Aktivitas Dakwah Bil Lisan Ustadzah Hj. Ida Farida S.

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH USTADZAH Hj. IDA FARIDA

A. Aktivitas Dakwah Bil Lisan Ustadzah Hj. Ida Farida A. S. Aktivitas dakwah yang dilakukan ustadzah Hj. Ida Farida A. S. kepada masyarakat merupakan upaya dalam mengembangkan pengetahuan keagamaan yang berdasarkan pada tuntutan al-Qur’an dan Sunnah yang pada akhirnya masyarakat mampu menghadapi masa depan yang lebih baik, baik di dunia dan di akhirat. Akan tetapi kewajiban umat Islam untuk menyampaikan risalah secara keseluruhan, sistematik dan mendalam tentunya tidak akan dapat dilakukan oleh semua muslim dan muslimat. Jadi menurut ustadzah Hj. Ida farida diperlukan seorang pemimpin atau da’I juga da’iyyah yang mempunyai peranan bagi mad’unya, memiliki pengetahuan yang cukup dan kemampuan seorang professional sehingga ia layak dikatakan seorang pemimpin, guru, dan da’I. Kebutuhan manusia terhadap dakwah Tuhan yang menciptakan manusia sebagai makhluk mulia. Ia mempunyai fitrah yang suci dengan desain kejiwaan yang sempurna, memiliki rasa keadilan dan keagamaan yang hanif. Pada diri manusia terkumpul potensi-potensi, baik yang positif maupun yang negative diantaranya manusia mempunyai akal, hati dan nurani tetapi dia juga mempunyai syahwat dan hawa nafsu. Pada dasarnya, dakwah bil lisan itu sendiri adalah membekali manusia dengan informasi dan berita pesan-pesan yang benar, dengan pengetahuan ilmiyah, kenyataan faktual dan akurat untuk membantu terbentuknya pikiran dan pandangan dalam menghadapi kenyataan dan kesulitan yang dihadapi. Pada awalnya kegiatan dakwah bil lisan ustadzah Hj. Ida Farida A. S hanya dilakukan di majlis taklim milik ibunya saja, tetapi karena efek yang ditimbulkan dari dakwah yang disampaikannya membuahkan hasil, maka ia terus melanjutkan dakwahnya dengan mengajak masyarakat setempat untuk belajar mengaji. Pada usia 25 ia sudah mulai memberanikan diri untuk menunjukkan perfomanya sebagai penceramah atau da’iyyah muda. Meskipun dakwah yang disampaikannya belum maksimal ternyata dakwah yang dirasakan sangat bermanfaat bagi mad’u saat itu. Sehingga ia mengajak masyarakat setempat untuk mengaji dan belajar bersama. Ia bukan wanita yang mudah menyerah, tetapi ia semakin penasaran untuk lebih mendalami ilmu agamanya, agar ia terus mampu untuk mengimplementasikan dakwahnya kepada orang lain. Pada tahun 1972 ia menikah dengan KH. Agus Alwi. Setelah menikah ia lebih konsentrasi dan maksimal lagi dalam berdakwah, karena ia sudah sudah mempunyai banyak pengalaman sekaligus pengetahuan yang ia dapatkan dari membaca. Kembali pada pokok penelitian yakni tentang analisis aktivitas dakwah bil lisan ustadzah Hj. Ida Farida. Ia mengkategorikan dakwah bil lisan sama halnya seperti pidato, ceramah, mengaji, diskusi, nasehat atau segala hal yang penyampaiannya melalui lisan dengan bertujuan untuk mengajak orang lain menjadi lebih baik. Di daerah DKI. Jakarta hampir seluruh masyarakatnya mengenal sosok da’iyyah yang satu ini. Selain ia adalah anak dari seorang guru besar dan tokoh masyarakat Betawi KH. Abdullah Syafi’I, ia juga mempunyai posensi yang kuat dalam berdakwah. Figurnya sebagai da’iyyah yang haus akan ilmu dan beramal, mengajak dirinya dimanapun ia berada