BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir ini terdapat kecenderungan trend meningkatnya tuntutan publik atas transparansi dan akuntabilitas perusahaan sebagai wujud implementasi Good
Corporate Governance GCG. Salah satu prinsip GCG adalah permasalahan pertanggungjawaban responsibility yaitu kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
1
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas disebutkan dalam pasal 1 ayat 3: Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen
perseroan untuk berperan serta dalam pembangungan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial
intermediary. Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain, Bank
1
Mas Achmad Daniri, Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapan dalam konteks Indonesia, PT. Ray Indonesia, Jakarta, 2006, h. 11
1
2
Islam lahir sebagai salah satu solusi alternative terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba.
2
Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
berlandaskan pada Al Quran dan Hadis. Dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa
lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan denga prinsip syariat Islam.
Corporate Social Responsibility CSR menurut World Bank Group adalah komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan
ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat
umum untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan cara-cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.
3
Dalam pedoman Good Corporate Governance untuk perbankan Indonesia CSR masuk dalam salah satu kegiatan diantara empat asas yang ada, yaitu asas
Tanggung Jawab Responsibility. Sebagai wujud dari CSR dalam asas itu
2
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, , Yogyakarta: UPPAMPYKPN, 2005, h. 1
3
Kiroyan, Noke, Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility: Adakah kaitan diantara keduanya, Edisi III, Economic Business Accounting Review, 2006
3
disebutkan bahwa bank harus bertindak sebagai good citizen, termasuk peduli terhadap lingkungan dan melakukan tanggung jawab sosial.
4
Bank syariah sudah seharusnya melakukan kegiatan CSR seperti yang tercantum pada UU No. 402007 tersebut sebagai bagian dari kegiatan bisnis
utamanya yang berarti dilaksanakan sebaik-baiknya dengan tujuan sustainability bank syariah, lingkungan dan komunitas sekitarnya.
5
Dalam menjalankan kegiatan usaha, setiap perusahaan tidak pernah lepas dari masalah finansial. Hal ini diharapkan karena adanya sistem keuangan di
setiap perusahaan, tanpa adanya sistem keuangan di dalam perusahaan maka seluruh kegiatan usaha tidak akan berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan
perusahaan. Laporan keuangan digunakan sebagai bahan untuk mengelola data dan
menganalisa keuangan. Data-data yang terdapat dalam laporan keuangan merupakan hasil kinerja perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya.
Pentingnya hasil analisis keuangan, dapat dipakai sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan bagi para pemilik perusahaan, para investor dan pihak-
pihak lain yang memerlukan laporan keuangan,
4
Dyah Virgoana Gandhi, Creating Value Through Corporate Social Responsibility melalui Pemberdayaan UMKM, makalah bidang moneter SESPIBI angkatan XXVI, Jakarta, 2004, h.4
5
Alihozi, Strategi CSR Bank Syariah, artikel diakses pada 11 februari 2009 dari http:alihozi77.blogspot.com.
4
Penganalisaan dan penginterpretasian laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu cara untuk dapat memberikan penilaian yang dapat
dipertanggungjawabkan baik terhadap kondisi keuangan maupun kinerja keuangan perusahaan. Adapun alat untuk menganalisis dan menginterpretasikan
laporan keuangan adalah rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan dapat memberikan dasar ukuran bagi penilaian surat-
surat berharga dan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan kinerja suatu perusahaan dengan status
perusahaan baik dengan perusahaan lain maupun dengan perusahaan itu sendiri dalam kurun waktu yang berbeda.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang Analisa Perbandingan Rasio Keuangan Bank Syariah Sebelum dan Sesudah menerapkan
Corporate Social Responsibility CSR.
B. Batasan dan Rumusan Masalah