Pengertian Strategi Pengertian Strategi dan Tahapan-tahapan Strategi

21 BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Strategi Dakwah

1. Pengertian Strategi dan Tahapan-tahapan Strategi

a. Pengertian Strategi

“Kata strategis berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos, yang berasal dari kata Stratos, yang berarti militer dan Ag yang berarti memimpin. Dan pada konteks awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang. 1 Secara etimologi strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu, Strategos yang berarti Jendral. Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun, pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya, dan agama. 2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksankan kegiatan tertentu. 3 Untuk mengetahui lebih jelas 1 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999, hal. 8 2 Rafiudin dan Manan Abd. Djaliel. Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung: Pustaka Setia. hal. 76 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997, hal. 199 22 mengenai pengertian strategi, penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukakan beberapa pakar diantaranya: 1 Menurut Prof. Dr. A.M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. 4 2 Menurut Stainer dan Minner, strategi adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai. 5 3 Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et. Al, Strategi merupakan sesuatu yang dipersatukan, bersifat kompeherensif terintegrasi yang menghubungkan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sejarah dasar perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi yang menerapkannya. 6 4 Pengertian strategi menurut Prof. Din Syamsudin mengandung arti antara lain: 4 A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta: Pronhallindo, t.t., hal. 58 5 George Stainer dan John Minner, Manajemen Strategik, Jakarta: Erlangga, t.t., hal. 20 6 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000, Cet Ke-1, hal. 4 23 a Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan. b Seni dalam menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan. c Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran penting dalam mencapai keberhasilan bertahap. 7 Dari beberapa definisi startegi diatas, penulis menyimpulkan strategi adalah rencana yang akan dilakukan oleh suatu organisasi dimana strategi dapat dilakukan secara terencana atau yang telah disusun secara sistematis dan strategi yang timbul secara spontan. Strategi dibutuhkan agar sesuatu yang telah terencana dengan sempurna dapat mencapai hasil yang diinginkan. Oleh sebab itu dibutuhkan pengawasan terhadap hal-hal yang sifatnya dapat berubah. Dalam hal tersebut strategi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi adalah strategi yang muncul secara spontan. Dimana hal-hal yang belum direncanakan harus dilakukan. Dalam strategi mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan yang nyata dengan mengantisipasi perkembangannya. Kurangnya aplikasi atau penerapan sebuah strategi yang baik dapat menyebabkan strategi yang telah direncanakan gagal. Akan tetapi penerapan strategi yang tersusun sempurna bukan saja akan meraih kesuksesan, melainkan dapat mengokohkan strategi yang pada awalnya diragukan. Hasil baik yang didapat bukan semata-mata karena 7 Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, Jakarta: Lagos, 2000, Cet Ke-1, hal. 127 24 strategi yang dimiliki, namun hal tersebut dikarenakan kemampuan dalam menerapkan strategi yang efektif.

b. Tahapan-Tahapan Startegi