29
perusahaan dalam implementasi CSR sehingga dapat mengupayakan perbaikan- perbaikan yang perlu berdasar rekomendasi yang diberikan.
d. Pelaporan Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi, baik
untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Jadi, selain berfungsi untuk
keperluan shareholder juga untuk stakeholder lainnya yang memerlukan.
5. Penerapan CSR di Indonesia
Di antara Negara-negara di Asia, pertumbuhan CSR di Indonesia dapat dikategorikan sebagai yang terendah. Pada tahun 2005, perusahaan yang
memberikan laporan atas pertanggung jawaban sosial yang telah mereka lakukan hanya sejumlah 27 perusahaan, perhitungan ini dilakukan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia IAI yang pada tahun 2005 hingga sekarang menyelenggarakan Indonesia Sustainability Report Award ISRA. Penghargaan ini diberikan
kepada perusahaan di Indonesia yang mendaftarkan diri serta membuat laporan terbaik mengenai aktivitas CSR.
Pada tahun 2007, diadakan perubahan kategori dengan menghilangkan kategori impressive dan progressive, namun menambahkan penghargaan khusus
berupa commendation for sustainability reporting: first time sustainability
30
report. Sampai dengan ISRA 2007, perusahaan tambang, otomotif, BUMN mendominasi keikutsertaan perusahaan yang terdaftar dalam ISRA. Perusahaan
yang menerima penghargaan-penghargaan tersebut akan dinilai baik oleh para pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal
9
. Di Indonesia, penerapan CSR sejatinya bukan hal yang baru, di luar UUPT
No. 40 Tahun 2007 telah ada beberapa perundang-undangan yang mengatur CSR, salah satunya Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara BUMN. Hal ini dapat dilihat pada Pasal 2 ayat 1e yang menyatakan: Maksud dan Tujuan pendirian BUMN adalah tutur aktif
memberikan bimbinan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
Program CSR yang diterapkan pada BUMN dikenal dengan istilah Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan PKBL. Tujuan diterapkannya PKBL
adalah terjadi peningkatan partisipasi BUMN dalam pemberdayaan potensi dan kondisi ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat. Karena itu, fokus PKBL
diarahkan pada pengembangan ekonomi kerakyatan untuk menciptakan pemerataan pembangunan melalui perluasan kesempatan kerja dan berusaha,
khususnya bagi masyarakat yang berpendapatan rendah dan miskin. Dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007, CSR diatur dalam Bab V Pasal
74, yang menyatakan:
9
Aplikasi CSR Indonesia, diakses dari www.CSRindo.com
31
1 Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan. 2 Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutuan dan kewajaran.
Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu:
1. Keterlibatan langsung.
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke
masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate
secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan.
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di
perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur
bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan
32
diantaranya: Yayasan Sampoerna, Yayasan Rio Tinto perusahaan pertambangan, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE
Fund. 3. Bermitra dengan pihak lain
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosiallembaga organisasi sosial non pemerintah ornop, instansi
pemerintah, universitas dan media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosialornop yang
bekerjasama dengan perusahaan dalam melaksanakan CSR antara lain: Palang Merah Indonesia PMI, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia YKAI,
Dompet Dhuafa; Instansi Pemerintah Lembaga Ilmu Pengetahuan IndonesiaLIPI, Depkes, Depsos, Depdiknas universitas UI, ITB, IPB;
media massa DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar. 4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan
dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau
lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan
lembaga
33
operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama.
B. Bank Syariah