Langkah-Langkah Strategi dakwah sanggar budaya betawi betawi si pitung dalam pembinaan pemuda di wilayah rawa bekong jakarta barat

67 yang dilakukan oleh Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong harus meninjau kesenjangan antara sasaran ideal dengan kenyataan yang kongkret dari tiap-tiap individu pemuda anggota sanggar, serta masyarakat saat ini. Jenjang masalah inipun tidak sama antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat yang lainnya. Dan setiap kurun waktu tertentu Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong harus ada kajian ulang setiap masalah itu seiring dengan pesatnya perubahan masyrakat setiap zaman. Tahap pembuatan atau perumusan serta pengimplementasian strategi adalah tahap yang paling urgent yang harus dilalui. Tahap perumusan menjadi sebuah tantangan bagi setiap organisasi untuk mengetahui posisi dan menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh dan dijalankan.

B. Langkah-Langkah

Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Mengimplementasikan Strategi Dakwah Implementasi strategi sering pula disebut sebagai tindakan dalam strategi kerena implementasi berarti memobilisasi strategi yang dirumuskan untuk menjadi sebuah tindakan. Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian SDM yang ditempatkan melalui penutupan struktur organisasi, budaya perusahaan atau organisasi. 68 Adapun rumusan strategi yang dilakukan oleh Sanggar Budaya Betawi Si Pitung adalah melalui pendekatan secara sosiologi yaitu dengan dengan melihat kebisaan masyarakat wilayah Rawa Belong. Pada tahap penerapan pengimplementasian strategi yang dilakukan Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong bertumpu pada pembinaan dab pengorganisasian sumber daya manusia yang ditampakkan melalui program kegiatan, budaya organisasi, dan kepemimpinan. 1. Struktur Organisasi Strategi dan struktur organisasi yang digunakan perusahaan atau lembaga harus sesuai dan cocok. Intinya pemimpin harus melihat secara cermat serta organisasi yang sedang berjalan dan bertanya apakah perusahaan memiliki organisasi yang tepat dan mendukung organisasi tersebut. Struktur organisasi dalam hal ini lembaga yang bergerak dibidang dakwah adalah sarana untuk menolong pemimpin manajer dakwah dalam mencapai sasaran dakwah itu dirumuskan dari strategi organisasi. Strategi dan struktur dalam organisasi dakwah khususnya di sanggar sipitung difokuskan pada unsur-unsur sebagai berikut: a. Perumusan Strategi b. Kesatuan Orang c. Pembagian Kerja d. Pendelegasian Wewenang e. Kordinasi f. Pengawasan g. evaluasi 69 Untuk mendapatkan struktur organisasi yang paling efektif harus disesuaikan dengan tuntunan strategi organisasi, karena desain struktur organisasi erat kaitannya dengan kegiatan dan sumber daya organisasi. Jika organisasi sesuai dengan perubahan yang diusulkan dalam strategi, maka akan memudahkan pengimplementasian strategi. Menunjukkan organisasi dalam kondisi sangat kuat namun, organisasi tidak sejalan dengan formulasi maka strategi yang ditetapkan akan sulit diimplementasikan sehingga organisasi dalam kondisi yang sangat lemah. Tujuan dari dibentuknya pengorganisasian dakwah khusunya di Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong adalah : a. Membagi-bagi kegiatan menjadi departemen-departemen atau divisi- divisi dan tugas-tugas yang terperinci dan spesifik. b. Membagi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan nilai-nilai dakwah dan menjadikan nilai dakwah tersebut menjadi standarisasi setiap semua kegiatan yang ada di Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong. c. Mengkordinasikan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dakwah . Dalam hal ini Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong menetapkan dan menyusun pengurusan untuk berjalan semua program yang telah direncanakan. Secara sederhana Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong membentuk organisasinya sebagai berikut : Dewan Pembina : Dewan pengurus : 1. Ketua : 2. Wakil Ketua : 70 3. Sekretaris : 4. Bendahara : Penanggung Jawab Bidang Lat Silat : Penanggung Jawab Bidang Seni : Penanggung Jawab Bidang Rohani Islam : Adapun pembagian tugas sesuai dengan hasil rapat antar pengurus Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong, bahwa setiap pengurus mempunyai tugas dan tanggung jawab. