c. Bagi Akademisi, adalah untuk memberikan acuan referensi dan saran
pemikiran bagi kalangan akademisi untuk menunjang perkembangan penulisan selanjutnya.
d. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan yang lebih mendalam tentang dunia asuransi syariah.
D. Kajian Pustaka
Penelitian tentang pembahasan ini memang bukan penelitian yang pertama, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh beberapa peneliti, diantaranya: 1.
Achmad Suhadi, judul skripsi “Manajemen Risiko Pada Perusahaan Asuransi Studi Kasus PT. Asuransi Syariah Mubarakah
”, 2004. Dalam skripsi ini, ruang lingkup manajemen risiko di dalam PT. Asuransi
Syariah Mubarakah meliputi divisi underwriter, divisi administrasi polis, divisi administrasi klaim dan divisi investasi. Kedudukan manajemen risiko di dalam
perusahaan asuransi syariah saat ini tidak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan operasional perusahaan, karena manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk
mengetahui, menganalisa dana mengendalikan risiko dalam operasional perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan
sekaligus mampu menghasilkan laba profit bagi perusahaan.
Di dalam proses manajemen risiko, setiap perusahaan berbagai pilihan di dalam pengendalian risiko yaitu risiko diterima, diabaikan, dihindari atau dialihkan
ke pihak lain. Proses pengidentifikasian risiko merupakan suatu sistem yang secara sistematis dan terus menerus melakukan identifikasi dan menganalisa kegiatan
perusahaan yang akan menimbulkan risiko dan dampak kerugian yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Proses evaluasi risiko meliputi dua hal: a severity, dampak
kerugian yang ditimbulkan dari risiko tersebut dan b frequency, tingkat keseringan risiko tersebut timbul.
2.
Ahmad Humairo, judul skripsi “Manajemen Risiko Asuransi Konvesional dan Asuransi Islam Studi Perbandingan
”, 2004. Skripsi ini menjelaskan perbedaaan manajemen risiko yang ada dalam asuransi
konvesional dan asuransi Islam, yang meliputi: a.
Prinsip-prinsip Dalam asuransi konvesional memakai prinsip ekonomi “Dengan modal kecil
harus mendapatkan laba yang sebesar-besarnya ”. Sedangkan manajemen risiko
dalam asuransi Islam sangatlah memperhatikan nilai-nilai religiusnya. b.
Tujuan Manajemen risiko yang ada dalam asuransi konvesional mempunyai tujuan hanya
semata-mata untuk menanggulangi risiko atau mengurangi, lain halnya dengan
manajemen risiko dalam asuransi Islam merupakan sebagai ibadah atau senatiasa mencari keridhaan Allah.
c. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang ditempuh asuransi konvesional dalam hal manajemen risiko yang terpenting adalah bagaimana cara menentukan kebijakan-kebijakan
agar perusahaan tidak rugi. Sedangkan langkah-langkah asuransi Islam dalam hal manajemen risiko harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dan
harus mnyenangkan nasabah tanpa ada tekanan dan paksaan serta tidak mengabaikan perusahaan.
3.
Wahyu Gunawan, judul skripsi “Manajemen Risiko dan Penerapannya di PT. Asuransi Takaful Keluarga
”, 2004. Skripsi ini menjelaskan menanggulangi permasalahan risiko yang dihadapi
oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identifikasi risiko perusahaan. Di dalam pelaksanaan kegiatan pengidentifikasian
terhadap risiko perusahaan, pihak pimpinan dan para kepala divisi bekerja sama untuk menganalisa segala risiko perusahaaan yang dapat menghambat laju
operasional perusahaan. b.
Perumusan program-program manajemen risiko perusahaan. Setiap program- program yang dibuat dalam rangka mengantisipasi timbulnya risiko perusahaan
dimaksudkan untuk menghindari tingkat pengeluaran yang tidak efisien di perusahaan.
c. Pengalokasian program-program manajemen risiko. Kepala divisi yang ada di PT.
Asuransi Takaful Keluarga berperan penting didalam menyampaikan segala program-program yang terkait dengan bidang kerja divisinya, terutama program-
program manajemen risiko perusahaan. d.
Evaluasi terhadap program-program yang telah berjalan. Kegiatan evaluasi berkala yang dilakukan setiap akhir tahun di lingkungan kerja PT. Asuransi
Takaful Keluarga dimaksudkan untuk instropeksi diri bagi internal perusahaan di dalam mencari pemecahan masalah yang terkait dengan pelaksanaan program
manajemen risiko perusahaaan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu menganalisis risiko yang berkenaan dengan metode dan proses underwriting, dan
efektivitas metode underwriting yang digunakan untuk menyeleksi risiko peserta asuransi syariah terhadap klaim asuransi. Sedangkan penelitian-penelitian terdahulu
hanya meneliti masalah manajemen risiko perusahaan asuransi syariah secara umum. Oleh karena itu, sangat perlu mengangkat penelitian yang berkaitan dengan analisis
manajemen risiko perusahaan asuransi jiwa syariah.
E. Kerangka Teori dan Konsep
1. Kerangka Teori
Risiko muncul karena ada ketidakpastian mengenai risiko masa depan.
10
Untuk itu diperlukan manajemen risiko untuk mengendalikan risiko yang dihadapi tersebut. Manajemen risiko mencakup pengidentifikasian dan penilaian risiko yang
dihadapi. Untuk mengeliminasi atau menguranginya dengan cara: a menghindari risiko, b mengendalikan risiko, c menerima risiko, dan d mengalihkan atau
memindahkan risiko. Perorangan atau perusahaan menghadapi dua macam risiko, yaitu 1 risiko
spekulatif speculatif risk yaitu risiko yang sengaja ditimbulkan oleh seseorang, agar terjadinya ketidakpastian itu memberikan keuntungan kepadanya dan 2 risiko murni
pure risk yaitu risiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja. Jenis risiko murni yang hanya bisa diasuransikan,
sedangkan risiko spekulatif tidak bisa diasuransikan.
11
Underwriting adalah proses Penilaian dan penggolongan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung atau sekumpulan calon tertanggung, atau
pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak risiko tersebut.
12
Sebelum underwriter menetapkan suatu kondisi underwriting terhadap calon tertanggung,
10
Harriett E. Jones dan Dani L.Long, Prinsip-prinsip Asuransi: Jiwa, Kesehatan dan Anuitas, Penerjemah Arif Rahman dan Nurmansyah Taufik LOMA, 1999, h. 29
11
Goenawan Hadidjojo, Seminar Nasional: Asuransi dan Globalisasi, 20 Mei 2010 Jakarta: UIN Jakarta, 2010, h. 1
12
Jane Lightcap Brown dan Kristen L. Falk, Administrasi Asuransi, Penerjemah Nurmansyah Taufik LOMA, 2002, h. 22
maka underwriter harus mempertimbangkannya dari segi pengaruh risiko dan jenis polis yang diinginkan oleh calon tertanggung.
Klaim adalah proses dimana peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan perjanjian sebelumnya.
13
Hak klaim muncul apabila peserta mengalami musibah meninggal dunia atau telah mencapai akhir masa asuransi. Apabila terjadi klaim,
pemegang polis harus mengajukan klaim kepda perusahaan selambat-lambatnya 6 bulan sejak tanggal terjadinya kematian.
2. Kerangka Konsep
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Sharing of Risk Eliminasi Risiko
Manajemen Risiko
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, dimana peneliti melakukan observasi langsung pada objek penelitian ini. Di
13
M. Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General: Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani Press, 2004, h. 259