agar hidup lebih baik lagi, sehingga di ridhoi oleh Allah SWT.
3. Karakteristik Dakwah
Salah satu komitmen seorang muslim terhadap keislamannya adalah menyerukan, menyebarkan dan menyampaikan Islam kepada orang
lain. Al-Qur’an sebagai rujukan dakwah mempunyai watak atau karakteristik yang khas. Dari berbagai ekspresi di dalam al-Qur’an
tersebut, diturunkan beberapa pesan moral al-Qur’an tentang penyampaian dakwah, antara lain :
a. Dengan cara yang lebih baik.
b. Dengan penuh kasih sayang.
c. Tidak muncul dari rasa kebencian.
d. Tidak dengan kekerasan.
Jadi, inti sasaran utamanya adalah kesadaran pribadi. Untuk itu, pendekatan dan watak karakteristik dari kegiatan dakwah adalah melalui
cara pencerahan fikiran, penyejukan jiwa tanpa harus menggunakan cara kekerasan dan kekuatan. Dengan demikian idiom-idiom yang harus
muncul dan dibangun dalam kegiatan dakwah adalah idiom perdamaian, persahabatan,pemaafan, pertolongan, pembebasaan, dan sebagainya.
Bukan idiom-idiom kekerasan, cacian, penghinaan, penghujatan, provokasi, dan fitnah.
Dakwah islamiyah juga memiliki beberapa karakter yang membedakan dengan dakwah yang lainnya. Yaitu :
a. Rabaniyah
, artinya bersumber dari wahyu Allah SWT. b.
Washatiya , artinya tengah-tengah atau seimbang.
c. Ijabiyah
, artinya positif dalam memandang sekalian alam.
d. Waqi’iyah
, artinya realistis dalam memperlakukan individu dan masyarakat.
e. Ahlaqiyah
, artinya syarat dengan nilai kebenaran, baik dalam sarana maupun tujuannya.
f. Syumuliyah
, artinya utuh dan menyeluruh dalam manhajnya. g.
Alamiyah, bersifat mendunia. h.
Syuriyah , artinya berpijak diatas prinsip musyawarah dalam
menentukan sesuatunya. i.
Jihadiyah , artinya terus memerangi siapa saja yang berani
menghalang-halangi Islam, dan mencegah tersebarnya dakwah Islam. j.
Salafiyah , artinya menjaga orisinalitas dalam pemahaman dan akidah.
Inilah dakwah Islam dengan berbagai karakternya yang membedakan antara dakwah Islam dengan dakwah yang lainnya. Ini
adalah dakwah Allah. Sesuai dengan pedoman al-Qur’an dan Hadist.
21
4. Metode Dakwah