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut: a. Dewan Pembina : Memberikan masukan dan binaan terhadap pengurus dan anggota dan sebagai monitoring kegiatan sanggar. b. Dewan Pengurus : 1 Ketua Umum a Bertanggung jawab terhadap sanggar dalam melaksanakan program kegiatan. b Bertanggung jawab terhadap jalannya sanggar c Mengkoordinasikan job description kepada masing-masing para penanggung jawab kegiatan. d Memutuskan segala sesuatu apa yang terjadi di sanggar 2 Wakil Ketua a Menggantikan ketua umum, apabila ketua umum berhalangan hadir dalam hal apapun. b Membantu ketua umum agar kegiatan sanggar terlaksana dengan baik. c Bertanggung jawab kepada ketua umum 71 3 Sekretaris a Mencatat surat-surat atau hal yang penting bersama ketua umum b Menggantikan ketua umum dan wakilnya, apabila berhalangan hadir c Menerima tamu d Mencatat semua atau hal-hal yang penting yang berhubungan dengan sanggar. e Bertanggung jawab kepada ketua umum. 4 Bendahara a Bersama ketua umum bertanggung jawab atas pengaturan keuangan b Bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran dana sanggar. c Membuat laporan keuangan. d Bertanggung jawab kepada ketua umum tentang hal keuangan sanggar. 5 Penanggung Jawab Bidang Silat a Bertanggung jawab terhadap berjalannya latihan silat b Memberikan pengajaran terhadap para anggota yang lama maupun yang baru c Menghadirkan pelatih yang berpengalam dalam silat cingkrik d Membuat laporan kegiatan kepada ketua umum 72 6 Penanggung Jawab Bidang Seni a Bertanggung jawab terhadap kegiatan pelatihan seni b Memberikan pengajaran kepada anggota c Mengatur jadual kegiatan atau acara sanggar dalam hal seni d Bertanggung jawab kepada ketua umum 7 Penanggung Jawab Bidang Rohani Islam a Bertanggung jawab terhadap kegiatan keagamaan b Mencari informasi seminar-seminar tantang kerohanian c Mengadakan pengajian 1 minggu sekali d Menghadirkan ustad untuk memberikan bekal agama kepada para anggota 2. Penyelenggaraan program kegiatan pembinaan Program kegiatan adalah bentuk dari proses untuk mencapai tujuan akhir sebuah organisasi. Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong mengimplementasi strategi dakwah adalah dengan membuat program kegiatan yang baik untuk mencapai pelaksanaan yang baik dalam organisasi, dengan adanya kegiatan pembinaan akan lebih efektif dan efisien dalam penyelenggaraan kegiatan, dalam hal ini sanggar sipitung mempunyai beberapa kegiatan, diantaranya: a. Intensifikasi penyelenggaraan dakwah melalui forum pengajian yang dilaksanakan setiap malam kamis yang dipimpin langsung oleh Bpk. Drs. Ahmad Ziyad. 73 b. Ikut serta dalam penyelenggaraan diskusi atau seminar tentang kebudayaan Betawi yang terdiri dari mahasiswa Betawi dan dan Sanggar-sanggar yang ada di Jakarta yang diadakan oleh LKB Lembaga Kebudayaan Betawi yang dilaksanakan rutin setiap hari Jum’at. c. Pelatihan silat secara rutin satu minggu dua kali pertemuan yang dipimpin oleh Bpk. H. Abdurrahman. d. Penyelenggaraan forum silaturrahmi dengan berbagai sanggar-sanggar budaya Betawi. e. Pemanfaatan berbagai forum yang ada disemua tingkatan untuk melakukan upaya pembinaan atau orientasi. Kerjasama Sanggar Budaya Betawi Si Pitung dengan sekolah-sekolah lain. f. Pementasan seni Palang Pintu untuk acara upacara pernikahan adat Betawi serta pementasan Lenong Betawi. Dalam pelaksanaan kegiatanya, Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong rutin mengadakan