Metode Underwriting Proses Underwriting

1. Manual Underwriting, dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki pengalaman data atas faktor risiko calon peserta maka perusahaan akan menilai risiko berdasarkan buku panduan manual guide yang dimiliki perusahaan asuransi. 2. Experience Underwriting, dilakukan apabila perusahaan telah memiliki data tentang faktor risiko, dengan melihat rasio klaim perusahaan dan data-data yang perusahaan miliki di masa lalu. 3. Blended Underwriting, yaitu campuran atau melakukan dengan menggabungkan kedua metode manual underwriting dan experience underwriting. 10 Ketiga metode underwriting di atas digunakan berdasarkan masing-masing risiko yang dimiliki calon peserta asuransi. Jika ada risiko calon peserta yang belum pernah dimiliki perusahaan, maka risiko tersebut akan dinilai berdasarkan buku panduan yang dimiliki perusahaan asuransi. Inilah yang dinamakan metode manual underwriting . Namun, jika risiko calon peserta sudah pernah dimiliki perusahaan, maka akan dilihat rasio klaim dari risiko tersebut di masa yang lalu, yang disebut dengan metode experience underwriting. PT. BRIngin Life Syariah juga menggunakan metode blended underwriting, yang menggabungkan manual underwriting dan experience underwriting dalam menyeleksi risiko calon peserta .

E. Proses Underwriting

Berdasarkan Buku Pedoman Operasional BPO PT. BRIngin Life Syariah, proses underwriting yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap, diantaranya: 11 10 Wawancara Pribadi dengan Underwriter BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad. Jakarta: 23 Agustus 2010 1. Proses Awal Underwriting Proses awal underwriting dilakukan oleh: A. Staf Underwriting 1. Menerima pengiriman berkas dari Kantor Cabang dan dari GMD 2. Meregister semua berkas yang diterima 3. Memeriksa kebenaran dan kelengkapan seluruh berkas dan data pada database mengenai kelengkapan, kebenaran hasil entry serta seleksi awal underwriting mengenai data yang tidak bersifat medis contoh : kebenaran mengenai jenis usaha Alamat 4. Dari pemeriksaan data menghasilkan tiga keputusan yakni : a Jika data tidak benar maka dilanjutkan pada proses penolakan b Jika data tidak lengkap maka dilanjutkan pada proses tunda c Jika data benar maka dilnjutkan dengan pemeriksaan pada treaty reasuransi 5. Memeriksa jenis treaty reasuransi pada jenis produk dan manfaat masing-masing peserta dan pemegang polis secara keseluruhan a Jika harus melakukan perjanjian baru dengan reasuradur atau bisa juga termasuk Fakultatif maka Underwriting menyerahkan copy 11 PT. BRIngin Life Syariah, Buku Pedoman Operasional,Jakarta: PT. BRIngin Life Syariah, 2009, h. 18 berkas dokumen pra closing kepada Bagian Reasuransi dan dilanjutkan dengan proses reasuransi b Jika termasuk ke treaty otomatis maka dilanjutkan dengan pemisahan data medical atau non medical b.1. Jika data termasuk non medical maka dilanjutkan ke proses akseptasi limit b.2. Jika data termasuk data medical maka harus dilengkapi dengan dokumen medis sesuai dengan ketentuan underwriting limit yang berlaku serta dilanjutkan dengan proses medis. B. Staf Reasuransi 1. Membuat surat penawaran fakultatif kepada perusahaan reasuransi yang ditandatangani oleh Supervisornya 2. Mengirimkan seluruh berkas penawaran fakultatif yang terdiri dari surat penawaran dan copy berkas dokumen pra closing 3. Dari Perusaan reasuransi bisa memberikan tiga jawaban a Jika tidak diterima maka dilanjutkan ke Proses Penolakan b Jika ada hal-hal yang kurang lengkap ditunda dilanjutkan ke Proses Ditunda c Jika penawaran diterima maka dilanjutkan dengan pemeriksaan data medical atau non medical 2. Proses Seleksi Medical Perusahaan berhak meminta calon peserta untuk melakukan seleksi medica, baik melalui SPA atau medical check up. Seleksi medical ini dilakukan oleh: A. Staf Underwriting 1. Seluruh daftar peserta di periksa mengenai batasan medisnya a Jika peserta masih termasuk ke dalam non medical maka dilanjutkan ke proses Akseptasi. b Jika peserta termasuk ke dalam medical maka berkas dokumen pra closing beserta hasil medis peserta diserahkan ke Medical Adviser. B. Medical Adviser 1. Menerima seluruh berkas medical dari staff Underwriting untuk diperiksa, analisa dan diteliti data medis dari masing-masing peserta. 2. Memberikan kesimpulan dan rekomendasi dari data medis peserta: a Jika hasil rekomendasi data medis menyatakan bahwa risiko tidak dapat diterima maka dilanjutkan ke Proses Penolakan. b Jika ada hal-hal yang kurang lengkap ditunda dilanjutkan ke Proses Ditunda. c Jika hasil rekomendasi data medis menyatakan diterima maka dilanjutkan dengan Proses Akseptasi Limit. 3. Proses Akseptasi Limit A. Staf Underwriting 1. Staf Underwriting memeriksa mengenai batasan wewenang akseptasi polis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Menyerahkan seluruh berkas dokumen pra closing kepada SupervisorKabagDireksi sesuai dengan kewenangan untuk ditandatangani dan di paraf pada kolom yang sudah disediakan. 3. SupervisorKabagDireksi memberikan keputusan dari berkas dokumen pra closing, yaitu: a. Jika keputusan dapat diterima maka dilanjutkan dengan proses generating data b. Jika keputusan ditunda maka ke proses akseptasi tunda c. Jika keputusan ditolak maka ke proses akseptasi penolakan 4. Proses Akseptasi Tunda Proses akseptasi tunda yang dilakukan oleh staf underwriting, meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Memberikan konfirmasi kepada staf penjualan di kantor cabang untuk diteruskan ke FCUM jika dari kanca atau ke MEGMM jika dari GMD mengenai hal-hal yang berkaitan mengenai penundaan akseptasi Polis. 2. Update data pada database, dilanjutkan ke proses generating data 3. Setelah menerima konfirmasi dari Kanca atau GMD maka kembali ke proses awal underwriting. 5. Proses PenolakanPersetujuan Polis Staf Underwriting membuat keputusan berupa surat penolakan peserta asuransi, yang kemudian diperiksa supervisor. 6. Proses Generating Data Generating data berfungsi untuk memisahkan database yang ditunda, ditolak maupun data yang disetujui secara otomatis. Proses ini dilakukan oleh staf underwriting. Secara sederhan proses underwriting dapat digambarkan dengan skema di bawah ini: ALUR PROSES UNDERWRITING AGEN UNDERWRITING Table of Underwriter Requirement Mengumpulkan informasi tambahan Field Underwriting Identifikasi Risiko Klasifikasi Risiko Keputusan Underwriting

