Pengertian Pembinaan Rohani Islam

46 Inilah yang menjadi awal sangat eratnya budaya Betawi dengan Nilai-nilai dakwah Islamiyah yang menjadi pedoman hidup masyarakat Betawi pada zaman dahulu dan sampai sekarang.

C. Pembinaan Rohani Islam

1. Pengertian Pembinaan Rohani Islam

a. Pengertian pembinaan Kata pembinaan berasal dari akar kata bahasa arab yaitu , yang artinya: membangun, mendirikan, membina. 45 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata pembinaan mengundang arti: 1. Proses, cara, perbuatan, membina 2. Pembaharuan, penyempurnaan 3. Usaha, tindakan dan kegiatan yan dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 46 Pembinaan menurut istilah adalah suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu yang telah ada sebelumnya. 47 Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, hasil, atau pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan, berkembang, atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua 45 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia Jakarta: Yayasan Penafsiran Alqur‟an, 1973, hal. 73 46 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hal. 152 47 Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam Surabaya: Al-ikhlas, 1983, hal. 17 47 unsur dari pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa tindakan, proses, atau pernyataan dari suatu tujuan, dan pembinaan itu bisa menunjukkan kepada “perbaikan” atas sesuatu. 48 Berdasarkan referensi yang tertera diatas, penulisan mengambil kesimpulan bahwa pengertian pembinaan adalah suatu upaya pengelolaan atau penanganan berupa melatih membiasakan, memelihara, menjaga, mengarahkan serta mengembangkan kemampuan seseorang untuk memperoleh hasil yang lebih baik secara efektif dan efisien. Arti kata pembinaan dari segi terminologis yaitu suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, mengarahkan, dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga pribadi maupun kehidupan sosial masyarakat. 49 b. Pengertian Rohani Rohani berasal dari kata ”roh”, yang artinya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: 50 1 Sesuatu atau unsur yang ada dalam jasad dan diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup kehidupan; nyawa: jika sudah terpisah dari badan, berakhirlah kehidupan seseorang. 2 Makhluk hidup yang berjasad, tetapi berpikiran dan berperasaan malaikat, jin, setan dsb. 48 Miftah Thoha, Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002 Cet Ke-3, hal. 7 49 Proyek Penerangan BimbinganDakwah Agama, Pembinaan Rohani Islam Pada Darmawanita, Jakarta: Penerbit Depag, 1984, hal. 8 50 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, op.cit., hal. 960 48 3 Semangat; spirit: Kedamaian bagi seluruh warga sesuai dengan Islam. Sedangkan pengertian lainnya, “Rohani adalah kondisi kejiwaan seseorang, dimana terbentuk dalam hubungan manusia dengan Tuhan dalam budi perkerti seseorang serta melalui hubungan manusia denga sesama manusia sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya”. 51 Mengenai pengertian „roh‟ ini, Imam Ghozali berpendapat bahwa roh mempunyai dua pengertian, yaitu: 52 1 Jasmaniah adalah zat halus yang berpusat diruangan hati dan menjalar keseluruh ruangan urat nadi pembuluh darah selanjutnya tersebar kedalam seluruh tubuh, karenanya manusia dapat bergerak hidup dan dapat merasakan berbagai perasaan serta dapat berfikir atau mempunyai kegiatan-kegiatan hidup. 2 Rohaniah adalah bagian dari yang ghaib, dengan ini manusia dapat mengena dirinya sendiri dan Tuhannya seerta menyadari keberadaan orang lain berkepribadian, berketuhanan, dan berprikemanusiaan juga bertanggung jawab atas tingkah lakunya. c. Islam Kata Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-Islam yang mempunyai beberapa arti diantaranya, yaitu: 53 51 Peter Salim dan Yeni, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English, 1991, hal. 199 52 Kafrawi Ridwan dan Quraish Shihab, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997, Cet. Ke-4, Jilid 2, hal. 246 53 Ibid, hal. 246 49 1 Melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin. 2 Kedamaian dan keamanan. 3 Ketahanan dan Kepatuhan. Makna asal Islam adalah menerima segala perintah dan larangan Allah SWT yang terdapat dalam wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Barang siapa yang menghadapkan wajah dan hatinya dalam permasalahan hidup mereka kepada Allah SWT, maka ia adalah seorang muslim. Penerimaan dan penyerahan diri secara penuh terhadap hukum-hukum-Nya adalah merupakan syarat untuk menjadi muslim yang utuh. Menurut M. Arifin pembinaan rohani Islam dapat diartikan sebagai berikut: “Segala usaha, tindakan yang dilakukan untuk pembinaan kondisi jiwa seseorang untuk memperbaiki, membentuk, memelihara lingkungan berserta isinya sesuai dengan syariat dan ajaran-ajaran agama Islam, mempertinggi moral; budi pekerti luhur serta mengingkatkan kondisi atau keadaan rohaninya sehingga dapat berinteraksi dengan Tuhannya.” 54

2. Tujuan Pembinaan Rohani Islam