BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Audit
1. Pengertian Audit
Pengertian audit menurut Arens 2008:4, adalah sebagai berikut: “Auditing is the accumulation and evaluation of about information to
determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a
competent, independent person”.
Menurut Agoes 2007:3, audit adalah: “suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh
pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun untuk manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
“Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American Accounting Association” Accounting Review, Vol.47 dalam
Boynton 2006:6, memberikan definisi auditing adalah sebagai berikut: “suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditutupkan. Sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.
Dari beberapa definisi di atas, pengertian audit adalah suatu proses sistematis untuk mengevaluasi bukti secara objektif yang dilakukan oleh
pihak independen mengenai asersi-asersi manajemen, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran dari laporan
keuangan.
10
2. Jenis-jenis Auditor
Menurut Boyton 2006:10, pada umumnya diklasifikasikan dalam tiga kelompok, auditor Independen Independent Auditors. auditor
internal intenal auditors, dan auditor pemerintah government auditors, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Auditor Independen Independent Auditors Auditor jenis ini biasanya bergelar CPA Certified Public Auditors
yang bertindak sebagai praktisi perorangan maupun anggota kantor akuntan publik KAP yang memberikan jasa auditing profesional
kepada klien. Auditor independen bekerja berdasarkan imbalan fee yang dibayar oleh klien, meskipun begitu, auditor independen
diharapkan bersikap idependen atau tidak memihak terhadap klien yang diauditnya. Para pengguna mengandalkan jasa auditor
independen serta menarik manfaat yang bernilai dengan adanya kenyataan bahwa auditor tidak memihak klien yang sedang diaudit.
b. Auditor internal Intenal Auditors Auditor internal adalah pegawai dari organisasi yang diaudit.
Auditor jenis ini melibatkan dalam kegiatan penilaian independen, yang dinamakan audit internal, dalam lingkungan suatu organisasi
sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi tersebut. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam
memberikan pertanggungjawaban yang efektif, efisien, ekonomis dan ketaataan.
11
c. Auditor pemerintah Government Auditors Auditor pemerintah dipekerjakan oleh pemerintah dan dibawah
naungan departemen independen. Dalam melaksanakan fungsi audit dalam kepentingan pemerintah, para auditor ini bertugas pada
lingkup kegiatan audit yang luas, termasuk melakukan audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional yang dijalankan
oleh instansi pemerintah. Selanjutnya menurut Arens 2009:21, dalam profesi auditor
digolongkan menjadi empat jenis antaralain, Kantor Akuntan Publik, general accounting office auditor auditor kantor pemerintah, auditor
pajak, dan auditor intern. Pengertian dari jenis-jenis auditor akan dijelaskan sebagai berikut ini, yaitu:
a. Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik bertanggungjawab pada audit atas laporan
keuangan historis yang dipublikasikan dari semua perusahaan yang sahamnya telah terdaftar, dengan maksud untuk mengeluarkan
pendapat atas kewajaran laporan keuangan. b. General Accounting Office Auditor Auditor Kantor Pemerintah
Merupakan suatu badan netral yang berada pada lingkup legislatif pemerintah. Akuntan pemerintah biasanya bekerja untuk melakukan
pengawasan terhadap penggunaan uang negara oleh seluruh aparatur negara.
12
c. Auditor Pajak Auditor pajak adalah auditor yang bertanggungjawab untuk
menegakan undang-undang pajak, dan juga mengaudit pajak penghasilan dari para wajib pajak.
d. Auditor Intern Auditor intern adalah mereka yang bekerja dibindang akuntan
disuatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan. Auditor intern wajib memeberikan
informasi yang berharga bagi manajemen untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan, klasifikasikan atas secara umum profesi auditor digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu: 1 Auditor Independen, adalah auditor yang bertanggungjawab secara profesional, dan independen melakukan audit atas laporan
keuangan historis yang dipublikasikan, dengan maksud untuk mengeluarkan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. 2 Auditor
internal, merupakan auditor yang bekerja perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan. Auditor intern wajib
memeberikan informasi yang berharga bagi manajemen untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan operasional perusahaan,
dengan tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif, efisien,
ekonomis dan ketaataan. 3 Auditor pemerintah, Merupakan suatu badan
13
netral yang berada pada lingkup legislatif pemerintah. Para auditor ini bertugas pada lingkup kegiatan audit yang luas, termasuk melakukan
audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional yang dijalankan oleh instansi pemerintah. Di Indonesia dikenal sebagai Badan
Pengawas Keuangan BPK, yang mengaudit instalasi-instalasi milik pemerintah dan BUMN.
3. Jenis – jenis Audit