program-program yang tujuan ialah membudayakan seni dan nilai-nilai keagamaan. Diantaranya ialah kegiatan rutin yang dilakukan oleh Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong, berikut adalah jadwal kegiatan Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong: a. Program Latihan : Untuk meningkatkan kualitasnya sebagai sarana pengembangan seni budaya Betawi dan pengabdiannya kepada Allah Swt sanggar kegiatannya yaitu: Kegiatan Rutin: 74 1 Malam Rabu : Latihan Silat Cingkrik yang dilatih oleh Baba Abdurrahman 2 Malam Kamis : Mengaji yang dipimpin oleh Ustd Drs. Ahmad Ziyad. 3 Malam Jumat : Yasinan yang dipimpin oleh Ustd Syarif, S.Ag. 4 Malam Sabtu : Latihan Silat Cingkrik yang dilatih oleh penanggung jawab bidang Silat dan mengajarkan kepada anak- anak kecil, serta mempersiapkan diri untuk acara-acara. 5 Sabtu : Acara Palang Pintu. 6 Malam Ahad : Latihan Marawis untuk usia 7-15 tahun. 7 Ahad : Acara Palang Pintu dan Latihan Lenong. b. Program Pendidikan Pelatihan Silat Kepada Anak-anak Usia Dini : Program ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada usia dini, sekaligus melatih anak-anak agar dapat melestarikan dan memperkenalkan seni budaya Betawi khususnya silat Cingkrik agar seni silat Cingkrik bisa berkembang dan tetap ada sampai sepanjang zaman. Jumlah anak-anak yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 50 anak, yang berasal dari wilayah sanggar dan sekitarnya bahkan keluar wilayah Rawa Belong. Pelajaran yang diberikan kepada anak-anak dari para pengajar meliputi: 1 Malam Jumat, yaitu materi yang diberikan sebagai bekal ilmu agama Islam, baca Qur’an dan Iqro dan cerita-cerita para Nabi dan legenda-legenda Betawi 2 Malam Ahad, yaitu jadwal latihan Marawis untuk usia 7-15 tahun. 75 3 Malam Sabtu, yaitu jadwal latihan silat dan tidak ada materi formal 4 Sabtu dan minggu, yaitu acara-acara palang pintu pengantin sunat, atraksi silat. 2 5 Budaya organisasi Setiap perusahaan akan membentuk budaya organisasinya sendiri yang berbeda dari organisasi lain. Begitu pula budaya merupakan komponen yang menyebabkan suatu organisasi dapat diimplementasikan pada organisasi lain dengan kondisi yang relatif sama. Oleh sebab itu, budaya suatu organisasi harus tercipta sejak berdirinya organisasi seiring dengan penetapan struktur, misi, tujuan, dan berbagai harapan yang diinginkan. Keberadaan budaya organisasi berfungsi untuk menguatkan kemampuan dan kepercayaan diri dalam berorganisasi. Budaya organisasi yang dihidupkan oleh Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong berdasarkan Al- Qur’an dan As-sunnah, kebersamaan, silaturrahim yang selalu dibina dalam kekeluargaan para anggota dan para masyarakat sekitar, karena Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong adalah bertujuan untuk mempererat Ukhuwah Islamiyyah antar para anggota dan masyarakat sekitar. Budaya tersebut diaplikasikan dalam kehidupan keseharian dalam berbagai aktifitas . 3. Kepemimpinan Kepemimpinan yang diterapkan di Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong, dapat kita artikan bahwa orang yang menjabat 2 Profile Company Sanggar Sipitung 76 sebagai pemimpin, dialah yang menguasai Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong itu, walaupun kenyataannya tidak selalu demikian. Beberapa sifat penting yang diinginkan Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Rawa Belong. a. Kepemimpinan Sanggar Budaya Betawi Rawa Belong dalam memecahkan setiap permasahan yang timbul, yaitu dengan musyawarah mendengarkan pendapat para anggota, mencari akar permasalah sebelum memberikan keputusan, dan memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang timbul. b. Melakukan interaksi dengan para anggotanya, yaitu menjaga kebersamaan dengan para anggota, selalu melakukan kordinasi, musyawarah dan menjadikan contoh yang baik kepada para anggotanya.

C. Evaluasi Strategi Dakwah