Peserta didik di SLB Negeri B-C 1 Lebak Bulus Jakarta Selatan

42 disinilah pentingnya komunikasi interpersonal untuk memahami itu semua. Pada saat penyampaian materi biasanya seorang guru agama sering menggunakan dua jenis komunikasi yaitu verbal dan non verbal agar mudah dimengerti oleh si anak. Dibutuhkan kesabaran lebih dari seorang guru yang sedang menjelaskan materi ke anak tunarungu Proses belajar mengajar di sekolah luar biasa negeri 1 lebak bulus Jakarta selatan dengan taraf pendidikan SMA dimulai dari jam 07.00 hingga jam 12.00. Materi agama di ajarkan pada hari rabu selama dua jam setiap minggunya. Pada saat pelajaran agama dimulai, pertama guru mengawalinya dengan mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan membaca doa belajar lalu sebelum materi agama dimulai biasanya guru selalu mengingatkan anak tunarungu agar membaca bacaan shalat dan takbir, dengan cara ini diharapkan anak mulai terbiasa dengan berdoa dan bacaan shalat. 1 Pada saat berdoa seorang guru menaikkan kedua tangannya dan melanjutkan dengan penyampaian materi. Penyampaian materi disini ada yang menggunakan bahasa atau verbal dan menggunakan alat bantu biasa disebut non verbal. Materi agama yang di jelaskan kali ini tentang ibadah shalat dan tata cara berwudhu maka seorang guru akan bersiap-siap menjelaskan dengan metode yang disesuaikan dengan si anak. Pada saat penyampaian materi tata cara berwudhu seorang guru akan mempraktekan dengan bahasa isyarat seperti membasuh muka, berkumur-kumur, membasuh hidung, membasuh muka, membasuk kedua tangan dari sikut hingga jari-jari, membasuh rambut, membasuh telinga kanan dan kiri, 1 Wawancara Pribadi dengan Bapak Samsul, Guru Agama SLB Negeri 1 Lebak Bulus Jakarta Selatan, Jakarta 28 Februari 2013 43 membasuh kedua kaki dari mata sampai jari-jari begitu dengan gerakan-gerakan shalat. Guru agama berkata bahwa dia akan menjelaskan materi tentang ibadah shalat, dan dia akan lebih mengutamakan materi yang bersifat kongkrit ketimbang yang abstrak. Penyampaian seperti ini bermaksud untuk mempermudah anak menangkap materi yang di sampaikan oleh gurunya. 2 Dan metode yang digunakan ialah sebagai berikut : 1. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. 3 2. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. 4 Metode demonstrasi adalah memeperagakan pembelajaran didepan anak bagi anak tunarungu yang mereka punya gangguan pendengaran dan tidak mampu berbicara maka metode demonstrasi harus ditunjang dengan metode-metode lain tidak cukup di sekedar demo tetapi harus digabungan dengan bahasa oral yaitu bahasa ceramah , kalau biasa orang menerangan, ketika guru mengajarkan tentang tata cara shalat selain demonstrasi, maka metode ceramah, tanya jawab, bercerita, 2 Wawancara Pribadi dengan Bapak Samsul, Guru Agama SLB Negeri 1 Lebak Bulus Jakarta Selatan, Jakarta 28 Februari 2013 3 Muhibbin Syah, Psikologi Kependidikan Suatu Pendekatan Baru Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000 4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008 44 simulasi, peragaan langsung harus digabungkan secara bersama-sama untuk mengajarkan ke anak, ketika anak tidak mampu mendengar maka guru lebih mengutamakan metode yang bisa merangsang visual anak untuk anak paham, karena anak tunarungu lebih mengandalkan penglihatan, ketika seorang guru menerangkan tata-tata cara shalat misalkan, maka guru meggerakan seluruh anggota badannya agar anak mengikutinya, kemudian masalah pendengaran ketika anak tidak mendengar, perlu alat bantu yang lain agar si anak bisa mendengar misalakan menggabungkan dengan komunikasi bahasa isyarat sebab anak tidak bisa mendengar maka guru mengisyaratkan tentang takbir allahu akbar artinya guru menjelaskan allah adalah maha besar begitu caranya itu dinamakan metode demonstrasi. Catatan saya bahwa mengajar anak tunarungu sesungguhnya totalitas metode harus dipakai tidak cukup dengan metode demo saja sebab guru harus berkomunikasi total dengan anak tunarungu jadi tidak hanya menggunakan lisan tapi body,isyarat, bahasa tubuh, mimik, sehingga anak paham apa yang diajarkan. 5 Anak tunarungu mengetahui bahwa metode demonstrasi ialah metode yang memberi contoh. 6 Setelah dapat referensi dari buku bacaan, akhirnya penulis menarik kesimpulan bahwa. Metode demonstrasi adalah suatu cara penyajian dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara mempraktekan kepada anak tunarungu tentang materi yang ingin disampaikan misalkan tentang materi ibadah shalat. Materi tersebut seorang guru mempraktekan bagaimana shalat yang baik dan benar kepada anak muridnya. Dan metode demonstrasi biasanya itu diimbangi oleh metode oral lisan. Hal itu dilakukan untuk mempermudah anak tunarungu lebih memahami tentang ibadah shalat. Seorang guru akan menyesuaikan dengan karakter dari masing-masing anak. Dan setiap anak tunarungu memiliki karakter yang berbeda-beda. Jadi dengan begitu berbeda-beda pula metode yang digunakan. 5 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muhafid, Guru Agama SLB Negeri 1 Lebak Bulus Jakarta Selatan, Jakarta 18 April 2013. 6 Wawancara Pribadi dengan M. Ziyan, Anak tunarungu di SLB Negeri 1 Lebak Bulus Jakarta Selatan, Jakarta 29 Mei 2013.