Dalam uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah bukan hanya terbatas pada penjelasan dan penyampaiannya saja,
melainkan juga menyentuh pada pembinaan dan pembentukan pribadi, keluarga dan masyarakat.
2. Tujuan Dakwah
Dakwah merupakan usaha memindahkan umat dari situasi negatif ke situasi positif, seperti dari situasi kekufuran kepada keimanan, dari
kemelaratan kepada kemakmuran, dari perpecahan kepada persatuan, dari kemaksiatan kepada ketaatan untuk mencapai keridhoan Allah SWT.
Untuk memudahkan aktivitas dakwah maka para pelaku dakwah harus memahami terlebih dahulu tujuan dakwah itu sendiri. Dakwah juga
adalah aktivitas internalisasi dan transformasi yang berkesinambungan dalam ajaran agama Islam. Dalam proses dakwah banyak melibatkan
komponen dakwah seperti : da’I, pesan, metode, media dan sebagainya. Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin
dicapai atau diperoleh dari keseluruhan tindakan dakwah. Untuk tercapainya tujuan utama inilah, penyusunan semua rencana dan tindakan
dakwah harus ditujukan dan diarahkan. Menurut Jamaluddin Kafi, “Akhlak seseorang akan membentuk
akhlak masyarakat, Negara, dan umat manusia seluruhnya. Maka karenanya bangunan akhlak inilah yang sangat diutamakan di dalam
dakwah sebagai tujuan utamanya.
18
18
. Jamaluddin Kafi, Psikologi Dakwah, Indah : Surabaya, 1993, h. 66-67.
Tidak ketinggalan pula dakwah bertujuan agar tingkah laku manusia yang berakhlak itu secara eksis dapat tercermin dalam fakta hidup
dan lingkungannya serta dapat mempengaruhi jalan pikirannya. Sedangkan tujuan dakwah secara umum, menurut KH. Didin
Hafiduddin yaitu : “Mengubah prilaku sasaran dakwah agar menerima dan merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari agar mencapai
kehidupan yang penuh keberkahan dunia dan akhirat.
19
Tujuan dakwah dimaksudkan sebagai pemberi arah atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan dakwah, sebab jika dakwah tanpa tujuan yang
jelas seluruh kegiatan dakwah akan sia-sia, maka tujuan dakwah merupakan salah satu unsur yang terpenting sebagai proses dakwah itu
sendiri. Salah satu tujuan dakwah dapat ditemukan di dalam Al-Qur’an
surat Yusuf ayat 108, yang berbunyi :
3 ;L
+ .M: Nﺏ
ﻥ ﻡ
ﺕ +
ﻡ ﻥ
ﻡ P:Q
Artinya : “Katakanlah : inilah jalan agama-Ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah
yang nyata, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang- orang musyrik”.
Dalam perspektif sosiologi juga dijelaskan bahwa tujuan dakwah adalah membawa masyarakat pada keadaan yang lebih baik dan lebih maju
dibandingkan dengan keadaan yang sebelumnya.
20
19
. K. H. Didin Hafiduddin, Dakwah Aktual
20
. Asep Muhyiddin dan Agus Ahmad Syafi’I, Metode Perkembangan Dakwah, Bandung : Pustaka Setia, 2002, Cet. Ke-1, h. 159.
Pendapat Bardawi Umar mengenai tujuan dakwah dengan mengacu kepada firman Allah SWT yang tertera di dalam surat Ali-Imran ayat 110 :
P : ﺥ
. ﻡ 4 :ﺥ
F :ﻡHﺕ
I : ﺏ ﺕ
: ﻡSﺕ
+ ﺏ ﻡ T
U 9: ﺥ
ﻡ ﻡS
:VP 6 K
Artinya : “Kami adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, dan
beriman kepada Allah SWT”. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka : di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Berdasarkan ayat di atas, umat Islam mendapat perintah dari Allah SWT, untuk melaksanakan dakwah sebaik mungkin. Jika kewajiban ini
telah dilaksanakan secara sempurna, maka umat Islam akan menempati kedudukan umat terbaik di permukaan bumi dan dapat menjadi contoh
yang baik untuk masyarakat luas. Selain itu untuk melanjutkan tersiarnya syari’at ajaran Islam, dan juga bagian hidup dari umat beragama.
Dari penjelasan
tujuan dakwah di atas maka penulis
mengemukakan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai juru dakwah harus berusaha semaksimal mungkin untuk membawa dan menyampaikan
dakwahnya sehingga dapat membawa kebaikan bagi manusia, meningkatkan spiritualitas manusia agar manusia itu dapat memotivasi
dirinya agar hidup lebih baik lagi, sehingga di ridhoi oleh Allah SWT.
3. Karakteristik Dakwah