Pengertian Ibadah Shalat KERANGKA TEORI

29

E. Teori Interaksi Simbolik

Sejarah Teori Interaksionisme Simbolik tidak bisa dilepaskan dari pemikiran George Herbert Mead. Mead membuat pemikiran orisinal yaitu “The Theoretical Perspective” yang merupakan cikal bakal “Teori Interaksi Simbolik”. Mead tinggal di Chicago selama lebih kurang 37 tahun, maka perspektifnya sering kali disebut sebagai Mahzab Chicago. Dalam terminologi yang dipikirkan Mead, setiap isyarat non verbal dan pesan verbal yang dimaknai berdasarkan kesepakatan bersama oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu interaksi merupakan satu bentuk simbol yang mempunyai arti yang sangat penting. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapat mengutarakan perasaan, pikiran maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain. Sesuai dengan pemikiran-pemikiran Mead, definisi singkat dari tiga ide dasar dari interaksi simbolik adalah : 1. Mind pikiran merupakan kemampuan untuk menggunakan simbol yang mempunyai makna sosial yang sama, dimana tiap individu harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain. 2. Self diri pribadi merupakan kemampuan untuk merefleksikan diri tiap individu dari penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain,dan teori interaksionisme simbolis adalah salah satu cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan tentang diri sendiri the-self dan dunia luarnya. 30 3. Society masyarakat merupakan hubungan sosial yang diciptakan,dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan suka rela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya. Tiga tema konsep pemikiran George Herbert Mead yang mendasari interaksi simbolik antara lain pentingnya makna bagi perilaku manusia, Tema ini berfokus pada pentingnya membentuk makna bagi perilaku manusia, dimana dalam teori interaksi simbolik tidak bisa dilepaskan dari proses komunikasi, karena awalnya makna itu tidak ada artinya, sampai pada akhirnya di konstruksi secara interpretif oleh individu melalui proses interaksi. 23 Cara penyampaian komunikasi interpersonal antara guru dan anak tunarungu ada 2 jenis yaitu komunikasi yang verbal lisan dan komunikasi non verbal isyarat. Teori Interaksionisme Simbolik ialah teori menekan kan pada symbol untuk mengutarakan sebuah isyarat. Dan teori ini termasuk kategori komunikasi non verbal, karena sama-sama untuk mengutarakan sebuah isyarat. Guru disini memanfaat alat bantu berupa gambar untuk menjelaskan materi tentang ibadah shalat. 23 Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi Jakarta: Kencana, 2011, cet.1, hal.188-193 31

BAB III GAMBARAN UMUM SLB NEGERI 1 LEBAK BULUS

A. Sejarah

Sekolah Luar Biasa adalah sekolah khusus bagi anak yang memiliki keterbatasan baik fisik atau mental. Sekolah tersebut dilengkapi oleh fasilitas yang memadai guna mendukung kegiatan belajar mengajar. Anak didik disekolah itu dibekali dengan ketrampilan Otomotif, Tata boga, Tata busana, Tekstil, Kecantikan, Akupresure, Hantaran dan ICT oleh para pengajar agar bisa bermanfaat kelak. Serta guru yang mengajar disekolah tersebut harus memiliki ketrampilan khusus pada saat mengajar materi agar materi yang disampaikan dapat diterima baik oleh para murid. 1 SLB Negeri A Persiapan BC adalah sekolah yang terletak dilingkungan yang nyaman. Banyak pohon-pohon yang menghiasi disekitar sekolah. Warga sekitar sekolah sangat baik dan aktif. Setiap ada kegiatan di sekolah yang bersifat social, warga sekitar selalu ikut serta dan meramaikannya. SLB Negeri Bagian A Jakarta adalah sekolah negeri pertama di Jakarta didirikan oleh pemerintah dengan Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.2SKBIII tanggal 13 Maret 1962 terletak di jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan. Sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan 1 Wawancara Pribadi dengan Bapak Kastono, Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Lebak Bulus Jakarta Selatan, Jakarta 21 Februari 2013 32 dan Kebudayaan RI No.038401987 tanggal 1 Juli 1987, SLB Negeri Bagian A Jakarta dipindahkan dari R.S Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan ke kompleks SLB A Pembina Tingkat Nasional, Jl. Pertanian Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 13682007 SLB Negeri A Persiapan BC Jakarta menjadi SLB Negeri 1 Jakarta, yang melayani satuan pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB. Sejak tahun 2006 SLB Negeri 1 Jakarta oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa ditunjuk sebagai Sentra Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus untuk wilayah DKI Jakarta. Fungsi Sentra PK LK 1. Kegiatan belajar mengajar bagi siswa PLB 2. Kemasyarakatan baik pendidikan maupun non kependidikan seperti usaha jasa, seni dan budaya daerah 3. Pusat jaringan kerjasama antar sekolah, orangtua siswa, masyarakat, dunia kerja, dan lembaga lain yang terkait Pada tahun 2013 ini SLB Negeri 1 Lebak Bulus Jakarta Selatan tersebut melakukan beberapa renovasi guna melengkapi sarana dan prasarana Dan pada saat saya melakukan penelitian sudah tampak bangun baru di area sekolah itu. Hal itu dilakukan supaya minat belajar mereka makin bertambah, dengan adanya fasilitas baru.