dan ada kesempatan, beliau tak segan- segan untuk mengadakan suatu acara atau kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan. Dakwah bil lisan yang dilakukan ustadzah Hj. Ida Farida A. S. penulis kelompokkan menjadi beberapa bentuk, yaitu : 1. Ceramah, dakwah yang ia lakukan melalui ceramah ini adalah menyampaikan pesan-pesan dan nasehat-nasehat yang baik yang membawa nilai-nilai positif kepada mad’u, yang gunanya untuk membawa mad’u menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat dan Tuhannya Allah SWT. Biasanya ia melakukan ceramah di beberapa majlis taklim di Jakarta dalam satu harinya. Tabel 1 Aktivitas Ceramah Ustadzah Hj. Ida Farida A. S. Di Jakarta Tempat Kegiatan Majlis Taklim Al-Hilal Maulid Nabi Muhammad SAW Majlis Taklim Al-Mar’atus Sholihah Ceramah Mingguan dan Hari-hari Besar Umat Islam Majlis Taklim At-Thahiriyyah Maulid Nabi Muhammad SAW Yayasan As-Syafi’iyah Jatiwaringin Ceramah Mingguan Yayasan As-Syafi’iyah Matraman Maulid Nabi Muhammad SAW Stasiun Televisi Republik Indonesia TVRI Jakarta Mengisi Acara Siraman Rohani Agama Islam Masjid Istiqlal Jakarta Ceramah Hari Besar Umat Islam 35 Table diatas dapat diperoleh data bahwa ustadzah Hj. Ida Farida A.S tidak hanya aktif untuk ceramah dimajlis-majlis taklim di Jakarta tetapi juga di stasiun Televisi. Tidak hanya itu selain ceramah di Jakarta, ia juga ceramah di luar kota dan bahkan di luar negeri seperti di Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong dan Amerika. Aktivitas ceramah di luar negeri ini ia mulai lakukan sejak tahun 1988 hingga saat ini. Menurutnya banyak perbedaan antara ceramah di negeri atau kota sendiri dengan ceramah di luar negeri, 35 . Analisis Data ini Diperoleh Oleh Penulis Dengan Mewawancara Langsung Objek Penelitian Skripsi ini. apabila ceramah di negeri sendiri ia hanya membutuhkan waktu pagi dan siang saja untuk ceramah tetapi jika di luar negeri ia biasa dipanggil ceramah pada waktu malam tepatnya ba’da magrib atau ba’da isya. Dan uniknya lagi tutur ustadzah Hj. Ida Farida, di sana penceramah hanya satu orang saja. Jadi sejak mulai acara sampai selesai atau doa, yang memimpin hanya beliau. Tabel 2 Aktivitas Ceramah Ustadzah Hj. Ida Farida A. S. Di Luar Negeri Tahun 1988-2004 Tanggal Tempat Kegiatan Juni 1988 Brunei Darussalam Menyambut Tahun Baru 1409 Hijriah 17 Agustus 1989 sd 24 Agustus 1989 Brunei Darussalam Menyambut Tahun Baru 1410 Hijriah 22 Oktober 1989 sd 29 Oktober 1989 Brunei Darussalam Memperingati Maulid Nabi SAW 20 Februari 1990 sd 13 Maret 1990 Singapura dan Malaysia Memperingati Maulid Nabi SAW 10 Oktober 1990 sd 20 Oktober 1990 Singapura Memperingati Maulid Nabi SAW 29 September 1991 sd 15 Oktober 1991 Singapura Memperingati Maulid Nabi SAW 3 Juli 1994 sd 10 Juli Brunei Darussalam, Tour Dakwah 1994 Singapura dan Malaysia Agustus 1996 Brunei Darussalam HUT Ke-50 Sultan dan Pernikahan Putri Sultan Juni 1997 Singapura HUT Ke-20 Masjid Mujahidin 12 Oktober 2000 sd 27 Oktober 2000 Yordan dan Palestina Ibadah Umroh dan Ziarah 10 Agustus 2001 sd 19 Agustus 2001 Singapura dan Malaysia Tour Dakwah 14 Mei 2004 sd 24 Mei 2004 Singapura Memperingati Maulid Nabi SAW 36 Dari tabel di atas, dapat diperoleh data bahwa ustadazah Hj. Ida Farida A. S. adalah juru dakwah atau da’iyyah yang aktif dan banyak berperan serta dalam bidang dakwah. Sehingga ia mampu mengeksistensikan dirinya di dalam dan di luar negeri. 