Hingga saat ini ustadzah Hj. Ida Farida A. S mempunyai 6 orang anak yang sangat dibanggakanya. Diantaranya H. Ahmad Bariansyah S. Ip, H.
Anton Fathoni S. Ip. MM, M. Waisy Firmansyah, Fairuz Andalusia, Salsabilah Firdausi, dan si bungsu Aqidah.
B. Pendidikan Ustadzah Hj. Ida Farida A. S.
Da’iyyah yang sangat ramah ini tidak hanya pandai berbicara, tetapi ia juga pandai dan aktif saat masih duduk dibangku sekolah, Sejak kecil ia
bercita-cita ingin menjadi da’iyyah sekaligus guru. Dari kecil ia juga sering mengikuti ibu dan ayahnya mengaji. Sehingga apapun ilmu yang diturunkan
padanya selalu ia realisasikan. Ia sama sekali tidak membeda-bedakan antara ilmu umum dengan ilmu
agama, karena menurut sang ayah apapun ilmu itu selama baik dan membawa manfaat maka raihlah terus.
Ibu dari 6 orang anak. yang terdiri dari 3 putra dan 3 putri ini pernah menuntut ilmu di beberapa sekolah di Jakarta diantaranya: di SDN Bukit Duri
Putra diusianya yang masih beranjak 6 tahun sampai selesai, kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di SMPN 25 tepatnya di jalan Slamet Riyadi,
setelah lulus dari SMP ia melanjutkan kembali sekolahnya di SMAN 08 Manggarai Jakarta.
Dan yang luar biasanya, beliau juga menuntut ilmu secara bersamaan antara sekolah umum dengan madrasah. Jadi dari SD sampai SMA, ia selalu
membagi waktunya untuk menuntut ilmu agama di madrasah. Menurutnya
apabila pagi hari ia berangkat ke sekolah umum dan siangnya ia berangkat untuk menimba ilmu agama.
Ia belajar ilmu agama di Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah yang ayahnya dirikan yaitu di Yayasan As-Syafi’iyah.
Karena pada waktu itu belum ada sekolah umum di yayasan ini, maka ia memilih sekolah umum di luar.
Tidak hanya itu karena tekadnya untuk menjunjung tinggi ilmu, maka ia tidak membeda-bedakan antara ilmu umum dengan ilmu agama, karena
menurutnya antara ilmu dunia dan ilmu akhirat itu harus seimbang. Tidak puas dengan mengecam tamatan SMA saja, ia melanjutkan
kembali sekolahnya di Perguruan Tinggi. Pada awalnya ia ingin sekali melanjutkan studinya di luar negeri tepatnya di Kuwait bersama dengan
teman-temannya. Namun sang ayah sangat melarang ia untuk pergi ke sana. Akhirnya karena ayahnya tidak mengizinkan, ia melanjutkan studinya
di Universitas Islam As-Syafi’iyyah Matraman dengan mengambil Fakultas Ushuluddin Jurusan Dakwah. Menurutnya ini adalah jurusan yang tepat untuk
meneruskan cita-cita sang ayah sekaligus merealisasikan dakwahnya, agar membawa harapan yang baik untuk ke depan dan mengedepankan prospek
dakwah yang lebih maju.
C. Aktivitas Ustadzah Hj. Ida Farida A. S.