Audit Lingkungan dan Corporate Social Responsibility sebagai Audit

D. Audit Lingkungan dan Corporate Social Responsibility sebagai Audit

Kepatuhan Compliance Audit Menurut Sukrisno Agoes 2007:5, Audit kepatuhan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan manajemen, dewan komisaris maupun pihak eksteren Pemerintah, Bapepem, Bank Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, dan lain-lain. pemeriksaan dapat dilakukan baik oleh KAP maupun internal audit. Sedangkan, Audit kepatuhan menurut Boyton 2006: 5, merupakan prosedur audit yang dilakukan untuk menentukan efektivitas desain atau operasi prosedur dan kebijakan struktur pengendalian. Jadi dapat disimpulkan bahwa audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kandisi atau peraturan tertentu atau apakah suatu badan usaha sudah melakukan kebijakan-kebijakan atau prosedur- prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Audit kepatuhan pada perusahaan dapat termasuk penentuan apakah pelaksana akuntansi telah melakukan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hasil dari audit ini biasanya tidak dilaporkan kepada pihak luar akan tetapi dilaporkan pada pihak tertentu dalam suatu organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa audit kepatuhan adalah suatu uji audit yang dilaksanakan untuk mengetahui sebarapa jauh efektivitas sistem dan prosedur suatu aktivitas yang dijalankan oleh suatu badan usaha. Dan mengetahui bagaimana kepatuhan terhadap 37 pelaksanaan suatu sistem dan prosedur tersebut terhadap kebijakan badan usaha. Agoes 1999:24, dalam penelitiannya mengelompokan audit lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan Corporate Sicial Responsibility dan diperlukan tim audit yang tidak hanya terdiri dari para auditor saja, namun juga terdapat para ahli dalam lingkungan hidup sebagai tim ahli. Tanggungjawab akuntan tidak lebih jauh dari upaya untuk memberikan informasi tentang kondisi lingkungan hidup perusahaan secara benar dan mukhtahir kepada masyarakat pengguna jasa akuntan. Namun demikian dalam rangka meningkatkan kecakapan profesionalnya, akuntan publik harus berusaha untuk memahami undang-undang dan peraturan- peraturan yang berlaku yang menyangkut linhkungan hidup. Berdasarkan hal tersebut dan melihat tujuan audit lingkungan menurut Kurhe dalam Agoes 1999:24, dapat disimpulkan bahwa audit lingkungan lebih merupakan Compliance Audit daripada General atau Special Audit. Jika audit lingkungan hidup merupakan Compliace Audit maka tujuannya adalah untuk memenuhi: 1. Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang berlaku dan menyangkut lingkungan hidup. 2. Kepatuhan terhadap kebijakan dan standar yang telah disepakati oleh manajemen perusahaan. Undang-Undang No. 40, Tahun 2007 yang merupakan pengganti Undang- Undang No. 1, Tahun 1995 dengan tegas dan jelas menyebutkan adanya 38 tanggung jawab sosial yang harus dipikul oleh perseroan terbatas. Dari 161 pasal yang dibicarakan ada 2 pasal yang mengatur tentang corporate social responsibility CSR, yaitu pasal 66 dan pasal 74. Pasal 66 ayat 2 bagian C menyebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perseroan terbatas juga diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam Pasal 74 diuraikan tentang tanggung jawab social dan lingkungan khususnya bagi perseroan yang usahanya di bidang danatau berkaitan dengan sumber daya alam, yaitu sebagai berikut: 1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab social dan lingkungan. 2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran. 3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Mengacu pada Undang-Undang No. 40, Tahun 2007, maka perseroan terbatas tidak lagi dapat bermain-main dengan tanggung jawab sosial. Selain menyampaikan laporan keuangan, perseroan terbatas juga diwajibkan 39 melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Bagi perseroan yang usahanya di bidang dan berkaitan dengan sumber daya alam, akan dikenai sanksi jika tidak melaksanakan tanggung jawab sosial. Dengan memperhatikan kedua pasal dalam undang-undang perseroan terbatas yang baru tersebut, maka pemerintah sangat serius menangani masalah sosial karena terganggunya masalah sosial menyebabkan kerugian bagi banyak pihak Budiartha, 2008:214. Hasil beberapa penelitian diatas menjelaskan serta menggambarkan mengenai audit lingkungan dan hubungan serta pengaruhnya terhadap realisasi corporate social responsibility, hal ini dikarenakan bagi perusahaan diwajibkan menyebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perseroan terbatas juga harus melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan Pasal 66 ayat 2 bagian C Undang-Undang No. 40, Tahun 2007 dalam Budiartha, 2008:213. Sedangkan dalam teknis pelaporan realisasi corporate social responsibility perlu adanya audit lingkungan yang dilakukan demi mengidentifikasi atas dampak lingkungan yang terjadi akibat produksi perusahaan serta untuk memberikan informasi tentang kondisi lingkungan hidup perusahaan secara benar dan mukhtahir kepada masyarakat pengguna jasa akuntan. Dari penjelasan sebelumnya, maka audit lingkungan diduga berpengaruh terhadap realisasi Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Ha : Audit ingkungan berpengaruh terhadap realisasi Corporate Social Responsibility 40

E. Hasil Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 60 117

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu Dalam Dan Desa Doulu Pasar Kecamatan Berasta

1 79 137

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Terbuka)

0 5 20

Pengaruh Audit Lingkungan Terhadap Realisasi Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Kasus Pada Cv. Kelola Bumi Nusantara Kabupaten Bandung).

9 27 22