63
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMBINAAN ROHANI ISLAM DI
SANGGAR BUDAYA BETAWI SI PITUNG RAWA BELONG
A. Analisis Strategi Pembinaan Rohani Sanggar Budaya Betawi Si Pitung
Rawa Belong
Setiap organisasi, komunitas, ataupun semacamnya, biasanya dibentuk atas dasar sebuah tujuan dan cita-cita yang mereka ingin capai. Untuk
mencapai tujan yang mereka harapkan diperlukan perumusan sebuah metode dan strategi yang strategis agar semua yang mereka lakukan tidak berlawanan
dengan segala macam hukum dan aturan yang sudah ditetapkan. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghindari kontroversi yang berujung pada
konflik, meski konflik tidak bisa dihilangkan dalam dinamika kehidupan yang selalu dinamis.
Seiring berjalannya waktu, Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong terus melakukan strategi dalam mengembangkan dan mencapai
tujuannya. Sebagimana ucapa Ali Bin Abi Thalib bahwa
“Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebhatilan yang terorganisir dengan
rapi”. Ini membuktikan bahwa dalam rangka menjalankan kegiatan terlebih kegiatan dakwah maka diperlukan suatu wadah organisasi, karena dalam
organisasi atau lembaga terdapat aktifitas dengan visi dan misi yang sama yang menuju satu tujuan sehingga dapat berkerja sama menjalankan
kegiatannya.
64
Dalam mewujudkan keberhasilan strategi dakwah Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong melakukan pendekatan dan pembinaan
kelompok didasarkan atas kondisi sasaran dakwah dan suasana yang melingkupinya yaitu orang-
orang atau mad’u yang dituju oleh suatu kegiatan. Dalam rangka mencapai tujuan dakwah strategi pembinaan rohani
Islam Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong dalam menghadapi para anggotanya melakukan pendekatan atau khusus metode tersendiri yang telah
dijalankan oleh Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong, yaitu pendekatan melalui diskusi tentang agama Islam agar anggotanya tidak
terpengaruh terhadap perubahan zaman dan budaya Barat yang negatif dengan memperkenalkan budaya Betawi yang identik dengan kehidupannya yang
berlandaskan nilai-nilai dakwah Islamiyah. Dalam proses pembinaan yang dilakukan oleh Sanggar Budaya Betawi
Si Pitung Rawa Belong memiliki beberapa prinsip yang akan membawa kearah pengembangan dakwah dan anggota Sanggar Budaya Betawi Si Pitung
Rawa Belong, yaitu : 1.
Mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan 2.
Membuat penjelasan tentang budaya Betawi dan nilai-nilai dakwah Pendekatan yang dilakukan oleh Sanggar Budaya Betawi Si Pitung
Rawa Belong ini hampir sama dengan sanggar-sanggar Betawi lainnya tapi ada babarapa hal yang berbeda dari sanggar Betawi lainnya yang berada di
sekitar wilayah Rawa Belong itu sendiri. Semangat yang besar terhadap pendidikan agama, pengembangan dan melestarikan budaya Betawi. Sanggar
Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong ini tidak untuk masyarakat Rawa
65
Belong dan sekitarnya saja bahkan bukan hanya dari orang-orang suku Betawi saja bahkan juga dari suku-suku lainpun ikut bergabung dan masyarakat luas
pun dapat bergabung dalam menuntut ilmu. Secara manusiawi akar masalah akhlak adalah minimnya pendidikan
formal dan agama, sehingga seseorang tidak mampu mengetahui potensi dirinya, mengembangkannya, dan apalagi memanfaatkannya. Begitu pula,
akibat minimnya pendidikan ia juga tidak mampu mengeksplorasi potensi lingkungannya, tetumbuhan, hewan, tanah, air, dan kekayaan yang
dikandungnya. Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong merupakan lembaga
yang bergerak dalam bidang pengembangan dan pelestarian budaya Betawi, Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong memiliki program pembinaan
pemuda untuk mengenal budaya Betawi dan melestarikannya serta memasukkan nilai-nilai dakwah yang telah melekat erat pada budaya Betawi
itu sendiri yang terus diusahakan secara kontinu dan lebih sesuai metodenya yang para pemuda tersebut agar lebih tepat sasarannya.
Pentingnya strategi dakwah adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan pentingnya suatu tujuan adalah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Fokus perhatian dari ahli dakwah memang penting untuk ditujukan kepada strategi dakwah, karena berhasil tidaknya kegiatan dakwah secara efektif
banyak ditentukan oleh strategi dakwah itu sendiri. Dengan demikian strategi pembinaan dakwah, baik secara makro
maupun secara mikro mempunyai funsi ganda, yaitu :
66
1. Menyebarluaskan pesan-pesan dakwah yang bersifat informatif, persuasif
dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.
2. Menjembatani Cultur Gap akibat kemudahan diperolehnya dan
kemudahan dioperasionalkannya media yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilaii-nilai dan norma-norma agama maupun
budaya.
1
Strategi dakwah yang dilakukan Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong dengan mensosialisasikan kepada masyarakat dengan cara
merekrut para pemudanya, yaitu melalui program kegiatan yang seperti; Pertama, memberikan pengajaran ilmu beladiri dengan gratis dan program
kegiatan ini dapat mewujudkan mental-mental para pemuda dalam menghadapi kehidupan dan memberikan semangat kepada para anggotanya
untuk berlatih dan mempunyai kemampuan beladiri, pepatah Betawi pada zaman dulu,
“Anak Betawi setiap hari kegaiatannya adalah kalau dirumah belajar ngaji, keluar rumah belajar ilmu beladiri”. Hal ini lah yang
menguatkan bahwa orang Betawi harus bisa ilmu agama dan harus bisa menjaga dirinya sendiri. Kedua, program pengajian, yaitu dengan cara
mewajibkan kepada seluruh anggota sanggar untuk mengaji agar dapat membedakan mana yang baik menurut agama dan mana yang tidak baik
menurut agama. Menyadari hal itu Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong
harus merumuskan masalah pokok yang dihadapi tuntutan zaman. Pembinaan
1
Sumber:http:uchinfamiliar.blogspot.com200904strategi-dakwahulan tahun.. Diakses pada tanggal berapa 21 februari 2011
67
yang dilakukan oleh Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong harus meninjau kesenjangan antara sasaran ideal dengan kenyataan yang kongkret
dari tiap-tiap individu pemuda anggota sanggar, serta masyarakat saat ini. Jenjang masalah inipun tidak sama antara kelompok masyarakat yang satu
dengan kelompok masyarakat yang lainnya. Dan setiap kurun waktu tertentu Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong harus ada kajian ulang setiap
masalah itu seiring dengan pesatnya perubahan masyrakat setiap zaman. Tahap pembuatan atau perumusan serta pengimplementasian strategi
adalah tahap yang paling urgent yang harus dilalui. Tahap perumusan menjadi sebuah tantangan bagi setiap organisasi untuk mengetahui posisi dan
menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh dan dijalankan.
B. Langkah-Langkah