2. Mengaji, dakwah ini juga biasa ia lakukan dalam setiap minggunya. Dengan mengadakan pengajian mingguan ibu-ibu di wilayah Jatiwaringin Pondok Gede, guna menyampaikan pesan dakwah sekaligus nasehat- nasehat yang sholih dan diakhiri dengan tanya jawab dari mad’u kepada beliau. Biasanya hal ini dilakukan di majlis taklim atau di masjid. 36 . Data Ini Diperoleh Dari Dokuntasi Serta Arsip-arsip dari ustadzah Hj. Ida Farida A. S. Tabel 3 Aktivitas Mengaji Ustadzah Hj. Ida Farida A. S Waktu Tempat Kegiatan Hari Selasa Minggu Kedua Di Kediaman Ustadzah Hj. Tuty Alawiyah Pengajian Bulanan Kaum Ibu Hari Rabu Di Majlis Taklim Al- Mar’atus Shalihah Pengajian Mingguan Kaum Ibu Hari Jum’at Pagi Di Aula Ruqayyah Shalat Tasbih berjama’ah dan Pengajian Mingguan 37 Dari tabel di atas, dapat diperoleh data bahwa ustadzah Hj. Ida Farida A. S tidak hanya pandai untuk berceramah tetapi ia juga masih mau belajar atau tepatnya berkumpul bersama jama’ahnya untuk mengikuti pengajian serta membimbing jama’ahnya untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama. 3. Musyawarah diskusi, dakwah bentuk ini biasanya dilakukan oleh ustadzah Hj. Ida Farida A. S. dengan mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh ustadzah-ustadzah sekaligus tokoh agama untuk membahas suatu permasalahan dan bertukar fikiran tentang agama Islam. Musyawarah seperti ini biasa dilakukan dibalai-balai pertemuan atau sarana pendidikan lainnya. 37 . Data ini diperoleh dari hasil wawancara langsung oleh ustadzah Hj. Ida Farida A. S. 4. Halaqah, dakwah dalam bentuk seperti ini biasanya dilakukan oleh ustadzah Hj. Ida Farida A. S. dengan memberikan pelajaran atau pengajian kepada ibu-ibu majelis taklim yang membahas tentang aqidah, fiqih, akhlak, pengetahuan umum dan sebagainya. Dalam pengajian ini biasanya ustadzah Hj. Ida Farida A. S. memberikan suatu paper atau beberapa tafsiran ayat yang sesuai dengan temanya pada saat itu. Sehingga tugas mad’u disini tidak hanya mendengarkan tetapi mad’u juga dapat bertanya sekaligus membaca paper tersebut. Tabel 4 Aktivitas Halaqah Ustadzah Hj. Ida Farida A. S Waktu Tempat Kegiatan Hari Rabu Majelis Taklim AL- Mar’atus Sholihah Pengajian Mingguan 38 Dari tabel di atas, dapat diperoleh data bahwa beliau masih aktif hingga saat ini untuk memberikan informasi keagamaan lewat beberapa lembar kertas yang berisi ayat-ayat al-Qur’an yang ia sebut paper. Apa yang disampaikan, dan diamalkan oleh ustadzah Hj. Ida Farida. dalam dakwah bil lisan yang penulis kelompokkan di atas, tidak lain semua bersumber dari al- Qur’an dan as-Sunnah yang notabennya adalah sumber utama yang mencakup keseluruhan kultur Islam yang murni. Adapun materi yang digunakan untuk isi ceramahnya yaitu tentang : tauhid, muamalah, 38 . Data ini diperoleh dari hasil wawancara langsung oleh ustadzah Hj. Ida Farida A. S. sejarah, akhlak dan doa-doa lainnya. Profesinya sebagai da’iyyah membuat ia banyak bersosialisasi dengan siapapun sehingga ia sering kali di undang untuk ceramah di berbagai tempat baik itu di jabodetabek tetapi juga di luar negeri.

B. Aktivitas Dakwah Bil Qalam Ustadzah Hj. Ida Farida A. S.