F. Efektivitas Metode Underwriting yang digunakan terhadap Klaim

Menurut underwriter PT. BRIngin Life Syariah menganggap bahwa ada korelasi yang sangat besar antara metode underwriting yang digunakan untuk menyeleksi risiko terhadap klaim asuransi, sebab metode underwriting yang ketat tentu akan menambah jumlah premi. 12 Dengan kata lain, premi menjadi mahal tetapi ini akan berdampak pada rendahnya tingkat klaim dan ini berlaku sebaliknya. Jika underwriting dilakukan dengan tidak ketat maka premi menjadi murah, dan tingkat klaim menjadi tinggi. Jadi, semakin ketat underwriting melakukan seleksi risiko maka tingkat klaim akan kecil. Efektivitas metode underwriting yang digunakan terhadap klaim yang dibayarkan perusahaan, dapat dilihat dari analisis berikut ini: Jumlah Nasabah dan Klaim yang Dibayarkan Berdasarkan Usia Peserta BRIngin Dana Investasi Syariah II Tahun 2006 - 2007 Usia Jumlah Nasabah Jumlah Klaim 2006 2007 2006 2007 7 - 10 - 4 - - 11 - 20 - 3 - 2 21 - 30 9 1 1 2 31- 40 2 4 2 2 12 Wawancara Pribadi dengan Underwriter BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad. Jakarta: 23 Agustus 2010 41 - 50 4 2 4 1 51 - 60 - 1 - - Total 15 15 7 7 Sumber: Laporan Operasional Individu PT BRIngin Life Syariah 2006-2007 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2006 usia peserta BRIngin Dana Investasi Syariah II didominasi oleh usia muda antara 21-30 tahun yang berjumlah 9 peserta dari total peserta 15 orang. Selain usia muda, peserta asuransi ada juga yang berusia tua, yaitu 41-50 tahun yang berjumlah 4 peserta. Dari jumlah peserta di tahun 2006 sebanyak 15 peserta, ± 50 yang mengajukan klaim merupakan peserta yang berusia tua, dengan jumlah klaim 4 peserta. Sedangkan klaim usia muda relatif rendah, hanya ada 1 peserta di tahun 2006. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin tua usia peserta maka kemungkinan klaimnya semakin tinggi karena usia tua kemungkinan hidupnya lebih pendek dibandingkan usia muda. Di tahun 2007, usia peserta BRIngin Dana Investasi Syariah II lebih bervariasi. Selain usia peserta muda dan usia peserta tua, ada juga peserta yang masih anak-anak, yaitu usia 7-10 tahun berjumlah 4 peserta. Sedangkan untuk total klaim asuransi tahun 2007 adalah 7 orang, yang tersebar di usia muda dan usia tua. Dari fakta-fakta tersebut metode underwriting yang digunakan PT. BRIngin Life Syariah cukup efektif, karena ± 50 peserta asuransi mengajukan klaim. Hal ini akan mengakibatkan PT. BRIngin Life Syariah memperoleh profit yang tidak sesuai dengan target sebelumnya. Proses underwriting bisa berjalan efektif apabila dilakukan seleksi risiko peserta dengan ketat, yang bertujuan untuk melindungi